Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unsri Palembang Kembangkan Budi Daya Porang untuk Menambah Penghasilan Petani

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Lahan budidaya porang milik petani di Lampung Selatan. ANTARA/HO
Lahan budidaya porang milik petani di Lampung Selatan. ANTARA/HO
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Srwijaya (Unsri) Palembang berupaya mengembangkan budi daya porang sebagai tanaman sela di lahan perkebunan rakyat untuk menambah penghasilan petani Sumatera Selatan.

"Untuk mendukung pengembangan budi daya tanaman porang, sekarang ini sedang dilakukan penelitian bahan tanam atau benih yang paling cocok digunakan sebagai tanaman sela di perkebunan," kata Dosen Unsri Prof. Benyamin Lakitan di Palembang, Ahad, 10 Oktober 2021.

Menurut dia, untuk mengembangkan tanaman porang (Amorphopalus mueleri Blume), bisa digunakan tiga bahan tanam, yakni dari biji, bulbil, dan umbinya.

Tiga bahan tanam tersebut sedang diteliti oleh mahasiswa Unsri Program Doktoral Dora Fatma Nurshanti untuk mengetahui masing-masing keunggulannya dan yang paling cocok untuk ditanam di wilayah Sumsel terutama di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu yang memiliki banyak kebun karet rakyat, ujarnya.

Dia menjelaskan, tanaman porang sekarang ini telah dikembangkan di Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ulu dan beberapa daerah di Sumsel lainnya baik sebagai tanaman sela di bawah tegakan pohon karet maupun di lahan kosong yang dibuka khusus untuk tanaman porang.

Porang yang termasuk jenis umbi-umbian memiliki banyak khasiat dan produk turunan sebagai bahan pangan, industri, farmasi, dan kosmetika. Melihat banyaknya khasiat dan produk turunannya serta besarnya permintaan pasar domestik maupun ekspor, pengembangan budi daya porang sangat potensial, kata Prof. Benyamin yang juga Ketua Dewan Riset Daerah Sumsel itu.

Mahasiswa Program Doktoral Unsri Palembang Dora Fatma Nurshanti menjelaskan bahwa dirinya tertarik meneliti tanaman porang karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi serta prospek cerah sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum. Selain itu, untuk memotivasi petani memanfaatkan lahan perkebunan karetnya agar memberikan hasil tambahan dengan menanam porang di bawah tegakan pohon karet.

Untuk memberikan rekomendasi bibit dan cara yang tepat menanam porang di bawah tegakan pohon karet, sejak akhir 2020 mulai dilakukan penelitian tanaman porang dengan menguji bahan tanam biji, bulbil, dan umbi dengan cara membuat naungan buatan (artifisial ) dan tanpa naungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan penelitian, tanaman di bawah naungan mampu tumbuh dan berkembang dengan baik, termasuk umbinya. Untuk itu sekarang dilanjutkan penelitian di lapangan untuk menguji perlakuan dan bahan tanam secara langsung di bawah bawah tegakan pohon karet di Desa Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, kata peneliti.

Sementara sebelumnya Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan pihaknya mendukung pengembangan pertanian umbi porang seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuasin. "Saya mendukung Kabupaten Banyuasin sebagai daerah percontohan untuk pengembangan pertanian umbi porang dan menjadi sentra produksi porang," ujarnya.

Budi daya tanaman porang sangat menjanjikan keuntungan karena memiliki nilai ekonomi yang cukup besar dan diminati pasar luar negeri. Umbi porang yang mengandung glukomanan dapat diolah menjadi panganan pengganti beras, tepung bahan baku industri mi instan, kosmetika, penjernih air, lapisan anti air jas hujan, isolasi listrik, dan bahan untuk pembuatan lem atau jeli.

Indonesia baru bisa memenuhi 10-20 persen permintaan pasar dunia yang mayoritas ke Jepang dan Tiongkok. Melihat tingginya permintaan pasar, kata Gubernur, pihaknya akan mendorong masyarakat dan petani mengoptimalkan lahan yang tersedia untuk menanam porang.

ANTARA

Baca:
Mahasiswa Universitas Brawijaya Olah Porang Jadi Biskuit Sehat untuk Ibu Hamil

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

1 jam lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.


Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

17 jam lalu

Aldilla Stephanie Suwana, penerima beasiswa Fulbright di Harvard Law School. Dok.Pribadi
Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

1 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

4 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Untan Sampaikan Hasil Investigasi Kasus Dosen Joki Nilai Selasa, 23 April

4 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Untan Sampaikan Hasil Investigasi Kasus Dosen Joki Nilai Selasa, 23 April

Apa hasil investigasi dosen Untan yang diduga menjadi joki nilai?


Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

4 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.