Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Covid-19 di Bandara dan Pesawat, Eks Direktur WHO Beri 3 Catatan Ini

image-gnews
Penumpang pesawat udara membawa barang bawaan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu, 21 Agustus 2021. Menurut pengelola bandara tersebut, terjadi peningkatan jumlah rata-rata penumpang harian sekitar 10-15 persen setelah pemberlakuan aturan syarat perjalanan antar Pulau Jawa-Bali yang bisa menggunakan hasil tes COVID-19 berbasis Antigen bagi penumpang yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis lengkap. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Penumpang pesawat udara membawa barang bawaan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu, 21 Agustus 2021. Menurut pengelola bandara tersebut, terjadi peningkatan jumlah rata-rata penumpang harian sekitar 10-15 persen setelah pemberlakuan aturan syarat perjalanan antar Pulau Jawa-Bali yang bisa menggunakan hasil tes COVID-19 berbasis Antigen bagi penumpang yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis lengkap. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, menceritakan pengalamannya saat melakukan perjalanan Jakarta-Denpasar pada pekan lalu. Perjalanan itu adalah yang pertama dilakukannya menumpang transportasi pesawat terbang sepanjang masa pandemi Covid-19 ini.

Terbang kembali demi bisa mengikuti Tuberculosis (TB) Summit 2021, Tjandra terakhir menggunakan transportasi udara adalah ketika kembali dari New Delhi, India, pada September 2020. Saat itu sang profesor baru saja menunaikan masa tugasnya sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020. 

Pengalaman terbang kembali itu digunakannya untuk mengamati penerapan protokol kesehatan dan aturan pelaksanaannya. “Ada tiga pengalaman dan pengamatan saya dalam kaitannya dengan pencegahan penularan Covid-19,” ujar dia melalui pesan WhatsApp, Sabtu, 23 Oktober 2021. 

Pertama, kata Tjandra, sebelum berangkat dia melakukan periksa swab antigen di Klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Bandara Soekarno Hatta. Ini karena aturan wajib tes PCR baru diberlakukan pada keesokan harinya, yakni pada Kamis 21 Oktober 2021. "Hanya dua atau tiga menit hasilnya ke luar dan sudah masuk ke aplikasi Peduli Lindungi. Cepat sekali,” kata dia.

Ketika akan kembali, Denpasar-Jakarta, sesuai aturan baru, dia melakukan tes PCR. Tjandra yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Jakarta, itu mengaku sepakat tes PCR digunakan sebagai syarat bepergian dengan pesawat terbang. Alasannya, tes itu merupakan gold standard dengan tingkat akurasi yang paling tinggi.

Artinya, hasil negatif tes PCR memberi keamanan yang lebih tinggi untuk pencegahan penularan Covid-19. Berbeda dari rapid test antigen yang, "Mungkin saja masih ada SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dalam tubuh seseorang, dan tentu berpotensi menular ke orang sekitarnya.”

Kedua, di bandara, Tjandra melanjutkan, secara umum sudah cukup ramai penumpang. Di beberapa restoran terlihat cukup banyak pengunjung, juga ada antrean tanpa jarak sekitar 5-10 orang di kedai kopi ternama. Ketika akan naik pesawat di gate Bandara Soekarno Hatta, antrean masuk ke pesawatnya juga cukup panjang, praktis tidak menjaga jarak.

“Hal ini sebaiknya diperbaiki, walaupun sedang antre tetap harus berjarak setidaknya satu meter antar penumpang, baik depan, belakang maupun antar barisan kiri dan kanan,” tutur dia. 

Sedangkan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, sesudah antrean dan petugas memeriksa boarding pass, penumpang diminta memperlihatkan KTP atau pengenal lain dan membuka masker—memeriksa apakah wajah sesuai dengan kartu pengenal. Sebaiknya, Tjandra menyarankan, membuka masker tidak perlu dilakukan, karena berisiko terjadi penularan walaupun hanya sebentar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Antrean panjang tak berjarak juga terjadi saat pemeriksaan eHAC di bandara, khususnya lokasi kedatangan. Menurutnya, perlu dicari cara lain, misalnya dengan menyediakan mesin agar penumpang dapat langsung scan eHAC. “Tanpa perlu harus antre dan di cek satu per satu sebelum akhirnya mengambil bagasi.”

Ketiga, di pesawat, pramugari atau petugas ada yang membagikan makanan dan minuman kepada penumpang dengan pesan agar dibawa pulang dan tidak dikonsumsi di dalam pesawat. Namun, pada kenyataannya, baik di penerbangan Jakarta-Bali atau sebaliknya, Tjandra mengamati masih ada saja orang yang membuka bungkus makanan dan menyantapnya di pesawat.

Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, yang juga Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 . ISTIMEWA

“Memang tidak salah, tapi membuka masker dan makan sambil banyak bercakap-cakap tentu meningkatkan risiko penularan pula jadinya,” ujar dia sambil menambahkan meskipun pesawat sudah dilengkapi dengan HEPA Filter.

Menurut Tjandra, dengan sudah melandainya kasus penularan, maka akan semakin banyak orang bepergian, dan tentu akan lebih baik jika semua dapat bepergian dengan aman. Saat ini, dia menambahkan, memang memerlukan berbagai penyesuaian dalam pola kehidupan baru dengan Covid-19.

“Kita semua perlu belajar menyesuaikan diri, baik masyarakat luas maupun para petugas, termasuk juga penentu kebijakan publik,” tutur Tjandra.

Baca juga:
BMKG Jelaskan Gempa Swarm dan Gempa Kuat di Banyubiru-Ambarawa


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

1 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

2 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

2 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

Menyambut Hari Kartini, komunitas Bakul Budaya FIB UI membacakan surat-surat bersejarah RA Kartini.


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

3 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Seleksi Talent Scouting UI Loloskan 625 Calon Mahasiswa Baru dari 15 Provinsi dan Dua dari Luar Negeri

4 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Seleksi Talent Scouting UI Loloskan 625 Calon Mahasiswa Baru dari 15 Provinsi dan Dua dari Luar Negeri

Peserta Talent Scouting akan menempuh pendidikan global dengan lingkungan berbahasa Inggris di Sarjana Kelas Internasional UI.


5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

5 hari lalu

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan meninjau lokasi kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024. Dok. Korlantas Polri
5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

Korlantas Polri mencatat ada ribuan kecelakaan lalu lintas selama 5 hari Lebaran. Dari jumlah total itu ada ratusan nyawa terenggut.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

5 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

5 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.