Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suhu di Kawasan Gunung Merapi Yogyakarta Terasa Makin Panas, ini Penjelasan BMKG

Reporter

image-gnews
Seorang relawan memantau hujan abu setelah terjadinya guguran awan panas Gunung Merapi, di Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat, 25 Juni 2021. Luncuran awan panas terjauh selama Gunung Merapi berstatus Siaga sejak November tahun lalu ini diikuti pula hujan abu sejumlah titik sekitar Merapi. Foto: BPBD Sleman
Seorang relawan memantau hujan abu setelah terjadinya guguran awan panas Gunung Merapi, di Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat, 25 Juni 2021. Luncuran awan panas terjauh selama Gunung Merapi berstatus Siaga sejak November tahun lalu ini diikuti pula hujan abu sejumlah titik sekitar Merapi. Foto: BPBD Sleman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suhu udara belakangan ini semakin panas. Dilansir dari laman bmkg.go.id, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebut suhu udara di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakin panas. BMKG juga menyebut bahwa rata-rata temperatur di Jawa Tengah dan DIY mengalami kenaikan tren selama 30 tahun terakhir. 

Kenaikan suhu ini unik karena wilayah daratan mengalami peningkatan suhu lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pesisir. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan emisi gas rumah kaca dan tingginya laju perubahan penggunaan lahan. 

"Secara mikro di Kawasan Gunung Merapi, kenaikan suhu udara di sekitar wilayah Merapi ada tren kenaikan selama 30 tahun sebesar 0,7 derajat C. Selain di Kawasan Gunung Merapi, tren suhu di perkotaan dipantau dari stasiun menunjukkan tren kenaikan temperatur khusus Kota Yogyakarta dari tahun 2007. Ternyata memang ada korelasi khusus antara penutup lahan dengan kenaikan suhu," kata Dwikorita di laman bmkg.go.id, Sabtu, 10 Oktober 2021.

Kesimpulan ini didapat dari hasil pengumpulan data rata-rata suhu udara selama 30 tahun terakhir sejak tahun 1990. Ke depan, BMKG akan berupaya untuk mengumpulkan data lebih jauh lagi, yaitu selama kurun waktu 50 tahun terakhir untuk melihat signifikansi dari perubahan suhu.

Dwikorita mengatakan bahwa peningkatan suhu di Jawa Tengah dan DIY ini dipengaruhi secara ekologis oleh perubahan kawasan lindung Gunung Merapi. Kawasan lindung Gunung Merapi sendiri berperan besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Di lain pihak, GKR Mangkubumi merasa prihatin terhadap kondisi penutup lahan di Kawasan Gunung Merapi. Ia mengatakan baik di kaki Gunung Merapi maupun di aliran sungai dan sempadan sungai saat ini kondisinya sangat memprihatinkan karena tertutupnya aliran air yang mengakibatkan hilangnya air.

Selain peningkatan suhu udara di wilayah Jawa Tengah dan DIY, peningkatan suhu udara ini juga terjadi di kota-kota besar lainnya. Oleh karena itu, Dwikorita menyarankan agar fenomena ini direspons oleh semua pihak karena dampaknya akan mempengaruhi keberlangsungan hidup manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dwikorita Karnawati pun menyarankan agar pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas, untuk melakukan upaya-upaya mitigasi sebagai bentuk pertanggung jawaban serta kepedulian terhadap kualitas lingkungan.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Baca: BMKG Jelaskan Penyebab SUhu Panas di Indonesia Saat ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

30 menit lalu

Suasana alam di lokasi wisata di kepulauan Karimunjawa. (Dok.Tim ITB)
Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

2 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

4 jam lalu

Para Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Kemendagri, seusai melakukan kunjungan ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023. Dalam kunjungan ini para praja IPDN untuk mendapatkan bimbingan penyuluhan dan sosialisasi Anti Korupsi dan dharapkan nanti seluruh civitas akademika dan khususnya praja IPDN akan menjadi influencer anti korupsi di daerah-daerah tempat mereka mengabdi. TEMPO/Imam Sukamto
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

Topik tentang IPDN membuka peluang bagi calon praja untuk mengikuti proses seleksi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

4 jam lalu

Warga melintasi banjir rob yang selalu menggenangi salah satu jalan Desa Bedono, Sayung, Demak, Ahad, 31 Maret 2024. Sejak tahun 1996 abrasi semakin parah, penurunan daratan mencapai 30 cm per tahun, area kampung tersebut banyak tenggelam air laut sehingga warga banyak yang pindah ke desa lain. TEMPO/Budi Purwanto
Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

BMKG memetakan potensi banjir rob di berbagai wilayah selama fase bulan purnama. Masyarakat pesisir diminta waspada.


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

14 jam lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

23 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

1 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

1 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.