Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pantai Utara Jawa Tengah Tenggelam, Ini Langkah yang Diambil Pemdanya

image-gnews
Seorang warga memperhatikan kapal Tongkang yang terdampar, di Pantai Utara, Martoloyo, Tegal, Jawa Tengah, Senin, 7 Desember 2020. ANTARA/Oky Lukmansyah
Seorang warga memperhatikan kapal Tongkang yang terdampar, di Pantai Utara, Martoloyo, Tegal, Jawa Tengah, Senin, 7 Desember 2020. ANTARA/Oky Lukmansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pesisir utara Jawa Tengah termasuk kawasan dengan garis pantai yang paling parah perubahannya karena akresi  (perubahan garis pantai menuju laut lepas) maupun abrasi (pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut). Kawasan ini terpukul bukan hanya oleh dampak pemanasan global dan perubahan iklim, tapi juga unsur lokal seperti penurunan tanah.

Untuk itu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah mengaku telah menyiapkan sederet strategi. “Kami sudah melakukan beberapa upaya, ada jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Jawa Tengah, Peni Rahayu, dalam diskusi virtual bertajuk ‘Perubahan Iklim  dan Ancaman Tenggelamnya Pesisir Jawa’, Kamis 14 Oktober 2021.

Yang jangka pendek, disebutkannya, mengurangi dengan membatasi eksploitasi air tanah dan sebagai gantinya, menyediakan air bersih melalui pelayanan air minum atau PAM. Selain itu, ada juga gerakan penyelamatan daerah aliran sungai (DAS) di hulu dan penanaman mangrove di hilir, serta adanya gerakan memanen air hujan. 

Upaya jangka pendek lainnya adalah pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut dan kolam retensi. Tanggul dan kolam dimaksudkan menampung volume air laut ketika debit maksimum datang, kemudian perlahan mengalirkannya kembali ke laut ketika debit sudah kembali normal—dengan sistem pompa. “Langkah ini khususnya dilakukan di wilayah Semarang-Demak,” tutur Peni.

Langkah jangka menengah yang dilakukan Pemda Jawa Tengah, diuraikan Peni, adalah pemetaan dan pemantauan sebaran serta besaran daerah rawan bencana land subsidence, area genangan rob, dan banjir. Termasuk juga penyusunan masterplan penanganan banjir dan rob di wilayah Pantura, pembangunan kolam retensi dan rumah pompa, normalisasi sungai, antara lain Banjir Kanal Barat dan Timur, serta sungai-sungai di Kota Semarang dan Pekalongan.

“Pembangunan rumah panggung juga masuk ke dalam strategi jangka menengah kami,” katanya lagi.

Untuk upaya jangka panjang, Peni berujar, pemerintah daerah Jawa Tengah akan selalu mengevaluasi RTRW, juga zona pemanfaatan dan konservasi air tanah di cekungan air tanah. Serta evaluasi masterplan sistem drainase penanganan banjir dan rob secara terintegrasi. “Konstruksi penanganan abrasi, penguatan tebing dan normalisasi sungai,” tutur dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah warga membongkar bangunan yang terancam abrasi akibat hantaman gelombang tinggi di Pantai Tegalkamulyan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu 27 Mei 2020. Gelombang tinggi air laut yang mencapai enam meter di pesisir selatan jawa tengah, menyebabkan tiga titik tanggul penahan rob di sepanjang pantai TegalKamulyan jebol, dan memicu abrasi serta menyebabkan air rob menggenangi pemukiman warga, area persawahan dan tambak udang. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Peni juga membeberkan data ancaman tenggelamnya pesisir utara Jawa Tengah yang sudah mulai terlihat. Berdasarkan hasil perhitungan dan monitoring laju rata-rata penurunan muka tanah secara vertikal periode 2015-2020 cukup bervariasi, di Kota Semarang antara 0,9-6,0 cm, sedang di Pekalongan 2,1-11 cm.

Namun, secara keseluruhan, dia merekap, ada 13 kabupaten/kota yang mengalami akresi dan abrasi. Keseluruhan akresi seluas 2.601,8 hektare, sedangkan abrasi totalnya seluas 7.957,89 hektare.

Baca juga:
Di Jawa Barat, 44 Persen Faskes Belum Pernah Bantu Vaksinasi Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


126 Ribu Penumpang Lintasi Bandara Ahmad Yani Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Meningkat 13 Persen

10 jam lalu

Para pemudik menggunakan terminal baru Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa, 12 Juni 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
126 Ribu Penumpang Lintasi Bandara Ahmad Yani Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Meningkat 13 Persen

Puncak arus mudik Lebaran di Bandara Ahmad Yani terjadi pada 6 April 2024 yaitu sebanyak 10.193 penumpang.


Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

1 hari lalu

Puluhan Gunungan Ketupat didoakan sebelum diperebutkan dalam Lebaran Ketupat di Bukit Sidoguro kawasan Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, 13 Juli 2016. TEMPO/Bram Selo Agung
Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

1 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

1 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

1 hari lalu

Tahu petis. Shutterstock
2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

Tahu petis adalah kudapan asli dari Jawa Tengah, paduan antara tahu goreng dengan sambal petis


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

1 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

1 hari lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.


Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

1 hari lalu

Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari. Facebook
Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

2 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab