TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pencinta gadget yang melirik model ponsel layar lipat karena menawarkan banyak kelebihan dibandingkan ponsel konvensional. Namun di sisi lain, menggunakan ponsel dengan teknologi yang boleh dibilang riskan tersebut juga memaksa mereka untuk siap menanggung risikonya. Lalu apa saja kelebihan ponsel layar lipat yang mulai digandrungi lagi akhir-akhir ini?
Beberapa tahun terakhir, sejumlah vendor smartphone mulai getol mengembangkan teknologi ponsel layar lipat. Teknologi yang awalnya mustahil diterapkan tersebut berhasil dieksekusi dengan baik berkat kehadiran layar Amoled yang dapat ditekuk.
Beberapa vendor yang berhasil berhasil menerapkan layar lipat di ponsel mereka di antaranya adalah Samsung dengan Galaxy Z, Huawei dengan Mate X, Xiaomi dengan Mi Mix Fold, dan Motorola dengan Razr.
Sejauh ini ponsel layar lipat masih menggunakan pelindung berbahan plastik untuk melindungi layar. Ini lantaran mereka tidak dapat menggunakan pelindung berbahan kaca, yang tentu saja tidak dapat ditekuk.
Saat ini baru Samsung yang berhasil menciptakan kaca yang sangat tipis yang disebut dengan teknologi Ultra Thin Glass, yang diklaim lebih tahan gores, dibandingkan dengan plastik. Teknologi ini mulai diterapkan pada ponsel layar lipat seri Fold generasi kedua, dan ponsel layar lipat seri Flip generasi pertama.
Banyak pencinta gadget yang melirik model ponsel layar lipat karena menawarkan banyak kelebihan dibandingkan ponsel konvensional. Namun di sisi lain, menggunakan ponsel dengan teknologi yang boleh dibilang riskan tersebut juga memaksa mereka untuk siap menanggung risikonya. Lalu apa saja kelebihan ponsel layar lipat yang mulai digandrungi lagi akhir-akhir ini?