TEMPO.CO, Bandung - Tim Variabilitas Iklim dan Awal Musim dari Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memprediksi hujan ekstrem di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Januari 2022. Potensi hujan ekstrem itu berkaitan dengan aktivitas angin permukaan dari utara yang sangat kuat melintasi ekuator. Fenomena itu disebut sebagai Cross-Equatorial Northerly Surge (CENS).
"Musim hujan di sebagian besar wilayah selatan Indonesia akan berlangsung sejak Oktober ini dan periode puncak dengan maksimum hujan terjadi pada Januari 2022,” kata anggota tim Erma Yulihastin, Jumat 15 Oktober 2021.
Selama Januari 2022, aktivitas CENS akan menimbulkan angin background, atau angin yang berada di area sekitar lokasi terjadinya hujan pada jangkauan area seluas 200x500 kilometer persegi. Prediksi untuk wilayah Jawa Barat, angin itu akan terjadi sekitar 16-30 Januari.
Kejadian hujan ekstrem, menurut Erma, dapat terjadi saat angin background berinteraksi dengan angin dari barat sekitar 19-25 Januari 2022. “Interaksi angin dari utara dan barat yang sangat kuat pernah terjadi pada kejadian hujan ekstrem penyebab banjir Jabodetabek 24-25 Februari 2021,” katanya.
CENS dapat meningkatkan hujan di pesisir utara Jakarta dan sekitarnya dengan memodulasi angin background. Lokasi angin ini berada di area Laut Jawa sebelah utara Jawa Barat pada koordinat 105,5–108,5 derajat Bujur Timur dan 3–7,5 derajat Lintang Selatan.
“Area tersebut merupakan kunci untuk mengukur arah dan kekuatan angin yang paling berpengaruh terhadap tingkat ekstremitas hujan dinihari pada wilayah Jakarta dan sekitarnya,” katanya.
Baca juga:
Terungkap, Angin Ini Selalu Hadir saat Banjir Besar Jabodetabek
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.