Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu dan Anak Orang Utan Ditakuti di Kebun Karet Diselamatkan BKSDA

Reporter

Tim BKSDA Kalimantan Tengah dan Orangutan Foundation International mengevakuasi induk dan anak orang utan dari Desa Bapanggang Raya Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu 9 Oktober 2021. ANTARA/HO-BKSDA Kalteng
Tim BKSDA Kalimantan Tengah dan Orangutan Foundation International mengevakuasi induk dan anak orang utan dari Desa Bapanggang Raya Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu 9 Oktober 2021. ANTARA/HO-BKSDA Kalteng
Iklan

TEMPO.CO, Sampit - Induk orang utan dan satu anaknya dievakuasi dari Desa Bapanggang Raya, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sabtu 9 Oktober 2021. Evakuasi melibatkan penembakan peluru obat bius hingga tiga kali sebelum sang induk kemudian jatuh pingsan dan bisa didekati petugas.

Hasil pemeriksaan awal dokter, tidak ditemukan bekas luka di tubuh orang utan. Keduanya, induk dan anak, langsung dibawa ke Kantor Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah di Pangkalan Bun. Dokter pun sudah mengambil sampel darah selain melakukan pemeriksaan luar sebagai bahan evaluasi.

"Nanti dari hasil pemeriksaan menyeluruh itulah baru akan diketahui apakah kedua orang utan tersebut bisa langsung dilepasliarkan di hutan, atau perlu direhabilitasi terlebih dahulu hingga benar-benar siap untuk dilepasliarkan," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah.

Jika kondisinya dianggap sudah siap, maka orang utan akan dilepasliarkan di hutan habitat asli satwa dilindungi tersebut. Ada dua lokasi yang biasanya digunakan untuk pelepasliaran yaitu Taman Nasional Tanjung Puting dan Suaka Margasatwa Lamandau.

Sebelumnya, keberadaan induk orang utan dan anaknya iu diadukan oleh warga Desa Bapanggang Raya. Mereka, terutama yang perempuan, ketakutan ketika harus bekerja di kebun karet di desa itu. "takut kalau diserang orang utan tersebut," kata Amir Mahmud, warga.

Penyelamatan dua individu satwa langka dengan nama latin Pongo pygmaeus itu kemudian dilakukan BKSDA bersama Orangutan Foundation International (OFI). Mereka, pada Jumat, sudah berada di lokasi untuk memantau posisi keberadaan dua orang utan tersebut. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat evakuasi akan dilakukan hari ini, keberadaan ibu dan anak orang utan tersebut tidak jauh dari lokasi yang sama. Petugas sempat kesulitan menembakkan peluru bius karena posisi kedua orang utan di pohon yang banyak dahan dan ranting.

Petugas menembakkan tiga kali obat bius ke induk orang utan. Setelah menunggu sekitar tiga jam, baru orang utan tersebut pingsan dan jatuh sehingga bisa dievakuasi. Anak orang utan yang memeluk induknya juga dalam kondisi baik.

Induk orang utan diperkirakan berusia sekitar 15 tahun dengan berat 48 kilogram, sedangkan anaknya yang berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia dua tahun dengan berat delapan kilogram.

Masyarakat berterima kasih kepada BKSDA yang telah melakukan penyelamatan dan merelokasi orang utan tersebut. Penyelamatan ini dinilai menjadi opsi terbaik bagi orang utan dan masyarakat setempat.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Cerita Menpora Dito Ariotedjo Bertemu Si Alang, Orang Utan Penghuni Bukit Lawang

4 hari lalu

Seekor induk mawas atau orangutan Sumatera (Pongo abelii) bernama Wati sedang mencari makanan di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di sisi Bukit Lawang, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. TEMPO/Abdi Purmono
Cerita Menpora Dito Ariotedjo Bertemu Si Alang, Orang Utan Penghuni Bukit Lawang

Menpora Dito Ariotedjo datamg ke Bukit Lawang salah satunya memang ingin melihat orang utan.


Penelitian Penampakan Harimau Jawa di Sukabumi Dikirim ke Jurnal Ilmiah

9 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Penelitian Penampakan Harimau Jawa di Sukabumi Dikirim ke Jurnal Ilmiah

Penelitian menindaklanjuti laporan dari warga yang mengaku melihat maung, nama lokal harimau jawa, itu pada 2019.


Harimau Sumatera Mati Karena Jerat Babi di Ladang Warga Pasaman

17 hari lalu

Evakuasi Harimau Sumatera yang terjena jerat babi milik warga di Nagari Tikalak, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman. Foto: BKSDA Sumatera Barat.
Harimau Sumatera Mati Karena Jerat Babi di Ladang Warga Pasaman

Harimau Sumatera itu terjerat di bagian leher dan kaki. Terlambat ditolong.


Setelah Meilani dan Meissi, Gajah Meisy Dipasangi GPS Collar di Sugihan-Simpang Heran

17 hari lalu

Meisy, Gajah Sumatera liar yang baru saja dipasangi GPS Collar saat berada di kawasan hutan tanaman industri di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, pada Minggu 14 Mei 2023.  Dok BKSDA Sumsel
Setelah Meilani dan Meissi, Gajah Meisy Dipasangi GPS Collar di Sugihan-Simpang Heran

Sugihan-Simpang Heran adalah kantong populasi Gajah Sumatera terbesar di Sumatera Selatan.


Perjalanan Carlos Raul Sciucatti, Pesepak Bola Argentina Menjadi Mualaf dan Belajar di Pondok Pesantren Kalimantan

33 hari lalu

Carlos Raul Sciucatti. Instagram/coach_crsciucatti
Perjalanan Carlos Raul Sciucatti, Pesepak Bola Argentina Menjadi Mualaf dan Belajar di Pondok Pesantren Kalimantan

Carlos Raul Sciucatti pesepak bola asal Argentina, menjadi mualaf dan belajar agama Islam di Pondok Pesantren Assalam Arya Kemuning, Kalimantan Timur.


Polisi Bongkar Perdagangan Sisik Trenggiling di Facebook, Tangkap Warga Mesir

48 hari lalu

Balai KSDA Jakarta dan Balai Karantina Hewan Soekarno-Hatta melakukan kegiatan Press Release tindak pidana menyimpan atau memiliki kulit atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi berupa sisik dari satwa Trenggiling (Manis javanica). FOTO/Instagram
Polisi Bongkar Perdagangan Sisik Trenggiling di Facebook, Tangkap Warga Mesir

Dari tangkap tangan 7 kilogram, barang bukti sisik trenggiling yang disita seluruhnya 67,8 kilogram.


Mantan Bupati Jual Kulit Harimau Divonis Penjara 1,5 Tahun, Ini Kata KLHK

48 hari lalu

Bukti lembar kulit harimau sumatera dan tulang belulangnya yang hendak diperjualbelikan mantan Bupati Bener Meriah Ahmadi pada Mei 2022. menlhk.go.id
Mantan Bupati Jual Kulit Harimau Divonis Penjara 1,5 Tahun, Ini Kata KLHK

Mantan Bupati Bener Meriah, Ahmadi, telah divonis bersalah dan mendapat hukuman 1,5 tahun penjara. Pernah dipenjara karena korupsi.


Selundupkan Sisik Tenggiling via Bandara Soekarno-Hatta , WNA Mesir Ditangkap

50 hari lalu

Trenggiling. (ANTARA/HO-BKSDA Sumbar)
Selundupkan Sisik Tenggiling via Bandara Soekarno-Hatta , WNA Mesir Ditangkap

Anggota Polres Bandara Soekarno-Hatta menyamar sebagai calon pembeli sisik tenggiling itu untuk menangkap WNA Mesir itu.


6 Rumpun Suku Dayak yang Tersebar di 3 Negara

58 hari lalu

Warga Suku Dayak Landak mengikuti Karnaval Khatulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, 22 Agustus 2015. TEMPO/Subekti;
6 Rumpun Suku Dayak yang Tersebar di 3 Negara

Suku dayak dengan berbagai rumpunnya memiliki ciri tersendiri dan kamu harus kenali.


Orang Utan 'Tersesat' ke Pohon Rambutan, 6 Kilometer dari Habitat di TN Sabangau

59 hari lalu

Orang utan masuk ke permukiman warga di kawasan Jalan Victoria, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa 4 April 2023. (ANTARA/Adi Wibowo)
Orang Utan 'Tersesat' ke Pohon Rambutan, 6 Kilometer dari Habitat di TN Sabangau

Satu orang utan masuk ke lingkungan permukiman warga di kawasan Jalan Victoria, Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.