Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melebur ke BRIN, Begini Nasib Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN di Yogya

image-gnews
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN. Kredit: STTN BATAN
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN. Kredit: STTN BATAN
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo telah meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dalam wadah itu terdapat gabungan dari empat lembaga non-kementerian, yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Lantas, bagaimana nasib Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Yogyakarta yang selama ini berada di bawah pengelolaan BATAN? "Dengan meleburnya BATAN ke BRIN, kami menyiapkan perubahan kelembagaan STTN itu menjadi Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia," kata Pelaksana Tugas Ketua STTN Sukarman di Yogyakarta Kamis 14 Oktober 2021.

Sukarman mengatakan perubahan kelembagaan ini akan menunggu izin Presiden Joko Widodo terlebih dahulu. Sebab, dengan peleburan ke BRIN ini, BATAN kini menjadi lembaga yang berfokus pada pengembangan penelitian di bidang nuklir saja. "Jadi perubahan status STTN dari sekolah tinggi menjadi politeknik ini targetnya selesai Oktober, lalu penyesuaian kurikulum," kata Sukarman.

Menurut Sukarman, penyesuaian kurikulum dengan status politeknik ini akan mengacu prinsip industri pengajaran, mulai akselerator, reaktor nuklir, pengolahan limbah, iradiator dan logam tanah jarang yang seluruhnya tetap berhubungan dengan bidang nuklir.

"Dari sisi kemahasiswaan, perubahan kelembagaan ini membuat jumlah mahasiswa yang diterima bisa dioptimalkan dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pernukliran Indonesia," kata dia.

Sukarman menyebut saat ini dari perguruan tinggi yang ada baru bisa memenuhi tak lebih lima persen dari kebutuhan industri nuklir di tanah air. “Dengan status politeknik ini, kami jadi bisa menerima seribu mahasiswa bidang pernukliran setiap tahunnya, dari sebelumnya hanya dibatasi maksimal mahasiswa saja, " kata dia.

Meleburnya BATAN ke BRIN ini diikuti pula dengan wisuda terakhir yang dilakukan STTN pada puluhan mahasiswanya pada Rabu 13 Oktober 2021. Dalam momentum itu, STTN mewisuda 66 mahasiswa menjadi Sarjana Terapan Teknik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun pelaksana tugas Deputi Sumberdaya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN, Edy Giri Rachman Putra, mengatakan selama ini sebelum melebur, BATAN lebih banyak berfokus banyak hal tak hanya riset dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), tapi juga kerja sama, anggaran, hingga subsidi.

"Hal ini membuat pengembangan riset di bidang nuklir menjadi tidak fokus, makanya dilebur agar hanya fokus di riset sedangkan urusan lain ditangani terpisah bidang lain," kata dia.

Selain nuklir, melalui integrasi ke BRIN ini, BATAN bisa ikut berperan dalam pengembangan inovasi di sektor pertanian dan pangan. Misalnya melalui Rumah Program Pangan yang tengah digarap bersama LIPI.

Adapun pelaksana tugas Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN Agus Sumaryanto menuturkan kebutuhan ahli nuklir di Indonesia sangat besar.

"Sebab rencananya pada 2060 mendatang pemerintah tidak lagi menggunakan energi dari bahan bakar fosil untuk pembangkit tenaga listrik, melainkan energi baru terbarukan, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang targetnya bisa dimulai 2040," kata dia.

Baca:
Perempuan Peneliti Bencana dari BRIN Dapat Leadership Awards

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

4 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung


BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

4 jam lalu

Warga Kampung Muncul, Tangsel, menolak penutupan akses jalan di depan kantor BRIN,  Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup


Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

8 jam lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

BRIN menjelaskan soal rencana pengalihan akses jalan yang melintas di Kawasan Sains dan Teknologi atau KST B.J. Habibie, Serpong,


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

18 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.


Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

1 hari lalu

 Salah satu koleksi Bunga Bangkai di Kebun Raya Cibodas Mekar. Bunga tersebut hasil semai bibit yang ditanam pada 2004. (Dok. BRIN)
Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

Salah satu koleksi bunga bangkai Kebun Raya Cibodas mekar kembali. Bunga langka itu sempat mekar pada 2016 dan 2020.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

1 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

2 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.


Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

2 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

Ratusan warga Bogor dan Tangsel menggelar aksi menolak rencana penutupan jalan BRIN. Dianggap bisa mematikan rezeki warga.