Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter UI: Biopsi Tak Akan Memperburuk Tumor

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis bedah onkologi dari Universitas Indonesia, dr. Farida Briani Sobri, SpB (K)Onk, membantah anggapan sebagian orang yang mengatakan biopsi dapat menyebabkan benjolan atau tumor makin memburuk.

"Bila biopsi dilakukan sesuai standar medis maka tidak benar biopsi membuat tumor menjadi buruk," ujar dia dalam sebuah diskusi kesehatan secara virtual mengenai kanker payudara, Sabtu, 2 Oktober 2021.

Biopsi adalah prosedur medis yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut menggunakan mikroskop. Biopsi merupakan pemeriksaan histopatologi sebagai acuan untuk membantu dokter menentukan jenis kanker dan pengobatan penyakit yang optimal.

Menurut Farida, biopsi tidak akan mengubah sifat tumor. Bila tumor ternyata ganas atau kanker maka biopsi tidak akan menyebabkannya semakin menyebar ke organ lain. Sebaliknya, hasil biopsi bisa menjadi informasi penting bagi dokter untuk mengobati pasien dengan cara tepat.

Pemeriksaan biopsi ini berbeda dari tindakan USG, mamografi atau MRI yang sifatnya pencitraan dan tak mengarah pada diagnosis pasti melainkan sebatas kecurigaan terhadap suatu benjolan yang ditemukan.

"Harus tanya diagnosis patologinya sehingga biopsi indikasi dikerjakan bila para dokter pada pemeriksaan fisik atau klinis menemukan massa yang kami curigai ganas, juga pada pemeriksaan yang meragukan untuk mendapatkan kepastian," kata Farida yang berpraktik di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre.

Saat ini ada beragam metode biopsi, namun satu yang menjadi rekomendasi para dokter onkologi adalah biopsi jarum inti atau core biopsy dengan panduan USG karena akurasinya tinggi, yakni 97-99 persen, dan bisa membedakan lesi in-situ dengan lesi invasif. "Core biopsy dianjurkan ahli onkologi seluruh dunia karena bermanfaat dalam menentukan jenis kanker dan terapi yang optimal," tutur Farida.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Awalnya, metode biopsi ini hanya untuk mendeteksi benjolan tak teraba, tetapi sekarang digunakan pada semua benjolan payudara bahkan yang besarnya 0,5 cm.

Sementara itu, metode lainnya yakni biopsi jarum halus (FNAB) yang masih banyak dilakukan sudah tidak disarankan lagi, karena akurasinya rendah. Menurut Farida, seringkali pasien setelah dibiopsi FNAB akhirnya harus menjalani biopsi lain untuk mendapatkan kepastian diagnosis.

Di sisi lain, apabila FNAB menghasilkan diagnosis keganasan, maka ini tidak dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan imunohistokimia untuk mendapatkan data sifat biologi kanker. Selain itu, ada pula biopsi dengan operasi terbuka. Prosedur ini konvensional atau kuno ini memiliki risiko komplikasi seperti perdarahan, infeksi dan biaya lebih tinggi.

ANTARA

Baca:
Temuan Dokter: Gejala Long Covid Bisa Berkembang ke Rawat Ulang

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Universitas Indonesia Dorong Digitalisasi Sistem Pajak

21 jam lalu

Ilustrasi aktivitas pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran. Tempo/Tony Hartawan
Universitas Indonesia Dorong Digitalisasi Sistem Pajak

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mendorong pemerintah meningkatkan sistem administrasi pajak dengan memperkuat digitalisasi.


Kasus Pelecehan Mahasiswi UI oleh Pelajar SMP Berakhir Damai, Polisi Ungkap Alasannya

21 jam lalu

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com
Kasus Pelecehan Mahasiswi UI oleh Pelajar SMP Berakhir Damai, Polisi Ungkap Alasannya

Pelaku pelecehan terhadap mahasiswi UI masih berstatus pelajar SMP. Terjadi saat korban joging di danau kampus.


Mahasiswi UI kembali jadi Korban Pelecehan, Terduga Pelaku Masih Anak-anak

1 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Mahasiswi UI kembali jadi Korban Pelecehan, Terduga Pelaku Masih Anak-anak

Mahasiswi UI kembali menjadi korban pelecehan seksual dengan modus meremas payudara.


Dokter Spesialis Penyakit Diharapkan Jadi Garda Terdepan Tangani Pasien dengan Kanker

1 hari lalu

Konferensi Pers The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM) pada Sabtu 23 September 2023 di Jakarta/Tempo- Mitra Tarigan
Dokter Spesialis Penyakit Diharapkan Jadi Garda Terdepan Tangani Pasien dengan Kanker

Dokter spesialis penyakit dalam alias internis diharapkan menjadi garda terdepan dalam penanganan kanker mulai dari deteksi dini.


Lulusan Terbaik Teknik UI Buat Riset tentang Solusi Banjir Pesisir Jakarta

2 hari lalu

Suasana jalan yang terendam limpasan air laut ke daratan atau rob di Pelabuhan Muara Baru Jakarta, Rabu 28 Desember 2022. BMKG memprediksi pesisir di 21 daerah  Indonesia terancam banjir rob hingga awal Januari 2023 akibat peningkatan ketinggian pasang air laut. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Lulusan Terbaik Teknik UI Buat Riset tentang Solusi Banjir Pesisir Jakarta

Lulusan terbaik UI memberikan 3 rekomendasi solusi banjir pesisir Jakarta berdasarkan hasil riset yang dia lakukan.


Kaitan Polusi Udara dan Kanker Menurut Pakar

3 hari lalu

Dampak polusi udara bukan hanya mengancam orang dewasa, tetapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak/Foto: Doc. Istimewa
Kaitan Polusi Udara dan Kanker Menurut Pakar

Pakar mengatakan polusi udara dapat menyebabkan kanker. Menurutnya, 90 persen penyebab kanker itu lingkungan, selain rokok, juga polusi udara.


Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

5 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

Pakar menyarankan laki-laki menjalani pemeriksaan kanker prostat saat berusia 50 tahun atau lebih dini bila memiliki riwayat keluarga serupa.


Begini Kanker Ginjal Didiagnosis dan Diobati, Pria Berisiko 2 Kali Lipat Dibandingkan Wanita

6 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Begini Kanker Ginjal Didiagnosis dan Diobati, Pria Berisiko 2 Kali Lipat Dibandingkan Wanita

Kanker ginjal paling sering terjadi pada orang berusia antara 65 dan 74 tahun. Pria diklaim berisiko dua kali lipat dibandingkan wanita.


Mengenal Jenis dan Stadium Kanker Ginjal seperti yang Dialami Vidi Aldiano

6 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Mengenal Jenis dan Stadium Kanker Ginjal seperti yang Dialami Vidi Aldiano

Vidi Aldiano, penyanyi berusia 33 tahun sudah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019. Ini penjelasan jenis dan stadium kanker ginjal.


Deretan Tes untuk Mendiagnosis Sarkoma Tulang

6 hari lalu

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Deretan Tes untuk Mendiagnosis Sarkoma Tulang

Sarkoma tulang merupakan salah satu jenis kanker yang memerlukan berbagai pemeriksaan untuk diagnosis yang akurat.