TEMPO.CO, Jakarta - Adi Utarini, bukan seorang politikus atau pesohor di republik ini, masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi Majalah TIME. Adi Utarini atau Profesor Uut, adalah guru besar di UGM yang fokus pada penelitian dan menjaga kesehatan masyarakat. Kerja sains melawan penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Prof. dr. Adi Utarini, menciptakan program melawan demam berdarah dengue (DBD) yang penelitiannya sudah dilakukan sejak tahun 2011. Atas konsistensi dan gagasannya ini, namanya masuk daftar 10 orang yang menentukan perkembangan sains versi Nature, jurnal ilmiah ternama dari Inggris, pada tahun 2020.
Baca Juga:
Wanita berusia 56 tahun ini, melakukan penelitian bersama timnya, World Mosquito Program Yogyakarta, yang bernaung di bawah Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM. Ia dan timnya bekerjasama dengan Monash University dan mendapat dukungan dana dari Yayasan Tahija.
“Ini bukan capaian individu, melainkan hasil kerja sama dan kerja keras tim serta pihak-pihak lain," ucap Uut, dikutip Tempo dari laman Kagama, Rabu, 23 Desember 2020.
Pada Agustus 2020, ia dan timnya menemukan jalan untuk mengalahkan penyakit DBD yang menimpa hingga 400 juta orang per tahun. Dikutip dari laman Nature, Uut dan timnya berhasil mengurangi sebesar 77 persen kasus DBD di berbagai area di Indonesia. Selain itu, uji coba di Vietnam dan Australia juga membuahkan hasil yang memuaskan.
Ia dan timnya melepaskan nyamuk yang sudah dimodifikasi untuk menghentikan penularan virus demam berdarah. Nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus demam berdarah, Zika, dan Chikungunya dibiakkan dan diinfeksi dengan bakteri alami bernama Wolbachia. Telur yang sudah mengandung bakteri tersebut ditempatkan di rumah-rumah penduduk.
Ahli epidemiologi memuji hasil penelitian Uut. Program ini diharapkan dapat menjadi jalan keluar dari penyakit DBD terutama di negara berpenghasilan rendah, seperti Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Bill & Melinda Gates Foundation yang ada di Seattle, Washington dikabarkan akan memberikan saluran dana terhadap proyek ini. Tidak sampai di situ, filantropis asal Amerika dan mantan manajer umum di Microsoft, Melinda Gates, juga menuliskan artikel mengenai Uut dan pencapaiannya di situs Time.
Saat Gates berkunjung ke Indonesia, ia sempat bertanya kepada Adi Utarini bagaimana cara meyakinkan masyarakat untuk membiarkannya melepas nyamuk Wolbachia di lingkungan mereka. “Kebanggaan masyarakat di sekitar Utarini sebagai bagian dari penelitiannya merupakan bukti kepercayaan mereka pada dia dan timnya,” tulis Gates, dikutip Tempo dari laman Time, Rabu, 15 September 2021.
DINA OKTAFERIA
Baca juga: Kata Profesor Adi Utarini setelah Masuk Daftar Orang Paling Berpengaruh 2021