Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diselamatkan dari Penyelundupan: 40 Satwa Akhirnya Mati, 11 Akan Dimusnahkan

image-gnews
13 ekor Kasturi Ternate  di translokasi wilayah Maluku Utara, Morotai, Bau, Halmahera, Widi, Ternate, Kasiruta, Bacan, Obi, Mandiole. Mereka merupakan bagian dari 114 satwa liar yang berhasil diamankan BKSDA dan Polda Sumsel. Tempo/Parliza Hendrawan
13 ekor Kasturi Ternate di translokasi wilayah Maluku Utara, Morotai, Bau, Halmahera, Widi, Ternate, Kasiruta, Bacan, Obi, Mandiole. Mereka merupakan bagian dari 114 satwa liar yang berhasil diamankan BKSDA dan Polda Sumsel. Tempo/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan berhasil menyelamatkan satwa asli Indonesia Timur senilai Rp 1,3 miliar dari upaya penyelundupan ke Thailand. Sayang, dari 114 satwa tersebut, sebanyak 40 ekor diantaranya tidak bertahan dan mati. 

"Seluruhnya ada sembilan jenis yang diselamatkan dan delapan termasuk hewan dilindungi," kata Ujang Wisnu Barata, Kepala BKSDA Sumatera Selatan, di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Selasa 5 Oktober 2021.

Saat itu satwa-satwa itu hendak dikirim menggunakan kargo menuju daerah translokasi yang telah ditetapkan, yakni Papua, Papua Barat, dan Maluku Utara. Daerah translokasi dipilih menurut daerah asal sebaran populasi masing-masing jenis. 

Mereka terdiri dari 96 ekor berstatus satwa dilindungi dari delapan jenis yang berbeda. Satwa-satwa itu adalah 2 ekor Ayam Mambruk Victoria (Goura victoria), 19 ekor Kasturi Ternate (Lorius gerrulus), 9 ekor Kasturi Kepala Hitam (Lorius fory), 20 ekor Nuri Hitam (Chalcopsitta atra), 15 ekor Nuri Ara Besar (Psiftaculirostris desmarestil), 6 ekor Kakatua Raja (Probosciger aterrimus), 7 ekor Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis), 18 ekor Soa Payung (Carnydosaurus kingil).

Satu jenis berasal dari satwa tak dilindungi. Jenis itu adalah Kadal Panama (Tiligua gigas) sebanyak 18 ekor.

Setelah disita, satwa-satwa yang diserahkan kepada BKSDA itu sempat mendapatkan perawatan dan dipantau kesehatannya oleh dokter hewan selama sekitar sepekan. Selama proses perawatan itu kemudian sebanyak 38 ekor mati karena sakit dan kondisinya memburuk akibat proses pengangkutan dan packing.

Satwa yang dalam kondisi sehat yaitu sebanyak 76 ekor selanjutnya menjalani serangkaian tes PCR flu burung (PCR-AI). Hasilnya 11 ekor jenis Nuri Arah Besar ternyata positif sehingga jumlah yang dinilai layak translokasi tersisa 65 ekor. Mereka rencananya akan dimusnahkan.

Untuk translokasi yang tersisa, pesawat akan transit dan menginap semalam di Bandara Soekarno-Hatta sebelum terbang lagi ke tujuan. Jafrizal, dokter hewan, menjelaskan bahwa sebagian besar satwa yang mati karena faktor stres, terserang infeksi saluran pernapasan atas dan kelelahan. Untuk itu, dia berpesan, untuk satwa yang lain, sebelum dilepasliarkan di daerah translokasi nanti, agar menjalani karantina minimal 7 hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Masa pemulihan dengan pemberian vitamin dan makanannya disesuaikan," katanya.

Pengiriman puluhan satwa liar dan lindungi dari Bandara SMB II Palembang ke beberapa daerah translokasi di Indonesia bagian timur. Satwa tersebut dicoba diselundupkan ke luar negeri. Tempo/PARLIZA HENDRAWAN

Berdasarkan identifikasi wilayah sebaran populasinya, sebanyak 65 ekor itu akan dibagi translokasi tujuan BBKSDA Papua di Jayapura: 2 ekor Ayam Mambruk Victoria dengan wilayah sebaran di Papua Utara, 3 ekor Kasturi Kepala Hitam dengan wilayah sebaran di dataran rendah bagian selatan Papua hingga New Guinea, 2 ekor Kakatua Raja dengan wilayah sebaran di seluruh Pulau Papua.

Pergam mahkota, salah satu dari 114 satwa liar asli Indonesia Timur yang berhasil digagalkan diselundupkan ke Thailand. Petugas menyita dari kendaraan pengangkutnya di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu 19 September 2021. ANTARA/HO-BKSDA Sumatera Selatan

Selanjutnya, 17 ekor Soa Payung juga ke Papua dengan wilayah sebaran di Merauke-Wasur, dan satwa tidak dilindungi yaitu 9 ekor Kadal Panama. Sebagian lainnya, yakni 4 ekor Nuri Hitam memiliki tujuan pengiriman BBKSDA Papua Barat di Sorong dengan wilayah sebaran di Papua Barat. 

Adapun tujuan pengiriman BKSDA Maluku di Ambon: 13 ekor Kasturi Ternate dengan wilayah sebaran di Maluku Utara, sebanyak 6 ekor Kakatua Maluku dengan wilayah sebaran di Maluku Selatan, dan satwa tidak dilindungi yaitu 9 ekor Kadal Panama.

Baca juga:
Capsaicin Antar Ilmuwan Ini Raih Hadiah Nobel 2021 Bidang Kedokteran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

4 jam lalu

Peta Distrik Sarmi, Papua. google.com
Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

Yayasan Pusaka mengidentifikasi deforestasi di Papua Januari-Februari 2024 seluas 765,71 Ha meski Indonesia mendapatkan dana dari komunitas global.


Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

5 jam lalu

Warga pegunungan memberikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA / Gusti Tanati
Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

Perludem mencatat, dari 277 sengketa Pemilu 2024 yang masuk ke MK, hampir 10 persen terjadi di Papua Tengah.


Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

10 jam lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson ditemui di Kompleks Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

PT Freeport Indonesia menjanjikan fasilitas pengolahan dan pemurniannya dapat berproduksi penuh pada tahun ini.


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

1 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

WM telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyerangan OPM terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia pada Oktober 2023.


KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

2 hari lalu

Kepala Divisi Bidang Korupsi dan Politik ICW Ego Primayoga (kanan) dan Peneliti KontraS Rozy Brilian (kiri) memberikan keterangan pada media usai mengantar surat permohonan keterbukaan informasi publik tentang Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Dua organisasi itu mencatat sejumlah masalah pemilu seperti pelaporan dana kampanye partai politik maupun calon presiden tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.


Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

2 hari lalu

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

Komnas HAM Papua menyebut korban kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI dari Yonif Raider 300/Brajawijaya telah meninggal dunia di Ilaga,


Terus Berulang, Organisasi Masyarakat Sipil Kecam Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

2 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Terus Berulang, Organisasi Masyarakat Sipil Kecam Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

Anggota TNI kembali melakukan penganiayaan terhadap warga Papua. Begini kata organisasi masyarakat sipil.


Sebby Sambom Sebut Warga yang Dianiaya Prajurit TNI Bukan Anggota TPNPB-OPM

2 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Sebby Sambom Sebut Warga yang Dianiaya Prajurit TNI Bukan Anggota TPNPB-OPM

Juru Bicara TPNBP-OBM, Sebby Sambom, membantah soal dugaan korban atau warga yang disiksa prajurit TNI merupakan anggotanya.


TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

2 hari lalu

TPNPB OPM bersama Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang menjadi sandera setahun terakhir. Dokumentasi TPNPB OPM
TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.