TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivitas unik tercatat dari hasil pengamatan dua kubah lava Gunung Merapi selama sepekan terakhir, 8–14 Oktober 2021. Keduanya menunjukkan pertumbuhan ketinggian yang bertolak belakang.
"Teramati ketinggian kubah lava sisi barat daya berkurang sekitar dua meter, tapi ketinggian kubah lava tengah bertambah sekitar empat meter," kata Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, Jumat 15 Oktober 2021.
Volume kubah lava barat daya Merapi saat ini diperkirakan sebesar 1.609.000 meter kubik, sedangkan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik. Jika dibandingkan aktivitas sebelumnya, terakhir periode pekan lalu, dua kubah lava sama bertambah ketinggiannya, tak ada yang berkurang.
Pekan lalu, periode 1-7 Oktober, pertumbuhan kubah lava barat daya masih terukur hingga sekitar tiga meter dengan volume saat itu masih sebesar 1.679.000 meter kubik. Sedangkan volume kubah tengah pekan lalu tercatat sebesar 2.854.000 meter kubik.
Hanik menuturkan, di balik perbedaan aktivitas dua kubah lava itu, sepekan ini aktivitas Merapi lebih condong didominasi guguran lava di arah barat daya. "Sepekan ini teramati ada sebanyak 41 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata dia.
Guguran material vulkanik keluar dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat, 5 Maret 2021. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Selain itu data BPPTKG juga mencatat, seminggu ini kegempaan Merapi diwarnai satu kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 133 kali gempa Low Frekuensi (LF), 1.465 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.123 kali gempa Guguran (RF), 167 kali gempa Hembusan (DG), dan 11 kali gempa Tektonik (TT). "Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dari minggu lalu," kata Hanik.
BPPTKG mencatat pula, pada minggu ini mulai intens terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan curah hujan sebesar 18 milimeter/jam selama 30 menit tepatnya pada 8 Oktober 2021. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. "Status masih Siaga," kata Hanik.
Baca juga:
Pantai Utara Jawa Tengah Tenggelam dan Hilang, Ini Langkah yang Diambil Pemdanya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu