Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Covid-19: Penampakan, Gejala dan Cara Pulihkan Paru-paru yang Terinfeksi

image-gnews
Foto rontgen paru-paru pasien Covid-19 yang belum divaksinasi. Pasien ini mengalami kesulitan bernapas dan terkena pneumonia berat. Facebook/Dr. Anne Gabriel Chan
Foto rontgen paru-paru pasien Covid-19 yang belum divaksinasi. Pasien ini mengalami kesulitan bernapas dan terkena pneumonia berat. Facebook/Dr. Anne Gabriel Chan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Mia Elhidsi, menjelaskan, efek infeksi virus corona SARS-CoV-2 pada organ paru-paru. Pada pasien Covid-19, bagian paru yang seharusnya hitam akan ada bercak putih keabuan saat dilihat dari hasil CT Scan.

“Kalau putih keabuan itu, artinya ada peradangan yang disebabkan Covid-19,” ujar dia dalam acara Webinar Awam FKUI, Jumat, 8 Oktober 2021.

Seiring berjalannya waktu, Mia yang juga seorang dokter spesialis paru itu melanjutkan, warna putih keabuan itu akan berkurang sedikit demi sedikit. Pola warna itu berubah menjadi garis yang disebut fibrosis paru. Pada fase inilah seseorang sulit bernapas.

"Fibrosis paru merupakan keadaan yang menyebabkan paru mempunyai parut atau luka dan menjadi kaku, untuk yang mengalami gejala berat," katanya menerangkan.

Dalam kondisi tersebut, pasien bisa saja mengalami sesak, mudah lelah, bahkan kadar oksigennya rendah dibanding orang normal. Tapi, dia menambahkan lagi, jaringan tersebut normalnya akan menghilang lagi. 

Untuk menjaga kesehatan paru pascainfeksi Covid-19, Mia menyarankan agar penyintas menjaga imunitas. Beberapa hal, disebutnya, perlu dilakukan, seperti mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, bisa 4-6 kali sehari dengan porsi kecil. Selain itu tidur yang cukup juga perlu dilakukan agar antibodi terbentuk dengan baik.

"Olahraga teratur, hindari rokok dan alkohol, memiliki manajemen stres, dan tak lupa melakukan vaksinasi, serta dibiasakan minum air putih minimal 6-8 gelas sehari."

Selain itu, ketika sudah pulih, perlu kembali beraktivitas tapi harus disesuaikan dengan kondisinya. Saat melakukan olahraga juga disarankan agar melakukan pemanasan dan pendinginan, berpakaian longgar dan nyaman, dilakukan satu jam setelah makan, serta hindari berolahraga di kondisi cuaca yang panas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jangan ngoyo, harus hemat energi. Kalau perlu, duduk saat mandi dan berpakaian, tidak melakukan aktivitas berat, luangkan waktu istirahat di siang hari,” tutur Mia.

Pasien juga, diminta agar mengetahui bagaimana fungsi parunya sendiri dengan cara uji mandiri. Menurut Mia, ada beberapa cara sederhana yakni menahan napas selama 20-30 detik, tapi tentu disesuaikan dengan kondisinya. Cara lainnya, berjalan selama enam menit, di jalan lurus dan datar, untuk dewasa 300-500 m, dan lansia 200-300 m, atau uji naik-turun tangga juga bisa.

Penampakan paru-paru pasien virus Corona, di Hallym Sacred Heart Hospital ECMO Center di Anyang, Korea Selatan, 22 Juni 2020. Dalam foto tersebut terlihat paru-paru tersebut mengalami kerusakan. Hallym Sacred Heart Hospital ECMO Center/Handout via REUTERS

“Bisa juga dengan meniup geretan dari jarak 30 cm, apakah api bisa mati atau tidak dan uji saturasi oksigen dengan pulse oksimeter normalnya 95-98 persen,” ujar dia sambil menambahkan bahwa jika kondisinya kembali parah, bisa langsung melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

Mia juga mengingatkan kemungkinan kembali terinfeksi Covid-19 atau biasa disebut reinfeksi. Hal itu bisa terjadi, karena ketika terinfeksi Covid-19 tubuh akan membentuk imunitas untuk melawan kekebalan, tapi waktu dan jumlah terbentuknya imunitas itu berbeda pada setiap individu, sehingga memungkinkan terinfeksi kembali.

“Kapan bisa terinfeksi Covid-19 lagi? Bervariasi karena berkaitan dengan daya tahan tubuh, pajanan virusnya, tapi sebagian besar itu terjadi lebih dari tiga bulan setelah dinyatakan sembuh,” katanya lagi.

Baca juga:
Google Ancam Blokir Adsense Konten YouTube yang tak Percaya Perubahan Iklim

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

6 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

10 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

10 hari lalu

Personel Polda Banten evakuasi perempuan sesak nafas saat arus balik Lebaran di Dermaga VII Pelabuhan Merak, Minggu 14 April 2024. (ANTARA/HO-Polda Banten)
Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

10 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

11 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.