Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bunga Bangkai Mekar untuk Ketiga Kalinya di Kebun Raya Cibodas

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Bunga bangkai, yang dalam bahasa Latin disebut Amorphophallus titanium (Becc.) Becc., mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berada di Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 13 Oktober 2021. Kredit; ANTARA/HO-BRIN
Bunga bangkai, yang dalam bahasa Latin disebut Amorphophallus titanium (Becc.) Becc., mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berada di Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 13 Oktober 2021. Kredit; ANTARA/HO-BRIN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bunga bangkai, yang memiliki nama Latin Amorphophallus titanium (Becc.) Becc., kembali mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang berada di Desa Cimacan, Cianjur, Jawa Barat.

"Salah satu koleksi bunga bangkai mekar sempurna. Ini adalah momen langka di mana bunga bangkai hanya dapat mekar setiap dua hingga tiga tahun, bahkan lebih," kata General Manager PT Mitra Natura Raya Marga Anggrianto, dalam keterangan yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, 13 Oktober 2021.

Bunga bangkai tersebut sudah terlihat kemunculan perbungaannya sejak awal Agustus 2021. Itu menjadi perbungaan yang ketiga kalinya.

Bunga bangkai dengan nomor koleksi 76i tersebut mekar penuh pada Rabu pukul 00.31 WIB. Inisiasi pembukaan mekar kelopak sudah terlihat sejak Selasa pukul 15.00 WIB.

Hasil pengukuran terakhir tinggi perbungaan mencapai 289 cm, keliling 145,5 cm, dan garis tengah kelopak (spatha) pada posisi mekar penuh 128 cm.

Pada waktu mekar penuh, perbungaan terlihat indah dengan tongkol atau spadiks berwarna kuning dikelilingi oleh seludang bunga atau spatha yang berwarna merah keunguan.

Ketika bunga betina masak yang biasanya terjadi di malam hari mengeluarkan bau busuk, seperti bangkai dan baunya dapat tercium dari beberapa meter, itu mengundang para polinator, seperti kumbang dan lalat untuk datang.

Bunga bangkai termasuk dalam kategori tumbuhan langka berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

Marga menuturkan mekarnya bunga itu menjadi momentum yang baik untuk Kebun Raya Cibodas BRIN menyosialisasikan program-program penelitian dan konservasi tumbuhan ke masyarakat.

"Bunga bangkai dengan kondisi mekar sempurna ini dapat dilihat oleh pengunjung dari luar pagar untuk melindungi status konservasi tumbuhan tersebut," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tumbuhan yang memiliki perbungaan yang sangat besar dan merupakan tumbuhan dengan perbungaan terbesar di dunia itu termasuk keluarga Araceae (talas-talasan) dan merupakan tanaman asli Indonesia, endemik dari Sumatera.

Tanaman tersebut pertama kali ditemukan oleh Odoardo Beccari, seorang ahli botani dari Italia pada 1878, di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat.

Kebun Raya Cibodas BRIN di Kecamatan Cipanas telah memiliki koleksi bunga bangkai sejak Tahun 2000 sebagai hasil pengoleksian dari Bukit Sungai Talang, Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Sumatera Barat.

Hingga saat ini, Kebun Raya Cibodas telah memiliki 13 spesimen, terdiri atas satu spesimen yang merupakan induknya yang dikoleksi dalam bentuk umbi, dan 12 spesimen merupakan hasil perbanyakan dari biji, 12 spesimen yang berasal dari biji tersebut ditanam pada 2003.

Terkait perkembangan bunga bangkai di kebun raya itu, ada satu spesimen pada fase generatif, empat spesimen fase vegetatif, dan delapan spesimen fase dorman. Satu spesimen pada fase generatif itu mekar sempurna.

Sebagai lembaga konservasi, kebun raya yang seluas 85 hektare itu memiliki sekitar 2.123 jenis tanaman koleksi.

Selain bunga bangkai, Kebun Raya Cibodas BRIN memiliki banyak objek konservasi menarik, seperti Taman Sakura, Taman Lumut, Taman Obat, Taman Liana, Taman Paku dan Taman Gesnerias.

ANTARA

Baca:
Bunga Bangkai Bersemi di Hutan Bukit Barisan di Kamang Mudiak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

4 jam lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.


Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

6 jam lalu

 Salah satu koleksi Bunga Bangkai di Kebun Raya Cibodas Mekar. Bunga tersebut hasil semai bibit yang ditanam pada 2004. (Dok. BRIN)
Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

Salah satu koleksi bunga bangkai Kebun Raya Cibodas mekar kembali. Bunga langka itu sempat mekar pada 2016 dan 2020.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

17 jam lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.


Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

Ratusan warga Bogor dan Tangsel menggelar aksi menolak rencana penutupan jalan BRIN. Dianggap bisa mematikan rezeki warga.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

1 hari lalu

Wisatawan berjalan di kawasan Balai Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin, 21 Agustus 2023. Pemprov Kalimantan Utara mempromosikan sektor wisata unggulan yang salah satunya wisata hutan konservasi mangrove dan bekantan di Tarakan dalam Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Bangga Berwisata Indonesia (BBWI). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.


6 Alasan Kepala BRIN Hendak Tutup Jalan Provinsi di KST BJ Habibie di Serpong

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
6 Alasan Kepala BRIN Hendak Tutup Jalan Provinsi di KST BJ Habibie di Serpong

Kepala BRIN sebelumnya telah membeberkan alasan tersebut dalam suratnya kepada Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar pada 28 Maret 2024.