"Kami sependapat bahwa pembentukan Brinda harus didasarkan pada prinsip tepat fungsi dan memberikan nilai lebih pada peningkatan pelayanan publik di masyarakat," ujarnya menunjuk ke pandangan umum dari fraksi-fraksi di DPRD Jawa Tengah.
Ganjar juga menyetujui masukan DPRD bahwa Brinda tak hanya diisi oleh aparatur sipil negara atau ASN tapi juga kalangan profesional. Dia berjanji menggandeng peneliti dan inovator dari luar ASN. "Kami bisa bermitra dengan perguruan tinggi atau lembaga riset lainnya," kata dia.
Baca Juga:
Ganjar mengaku telah mengumpulkan para doktor dan pejabat fungsional untuk mengisi posisi yang dibutuhkan di Brinda Jawa Tengah. Menurutnya, mereka sudah presentasi terkait sejumlah hal seperti politik kesehatan, pendidikan, lingkungan, energi, dan lainnya.
Rencana pembentukan Brinda ini, kata Ganjar menambahkan, mendapat perhatian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN. "Saya sudah komunikasi dan mereka siap memberi advokasi sekaligus mendampingi," kata dia.
Ganjar Pranowo mengklaim Jawa Tengah bakal menjadi daerah pertama yang memiliki lembaga riset dan inovasi resmi dalam pemerintahannya. "Maka saya minta ayo Jateng lebih dulu sambil kita belajar dan memperbaiki jika ada yang kurang," tuturnya.