Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fosil Penguin Raksasa Temuan Siswa Selandia Baru Masuk Spesies Baru

image-gnews
Penguin raksasa Kawhia, Kairuku waewaeroa. Kredit: Simone Giovanardi
Penguin raksasa Kawhia, Kairuku waewaeroa. Kredit: Simone Giovanardi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fosil penguin raksasa yang ditemukan oleh anak-anak sekolah di Selandia Baru telah terungkap sebagai spesies baru. Hal itu terungkap dalam Journal of Vertebrate Paleontology yang ditinjau oleh para peneliti Massey University, Kamis, 17 September 2021.

Penguin ini memiliki catatan sebagai fosil yang hampir mencapai usia dinosaurus, dan penguin yang paling kuno telah ditemukan di Aotearoa, Selandia Baru. Fosil Penguin dari Zealandia (Aotearoa kuno) sebagian besar diketahui dari Otago dan Canterbury, meskipun penemuan penting baru-baru ini dibuat di Taranaki dan Waikato.

Temuan itu berawal pada tahun 2006, saat sekelompok anak sekolah dalam perjalanan lapangan berburu fosil Hamilton Junior Naturalist Club (JUNATS) di Pelabuhan Kawhia. Saat itu, perjalanan dipimpin oleh ahli fosil klub Chris Templer, dan menemukan tulang-tulang fosil penguin raksasa. 

Peneliti dari Massey University dan Bruce Museum (Connecticut, Amerika Serikat) mengunjungi Museum Waikato Te Whare Taonga o Waikato untuk menganalisis fosil tulang penguin purba itu. Tim menggunakan pemindaian 3D sebagai bagian dari penyelidikan mereka dan membandingkan fosil dengan versi digital tulang dari seluruh dunia.

Pemindaian 3D juga berarti tim dapat menghasilkan replika cetakan 3D dari fosil untuk naturalis Hamilton Junior dan disumbangkan oleh klub ke Museum Waikato pada tahun 2017. 

Daniel Thomas, Dosen Senior Zoologi dari Massey's School of Natural and Computational Sciences, mengatakan fosil itu berusia antara 27,3-34,6 juta tahun dan berasal dari masa ketika sebagian besar Waikato berada di bawah air. "Penguin ini mirip dengan penguin raksasa Kairuku yang pertama kali dideskripsikan dari Otago,” ujar dia, seperti dikutip Phys, Kamis, 16 September 2021.

Namun, Thomas melanjutkan, penguin itu memiliki kaki yang lebih panjang, yang oleh para peneliti digunakan untuk menamai penguin waewaeroa—Te reo Moori yang berarti kaki panjang. Kaki yang lebih panjang ini akan membuat penguin jauh lebih tinggi daripada Kairuku lainnya saat berjalan di darat, mungkin sekitar 1,4 meter. 

Kaki yang panjang itu mungkin telah mempengaruhi seberapa cepat ia bisa berenang atau seberapa dalam ia bisa menyelam. "Merupakan hak istimewa yang nyata untuk berkontribusi pada kisah penguin yang luar biasa ini. Kami tahu betapa pentingnya fosil ini bagi banyak orang," katanya lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mike Safey, Presiden Hamilton Junior Naturalist Club, mengatakan ini adalah sesuatu yang akan diingat oleh anak-anak yang terlibat selama sisa hidup mereka, dan disebutnya sebagai hak istimewa yang langka bagi anak-anak di klub tersebut untuk memiliki kesempatan menemukan dan menyelamatkan fosil penguin yang sangat besar ini.

“Kami selalu mendorong kaum muda untuk menjelajahi dan menikmati alam bebas. Ada banyak hal keren di luar sana yang menunggu untuk ditemukan,” tutur Safey.

Taly Matthews, anggota senior Hamilton Junior Naturalist Club, yang bekerja untuk Departemen Konservasi di Taranaki, mengatakan bahwa menemukan fosil apa pun cukup menarik ketika memikirkan berapa lama waktu telah berlalu sementara hewan ini tetap tersembunyi, terbungkus batu.

“Namun, menemukan fosil penguin raksasa ada di level lain. Semakin banyak fosil penguin raksasa ditemukan, kita bisa mengisi lebih banyak celah dalam cerita. Ini sangat menarik,” katanya.

Penelitian ini dirinci lebih lanjut dalam sebuah makalah berjudul ‘A giant Oligocene fossil penguin from the North Island of New Zealand’ yang diterbitkan di Journal of Vertebrate Paleontology. Studi menggambarkan Kairuku waewaeroa sebagai spesies baru fosil penguin dan memberikan gambaran lebih lengkap tentang keanekaragaman penguin raksasa.

PHYS | JOURNAL OF VERTEBRATE PALEONTOLOGY

Baca:
Fosil Dinosaurus Triceratops Terbesar di Dunia Akan Dilelang di Paris Oktober

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

4 jam lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

4 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

6 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

Banjir besar di Dubai dipicu hujan terderas dalam 75 tahun terakhir di Uni Emirat Arab.


Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

15 hari lalu

Selandia Baru. Shutterstock
Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.


56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

20 hari lalu

Para siswa santri SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School berfoto di antara kegiatan program backpacker keliling ke-20 negara. Memulainya pada 16 Januari 2024, memasuki awal April ini mereka telah menyinggahi Pakistan, India, dan sampai di Arab Saudi. ISTIMEWA
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.


SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

27 hari lalu

Logo SNPMB.
SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

Berikut data hasil SNBP 2024 untuk peserta yang mendaftar dan dinyatakan lulus.


Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

28 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.


TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

28 hari lalu

TPNPB OPM bersama Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang menjadi sandera setahun terakhir. Dokumentasi TPNPB OPM
TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.


9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

32 hari lalu

Sigiriya, Matale, Sri Lanka. Unsplash.com/Dating Scout
9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

34 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.