TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah fosil paku lapis baja aneh, diduga milik spesies baru dinosaurus, telah ditemukan di Maroko. Fosil menunjukkan serangkaian paku yang menyatu dengan tulang rusuk, yang tidak biasa untuk jenis dinosaurus reptil ankylosaurus, karena biasanya akan terhubung ke jaringan kulit.
Ankylosaurus adalah kelompok beragam dinosaurus lapis baja terkait dengan stegosaurus, yang hadir sepanjang periode Cretaceous dari 66-145 juta tahun yang lalu. Namun, ada sedikit bukti dari mereka sebelum itu, dan membuat fosil baru ini, yang berusia 168 juta tahun, menjadi contoh paling awal dari kelompok yang pernah ditemukan.
Baca Juga:
Ankylosaurus hidup pada saat yang sama dengan predator darat terbesar dalam sejarah Bumi, T. rex. Kredit: Reuters
Fosil menarik ini ditemukan di Pegunungan Atlas Tengah Maroko di lokasi yang sama di mana para peneliti dari Natural History Museum (NHM) di London sebelumnya menemukan stegosaurus tertua yang pernah ditemukan. Susannah Maidment, peneliti di NHM, menggambarkan bahwa itu spesies baru dan menamakannya Spicomellus afer, yang berarti kerah paku dan Afrika.
Menurut Maidment, awalnya pihaknya mengira spesimen itu bisa menjadi bagian dari stegosaurus, setelah sebelumnya menemukannya di lokasi yang sama. “Tetapi pada pemeriksaan lebih dekat, kami menyadari bahwa fosil itu tidak seperti apa pun yang pernah kami lihat,” ujar dia, seperti dikutip Daily Mail, 23 September 2021.
Baca Juga:
Spesimen itu sangat tidak biasa sehingga pada awalnya para peneliti bertanya-tanya apakah itu palsu atau tidak, tapi serangkaian CT scan menegaskan bahwa itu asli. Potongan melintang dari dasar fosil menunjukkan pola penetasan silang di tulang yang unik untuk ankylosaurus, dan mengungkapkan identitasnya.
Maidment menerangkan, dalam spesimen ini, dia melihat serangkaian paku yang menempel pada tulang rusuk, yang pasti menonjol di atas kulit yang ditutupi oleh lapisan seperti keratin. “Ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak seperti apa pun di dunia hewan,” tutur dia.
Penemuan baru ini berasal dari periode Jurassic Tengah sekitar 168 juta tahun yang lalu dan membantu mengisi celah penting dalam pengetahuan tentang evolusi dinosaurus. Ini menunjukkan bahwa ankylosaurus mungkin memiliki distribusi global, ditemukan di seluruh planet dan tidak di daerah terbatas.
Penemuan ini juga mempertanyakan teori sebelumnya bahwa ankylosaurus mengungguli stegosaurus dan menyebabkan kepunahan mereka. Ini berarti kedua kelompok itu hidup bersama selama lebih dari 20 juta tahun, dan menyiratkan kepunahan stegosaurus mungkin terjadi karena alasan lain.
Fosil yang mengarah pada deskripsi spesies baru ini sekarang menjadi bagian dari koleksi NHM dan akan menjadi subjek penelitian yang sedang berlangsung. Maidment berujar, Maroko tampaknya memiliki beberapa permata nyata dalam hal penemuan dinosaurus.
Hanya di satu situs ini, kata Maidment, telah menggambarkan stegosaurus dan ankylosaur tertua yang pernah ditemukan. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution.
DAILY MAIL | NATURE ECOLOGY & EVOLUTION
Baca:
Mungkinkah Dinosaurus Dihidupkan dengan DNA? Simak Penjelasan Ahli