TEMPO.CO, Jakarta - Moscow International University Ranking (Mosiur) merilis peringkat universitas di seluruh dunia pada pertengahan September lalu. Dalam rilis ini, terdapat daftar tujuh universitas terbaik di Indonesia.
Universitas Gadjah Mada atau UGM berhasil menempati peringkat satu dalam daftar tersebut diikuti dengan ITB dan UI di peringkat kedua dan ketiga. Selanjutnya, peringkat keempat hingga ketujuh ditempati oleh Unair, Unpad, IPB, dan ITS.
Selain menempati peringkat satu nasional, UGM juga menempati peringkat kelompok 601-650 dunia dari daftar 2000 lebih universitas di seluruh dunia yang disurvei.
Laman milik Mosiur menyebutkan bahwa ada tiga indikator yang merupakan kriteria penilaian untuk pemeringkatan ini, yaitu bidang pendidikan dengan rasio 45 persen, bidang penelitian dengan rasio 25 persen, dan indikator universitas dan masyarakat dengan rasio 30 persen.
Di bidang pendidikan, rasio anggaran terhadap mahasiswa dan rasio mahasiswa dan staf akademik memiliki porsi penilaian paling besar yakni masing-masing 15 persen.
Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan bahwa rasio anggaran terhadap kegiatan mahasiswa dalam bidang riset dan kemahasiswaan ditingkatkan, begitu pun rasio mahasiswa per staf akademik makin diperkecil.
“Dana yang dianggarkan untuk mahasiswa makin besar. Harapannya menghasilkan kualitas lulusan yang makin baik dan relevan dengan kebutuhan zaman. Demikian pula rasio mahasiswa per staf makin kecil berarti pelayanan mahasiswa oleh staf makin baik. UGM terus mempertahankan rasio yang baik untuk hal ini bahkan terus meningkatkannya,” katanya.
Selain itu, jumlah prestasi mahasiswa di tingkat internasional juga berpengaruh pada penilaian. Panut menuturkan bahwa terdapat peningkatan pada jumlah mahasiswa UGM yang berkiprah dalam kompetisi dan riset tingkat internasional.
"Kita bersyukur, mahasiswa UGM banyak memenangi berbagai lomba-lomba internasional. Hal ini tidak lepas dari pembinaan yang dilakukan oleh para pembina dan pembimbing kegiatan kemahasiswaan dalam koordinasi Direktorat Kemahasiswaan UGM,” ujarnya.
Sementara itu, di bidang penelitian Mosiur memberikan porsi penilaian terbesar dalam hal jumlah penghargaan dan sitasi dari dosen dan alumni. Menurut Panut, UGM memiliki berbagai program dan insentif untuk mendorong para dosen untuk melakukan riset-riset yang berkualitas dan hasilnya dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional bereputasi.
“Publikasi yang berkualitas dan kekinian harapannya banyak disitasi oleh para peneliti lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri. UGM juga terus berusaha menghasilkan produk-produk hilir dari hasil penelitian untuk menggulirkan perekonomian nasional,” katanya.
Panut menambahkan walau saat ini peringkat dari Mosiur menempatkan UGM sebagai universitas terbaik di Indonesia, tetapi UGM tidak lantas berpuas diri. UGM akan terus melakukan perbaikan dan evaluasi secara berkelanjutan.
MAGHVIRA ARZAQ KARIMA
Baca juga: Pakar Komunikasi UGM: Mural Jadi Media Aspirasi Karena Sistem Tidak Berjalan