TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan atau down tujuh jam Facebook pada Senin malam hingga Selasa pagi, 4-5 Oktober 2021, menunjukkan dampak dari hanya mengandalkan beberapa pemain besar. Kepala Antitrust Uni Eropa (UE) Margrethe Vestager menggarisbawahi perlunya lebih banyak saingan.
“Kita membutuhkan alternatif dan pilihan di pasar teknologi, dan tidak boleh bergantung pada beberapa pemain besar,” ujar Vestager, seperti dikutip Gadgets NDTV, Selasa.
Keluarga aplikasi Facebook secara efektif terganggu dari muka internet pada Senin pukul 11:40 ET atau 22.40 WIB, saat Sistem Nama Domain (DNS) menjadi tidak dapat dijangkau. Down global berlanjut selama sekitar tujuh jam. Pada 18:33 ET (Senin) atau 05.33 WIB (Selasa), Facebook mengkonfirmasi bahwa layanannya telah dipulihkan, sebagaimana dilaporkan FOX Business.
Gangguan tersebut membuat 3,5 miliar pengguna layanan raksasa teknologi itu tidak bisa mengakses media sosial dan layanan pesannya seperti WhatsApp, Instagram, dan Messenger, dan dampaknya menjadi terbesar yang pernah dilacak oleh grup pemantau web Downdetector.
Banyak pengguna beralih ke aplikasi pesaing seperti Twitter dan TikTok kemarin. Beberapa karyawan Facebook yang menolak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa mereka percaya gangguan itu disebabkan oleh kesalahan internal dalam pengalihan lalu lintas internet ke sistemnya. “Insiden itu menunjukkan perlunya lebih banyak kompetisi,” kata Vestager lagi.
Vestager tahun lalu mengusulkan rancangan aturan yang dikenal sebagai Digital Markets Act (DMA) yang menetapkan daftar yang harus dan tidak boleh dilakukan untuk Amazon, Apple, Facebook, dan Google. Pada dasarnya aturan akan memaksa mereka untuk mengubah model bisnis inti untuk memungkinkan lebih banyak kompetisi.
Anggota parlemen UE dan negara-negara UE sekarang memperdebatkan proposal mereka sendiri dan perlu merekonsiliasi ketiga rancangan sebelum aturan teknologi mulai berlaku.
GADGETS NDTV | DOWNDETECTOR | THE VERGE
Baca:
Inilah Penyebab Facebook, Instagram, dan WhatsApp Down 7 Jam