TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 yang bersumber di laut, di Kabupaten Aceh Jaya, pada Jumat sore, 8 Oktober 2021, mengguncang wilayah yang cukup luas. Gempa tepatnya terjadi pukul 17.04 WIB dengan pusatnya berada di kedalaman 46 kilometer, arah 29 kilometer barat daya Calang.
Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut intensitas gempa itu bisa dirasakan pada skala III MMI di Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Utara, Nagan Raya, Pidie, Aceh Tengah, dan juga Aceh Jaya. Intensitas pada skala III MMI biasa digunakan untuk ilustrasi guncangan gempa yang terasa nyata di dalam rumah seakan ada truk yang melintas.
Sejumlah warga di Banda Aceh mengungkap yang sama. "Gempanya sampe terasa di Banda Aceh," bunyi cuitan pemilik akun @vixxlyy menanggapi info gempa di akun @infoBMKG, Jumat sore.
BMKG mengungkap, berdasarkan analisanya, gempa dipicu aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme naik-geser (oblique thrust). Ini seperti yang seperti diutarakan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono melalui akun media sosialnya. Berdasarkan pemodelan pula, tidak ada tsunami yang terjadi.
Dalam keterangannya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyodorkan data lokasi pusat gempa di laut pada jarak 32 kilometer arah barat daya Calang, Kabupaten Aceh Jaya. Kedalamannya 52 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi epicenter dan kedalaman hipocenter-nya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi," ujarnya dikutip dari ANTARA.
Gempa di Aceh Jaya adalah gempa kedua yang bisa dirasakan di wilayah Indonesia sepanjang hari ini. Yang pertama terjadi Lawua, Sigi, Sulawesi Selatan, pada pukul 06.02 WIB. Gempa ini dicatat BMKG berkekuatan Magnitudo 4,5.
Gempa yang berpusat di darat, 16 kilometer utara Doda, Poso, pada kedalaman 10 kilometer, ini bisa dirasakan di Lawua, juga pada skala III MMI.
Baca juga:
Gempa M 6,1 Guncang Kuat Tokyo Satu Malam Sebelumnya
