Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Covid-19 dan Filipina, BRIN dan Riset Swasta

image-gnews
Seorang polisi memeriksa bus yang melewati pos pemeriksaan pada hari pertama lockdown dua minggu untuk mencegah penyebaran varian Delta Covid-19 di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 6 Agustus 2021. Lockdown  juga untuk memastikan sistem kesehatan nasional tidak kolaps karena pertumbuhan kasus COVID-19 yang cepat. REUTERS/Eloisa Lopez
Seorang polisi memeriksa bus yang melewati pos pemeriksaan pada hari pertama lockdown dua minggu untuk mencegah penyebaran varian Delta Covid-19 di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 6 Agustus 2021. Lockdown juga untuk memastikan sistem kesehatan nasional tidak kolaps karena pertumbuhan kasus COVID-19 yang cepat. REUTERS/Eloisa Lopez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini, Minggu 19 September 2021, dimulai dari kabar terbaru kasus harian Covid-19 di antara Indonesia dan negara tetangganya. Untuk setidaknya selama tiga hari ke belakang, Filipina terus mencatatkan jumlah kasus harian Covid-19 di atas 20 ribu—tertinggi di kawasan Asia Tenggara. 

Artikel terpopuler kedua datang dari pernyataan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksono Tri Handoko bahwa berdasarkan standar UNESCO, pendanaan riset seharusnya lebih besar berasal dari swasta, bukan pemerintah. Dia berjanji menjadikan BRIN fasilitator agar swasta lebih mudah masuk ke dalam aktivitas riset di Tanah Air.

Terpopuler ketiga kembali soal Covid-19 Filipina. Tenaga medis di negara itu kepayahan merawat para pasien yang terus berdatangan, sementara banyak rekannya yang juga terinfeksi Covid-19. Sebagian lainnya memilih stop kontrak sebagai tenaga medis karena kompensasi yang dianggap tak memadai dari pemerintahnya.

Berikut Top 3 Tekno Berita Hari Ini, Minggu 19 September 2021, se lengkapnya,

1. Kasus Harian Covid-19: Filipina Lampaui Malaysia, Indonesia Setelah Vietnam

Filipina baru saja mencatat penambahan jumlah kasus baru Covid-19 tertinggi kedua sebesar 23.134 pada Sabtu 18 September 2021. Untuk setidaknya selama tiga hari ke belakang, Filipina terus mencatatkan jumlah kasus harian Covid-19 di atas 20 ribu—tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Saat ini Filipina ditempatkan oleh Worldometers berada di urutan 18 sebagai negara penyumbang jumlah kasus infeksi terbesar di dunia dengan akumulasi 2,3 juta kasus yang telah dilaporkannya. Sebagai pembanding, Malaysia yang juga sedang dilanda peningkatan jumlah kasus baru berada di urutan 21 dengan akumulasi 2,0 juta kasus.

Indonesia, secara akumulasi jumlah kasus, masih yang tertinggi di Asia Tenggara dengan lebih dari 4,1 juta. Posisinya saat ini berada di urutan 13.

2. Kontribusi Riset Swasta Kecil, BRIN Akan Jadi Fasilitator

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksono Tri Handoko mengatakan BRIN ingin meningkatkan kontribusi swasta dalam aktivitas riset. Berdasarkan standar UNESCO, pendanaan riset seharusnya lebih besar berasal dari swasta, bukan pemerintah.

"Kalau menurut standar UNESCO 20 persen dari pemerintah, 80 persen dari swasta. Saat ini terbalik untuk kasus di Indonesia. Padahal di Malaysia sudah 75 persen swasta, 25 persen hanya pemerintah," kata Laksono dalam webinar, Sabtu, 18 September 2021.

BRIN akan menjadi fasilitator dan enabler agar pihak swasta lebih mudah masuk ke dalam aktivitas riset di Tanah Air. Kurangnya peran swasta dalam riset disebabkan oleh besarnya biaya dan juga risiko yang diambil. Padahal, riset di sektor swasta bisa lebih dinamis karena menggunakan pendekatan berdasarkan orientasi pengguna.

3. Ironi Tenaga Medis di Balik Lonjakan Covid-19 Filipina 

Seperti yang juga terjadi di banyak negara lain, lonjakan kasus Covid-19 memukul paling parah barisan tenaga medis di Filipina. Mereka kepayahan merawat para pasien yang terus berdatangan, sementara banyak rekannya yang juga terinfeksi Covid-19. Sebagian lainnya memilih stop kontrak sebagai tenaga medis karena kompensasi yang dianggap tak memadai dari pemerintahnya.

“Di awal pandemi lalu kami masih memiliki hampir 200 perawat tapi per September ini bersisa 63 saja,” kata Lourdes Banaga, direktur bagian keperawatan di sebuah rumah sakit swasta di Manila. Dikutip dari PHILSTAR, Minggu 19 September 2021, Banaga menambahkan, “Mereka lelah dan burn out.”

Secara nasional, terdata sebanyak 75 ribu perawat bekerja di seluruh rumah sakit milik pemerintah dan swasta di Filipina saat ini. Diperhitungkan, Filipina membutuhkan 109 ribu lagi untuk situasi pandemi saat ini. Kondisi sekarang dipandang ironi karena Filipina dikenal selama ini sebagai negara pengekspor tenaga perawat ke banyak negara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

1 jam lalu

Umat muslim menggunakan perahu untuk berangkat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Riyadhul Abidin, Ulu Gedong, Jambi, Jumat, 15 Maret 2024. Banjir yang telah merendam kawasan itu sejak tiga bulan terakhir dan melumpuhkan akses jalan darat tidak menyurutkan umat muslim setempat untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih berjamaah di masjid. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024


BRIN Tekankan Pentingnya Pengelolaan Daerah Aliran Sungai untuk Cegah Bencana

4 jam lalu

Sejumlah Mahasiswa dan aktivis lingkungan membersihkan sampah di aliran sungai Krueng Daroy, Aceh Besar, Aceh, Selasa 22 Maret 2022. Aksi pembersihan aliran sungai Krueng Daroy yang merupakan sungai bersejarah pada masa kerajaan Aceh Sulthan Iskandar Muda abad 16 yang diikuti 150 peserta dari TNI AD, Masyarakat dan mahasiswa tersebut dalam rangka memperingati hari air sedunia sekaligus untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan budaya bersih. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/
BRIN Tekankan Pentingnya Pengelolaan Daerah Aliran Sungai untuk Cegah Bencana

Peneliti BRIN menyatakan pentingnya pengelolaan pengelolaan sumber daya air berbasis daerah aliran sungai terpadu.


Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

7 jam lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?


Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

12 jam lalu

Pekerja menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis 15 Februari 2024. Pembangunan PLTS tersebut untuk fase pertama sebesar 10 megawatt (MW) dari total kapasitas 50 MW yang akan menyuplai energi terbarukan untuk IKN dan akan beroperasi pada 29 Pebruari 2024. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.


Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

1 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

Platform BRIN ini meliputi keanekaragaman hayati tumbuhan, mikroba dan hewan.


Terkini: PLN dan Taspen Tawarkan Mudik Gratis Idul Fitri, Tiket Kereta Mudik Lebaran Sudah Terjual 45 Persen

2 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu bus dalam acara Mudik Bareng PLN di Jakarta Selatan, 8 Juni 2018. Menyambut Idul Fitri 1439 Hijriah, PLN menyediakan 100 bus gratis bagi 5.300 orang untuk mudik ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Tempo/Fakhri Hermansyah
Terkini: PLN dan Taspen Tawarkan Mudik Gratis Idul Fitri, Tiket Kereta Mudik Lebaran Sudah Terjual 45 Persen

PT PLN (Persero) mengadakan program mudik gratis Lebaran 2024. Pendaftaran dibuka mulai hari ini hingga 18 Maret 2024 melalui aplikasi PLN Mobile.


Cuti Ayah Khusus ASN, Aspek Indonesia Minta Pekerja Swasta juga Dapat

2 hari lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
Cuti Ayah Khusus ASN, Aspek Indonesia Minta Pekerja Swasta juga Dapat

Asosiasi Serikat Pekerja atau Aspek Indonesia minta cuti ayah tidak hanya untuk ASN tapi juga diberikan pada pekerja swasta.


Ramai Isu Badai Matahari, Peneliti Antariksa BRIN Jelaskan Dampaknya ke Bumi

3 hari lalu

Memprediksi Badai Matahari dalam 24 Jam
Ramai Isu Badai Matahari, Peneliti Antariksa BRIN Jelaskan Dampaknya ke Bumi

Badai matahari merupakan istilah dari aktivitas tata surya terkait bintik matahari yang kemunculannya bisa diamati atau dipantau dari bumi.


Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

3 hari lalu

Giat operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) oleh BNPB bersama lintas kementerian/lembaga di Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu, 6 Januari 2024.Tim Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB
Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.


Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

4 hari lalu

Alat pemantau polusi udara Birulangit yang dipasang di Telkom University Bandung. Dok. Tel-U
Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)