TEMPO.CO, Yogyakarta - Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya turun ke Level 2. Namun, Gugus Tugas Covid-19 setempat mencatat kasus aktif di wilayah itu masih di atas 500 hingga Selasa 19 Oktober 2021.
"Hari ini masih terjadi penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 20 kasus, total kasus aktif ada sebanyak 507," kata juru bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, Selasa.
Sedang tambahan angka kematian sebanyak satu orang dan selama sepekan terakhir yakni 13-19 Oktober ini jumlahnya secara total ada delapan kasus. Catatan angka kematian harian tak pernah melampaui tiga kasus. "Total kasus kematian secara keseluruhan (sejak kasus merebak) sebanyak 5.234 kasus," kata dia.
Sebaran kasus tersebar merata di lima kabupaten DIY alias tak ada yang benar benar nol. Hari ini misalnya, Berty menyebutkan, sumbangan penularan kasus tertinggi berasal dari Kabupaten Bantul 10 kasus. Disusul Kabupaten Sleman lima kasus, Kota Yogyakarta tiga kasus dan Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul masing masing satu temuan kasus.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan seiring turunnya level PPKM Yogyakarta dari Level 3 ke 2. "Tetap jaga protokol kesehatan karena bagaimanapun kondisi (penularan kasus) masih fluktuatif," kata Sultan HB X Selasa.
Sultan mengimbau masyarakat masih bisa menahan diri dan mengontrol untuk tidak melakukan mobilitas tinggi bila tak ada keperluan mendesak.
Seperti diketahui, dalam evaluasi terdahulu, Pemda DIY mengaku telah melihat indikator penanganan Covid-19 di daerahnya dalam tren yang terus baik. Namun mereka tak menyangka saat pemerintah pusat memutuskan status PPKM bergeming di Level 3.
Baca juga:
Sesuatu yang Aneh Mengirim Gelombang Radio dari Jantung Galaksi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.