TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 mengubah berbagai kondisi di dunia, salah satunya layanan kesehatan yang bisa dilakukan daring atau telemedis. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M. Faqih, menegaskan, adanya teknologi telah memperluas cakupan pelayanan seorang dokter--bukannya menggantikan.
Menurut Daeng, selama pandemi ini, pelayanan kesehatan mengalami perkembangan luar biasa, mulai dari akses vaksinasi, pelayanan online isolasi mandiri, dan konsultasi kesehatan lainnya. “Tanpa teknologi sepertinya hal itu mustahil dilakukan,” ujar dia, pada Jumat, 22 Oktober 2021.
Bicara dalam acara virtual bertajuk #HaloTalks Edisi Hari Dokter Nasional yang jatuh pada Minggu 24 Oktober mendatang, Daeng mengungkapkan bahwa pada awal pandemi lalu PB IDI telah mengimbau kepada seluruh organisasi profesi kedokteran, termasuk dokter umum, untuk mengurangi aktivitas praktiknya. Kalaupun harus berpraktik, dokter-dokter harus menggunakan alat pelindungi diri (APD) lengkap.
Namun, seiring berjalan waktu selama pandemi, dirinya menyadari bahwa ada cara lain yang perlu dikembangkan yaitu telemedicine. Daeng menerangkan, selama pandemi orang yang sakit justru meningkat dan membuat pelayanan kesehatan terbatas sempat kelimpungan.
Tapi, dengan teknologi semuanya terbantu, meskipun masih ada kekurangan. “Pandemi ini mengubah pelayanan dengan memanfaatkan teknologi yang membuat masyarakat tetap terlayani dengan baik,” katanya lagi.
Daeng percaya, telemedicine atau konsultasi kesehatan secara online tidak hanya bermanfaat saat pandemi, tapi setelahnya. Ditambah lagi wilayah Indonesia yang luas, dan tidak meratanya fasilitas fisik kesehatan, dengan adanya telemedis ini memperluas akses layanan kesehatan.
“Ini cocok sekali dengan kondisi kita, memperluas hubungan pasien dengan dokter,” tutur dia sambil menambahkan bahwa para dokter menjadi bisa memberikan manfaat yang lebih luas dan cepat.
Senada dengan Daeng, CBO & Co-Founder Halodoc, Doddy Lukito, membeberkan peran teknologi dalam membantu para dokter dan pasien. Dokter, kata dia, bisa memberikan pelayanan pasien di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri. Dari jenis layanannya juga menjadi lebih luas, contohnya bergabungnya dokter spesialis bahkan ada juga dokter hewan di platform daring.
Ketua IDI, dr. Daeng M. Faqih berbicara sebelum dimulai vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, 13 Januari 2021. Foto/youtube.com
Sementara dari sisi pasien, dengan teknologi mereka dimudahkan berkonsultasi kapan pun (24 jam, 7 hari). Di Halodoc, Doddy menambahkan, ada 20 ribu mitra dokter dari berbagai latar belakang bidang yang siap melayani para pasien.
“Akses bagi masyarakat juga lebih luas, cukup dengan internet sudah bisa menikmati layanan kesehatan,” ujar Doddy sambil menambahkan bahwa 25 persen pengguna aplikasi telemedicine Halodoc berada di luar Jawa.
Baca juga:
Seperti Jack Ma, Apa Kabar Dokter Ai Fen dari Wuhan?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.