TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta berencana menggelar perkuliahan tatap muka secara terbatas mulai pertengahan Oktober. Baru akan dimulai bulan depan karena saat ini semester sudah berjalan lima minggu.
"Kami akan evaluasi setelah ujian tengah semester, pada pertengahan Oktober ini akan kami mulai untuk pembelajaran tatap muka," kata Rektor UGM Profesor Panut Mulyono di sela acara vaksinasi yang digelar Kementerian Perhubungan di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM Yogyakarta, Jumat 19 September 2021.
Ia menjelaskan perkuliahan secara tatap muka rencananya akan memprioritaskan mahasiswa yang sama sekali belum pernah mengikuti kegiatan di kampus. Itu artinya mahasiswa-mahasiswa UGM yang sejak tahun lalu diterima sudah satu tahun lebih belum pernah ke kampus, dan yang baru diterima tahun ini. "Ini yang kami utamakan," katanya.
Panut meyakini perkuliahan yang digelar dalam jaringan (online) selama pandemi masih mampu mendukung aspek akademik para mahasiswa. Namun, ia khawatir lama kelamaan akan berdampak negatif terhadap pembentukan karakter serta sikap mahasiswa dalam kehidupan sosial.
"Pembentukan karakter, pembentukan 'attitude' dan lain-lain yang bersifat sosial akan ada yang kurang. Padahal nanti mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia," katanya.
Panut Mulyono mengapresiasi program vaksinasi Covid-19 yang digelar Kementerian Perhubungan di UGM. Ini, kata dia, membantu mempercepat peningkatan cakupan mahasiswa yang tervaksinasi sebagai syarat mengikuti pembelajaran tatap muka.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar vaksinasi Covid-19 untuk 23 ribu warga di Daerah Istimewa Yogyakarta bersamaan dengan momentum Hari Perhubungan Nasional. Vaksinasi itu digelar di antaranya di Grha Sabha Pramana (GSP) Kampus UGM Yogyakarta.