TEMPO.CO, Jakarta - Telegram telah menjadi aplikasi terbaru yang melampaui satu miliar unduhan di Google Play Store. Lonjakan unduhan yang tiba-tiba dapat dikaitkan dengan gangguan besar-besaran yang terjadi di Facebook, WhatsApp, dan Instagram awal bulan ini.
Aplikasi pesan yang dibangun Pavel Durov itu telah perlahan-lahan meningkatkan kehadirannya di pasar dan menggaet lebih banyak pengguna. Upaya tersebut bertambah mendapat momentum saat semua aplikasi milik Facebook tidak dapat diakses selama beberapa jam karena perubahan konfigurasi pada 4 Oktober lalu.
Sebelumnya, Pavel Durov yang juga CEO Telegram menerangkan kalau aplikasinya memperoleh lebih dari 70 juta pengguna baru selama gangguan Facebook saat itu. "Tingkat pertumbuhan harian melebihi normal, dan kami menyambut lebih dari 70 juta pengungsi platform dalam satu hari," tulis Durov di saluran Telegramnya.
Pada Agustus, Telegram sudah melewati tonggak satu miliar unduhan secara global, sesuai data perusahaan riset Sensor Tower. Telegram bergabung bersama aplikasi lain termasuk WhatsApp serta Messenger, Facebook, Instagram, Snapchat, Spotify, dan Netflix.
Data Sensor Tower juga menunjukkan bahwa India telah muncul sebagai pasar Internet terbesar untuk Telegram, dengan sekitar 22 persen dari total pemasangannya. Rusia dan Indonesia adalah dua pasar utama untuk aplikasi itu setelah India, masing-masing menerima 10 persen dan delapan persen dari total pemasangannya.
Telegram juga melonjak 214,7 juta pemasangan pada paruh pertama 2021. Artinya tumbuh 61 persen dibandingkan tahun lalu, dari 133 juta yang dilaporkan pada periode yang sama tahun 2020, menurut Sensor Tower.
GADGETS NDTV | ANDROID POLICE | SENSOR TOWER
Baca juga:
Fitur Panggilan di Grup WhatsApp Ditingkatkan, Simak Apa Saja yang Baru
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.