Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IPB University Kaji Cepat Atraksi Glow di Kebun Raya Bogor, Hasilnya?

image-gnews
Suasana atraksi Glow Kebun Raya di Kebun Raya Bogor.y Dok. Instagram @glowkebunraya
Suasana atraksi Glow Kebun Raya di Kebun Raya Bogor.y Dok. Instagram @glowkebunraya
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan sudah bertemu dengan tim peneliti dari IPB University dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengkaji wisata malam Glow di Kebun Raya Bogor. Kajian disebutnya dilakukan dengan cepat untuk melihat apakah akan ada dampak wisata itu bagi ekosistem seperti yang pernah dicemaskan sejumlah mantan kepala pusat konservasi Kebun Raya Bogor.

Bima Arya memastikan keputusan pembukaan wisata malam Glow  diambil setelah ke luar hasil kajian tersebut. Rencana awal pembukaan atraksi Glow untuk umum adalah akhir September lalu. "Saya yakin kegiatan yang dilajukan KRB merupakan bagian dari uji coba Glow," kata dia, Selasa 26 Oktober 2021.

Bima mengatakan, Kebun Raya Bogor saat ini merupakan otoritas BRIN. Namun pembukaan Glow akan diputuskan BRIN dengan mendengarkan masukan dari Pemerintah Kota Bogor. "Karena KRB adalah bagian dari Kota Bogor," kata dia.

Rektor IPB University, Arif Satria, mengatakan kampusnya memang diminta oleh Wali Kota Bogor untuk ikut terlibat dalam kajian terhadap dampak kegiatan wisata malam Glow di Kebun Raya terhadap ekosistem. Namun Arif tidak merinci hasil kajian yang sudah dilakukan selain hanya melakukan kajian cepat dan berdasarkan pada pengalaman Glow yang ada di negara lain.

"Kami hanya melakukan kajian cepat berdasar kajian dengan data sekunder, termasuk berdasarkan pengalaman di negara lain," kata dia singkat. 

Sementara itu, ahli proteksi tanaman yang juga dosen di Fakultas Pertanian IPB University, Dadan Hindayana, menerangkan bahwa spektrum cahaya yang ditangkap manusia berbeda dari hewan. Spektrum cahaya tampak yang ditangkap mata manusia normal disebutnya akan dapat mendeteksi panjang gelombang dari 400 sampai 700 nanometer, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nanometer.

"Yang sangat berpengaruh nyata terhadap proses fotosintesis tumbuhan ada pada panjang gelombang 450-495 nanometer untuk warna biru dan 620-750 nanometer warna merah," kata dia.

Bahkan, Dadan menambahkan, ada beberapa spesies hewan yang dapat melihat cahaya ultraviolet untuk membantu mereka mencari nektar di bunga. Seperti lalat yang bisa melihat warna hijau dan lebah dapat melihat warna biru dan kuning--spektrum yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia.

"Ini menarik untuk dikaji, jika menggunakan spektrum warna selain biru dan merah, misalnya hijau, apakah akan mempengaruhi proses visiologi tumbuhan pada malam hari," kata Dadan.

Menurut dia, untuk serangga sama sekali tidak bisa melihat warna merah. sehingga para peneliti biasanya melakukan penelitian perilaku serangga malam menggunakan warna merah. "Selain jenis warna, besaran intensitas cahaya yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap beberapa spesies," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Glow Kebun Raya Bogor. dok. Kebun Raya

Sebelumnya, Ery Erlangga, CEO PT. Mitra Natura Raya (MNR), perusahaan operator dan pengelola Glow Kebun Raya Bogor, menyatakan wisata malam itu sebagai inovasi komunikasi yang dibangun agar konsep wisata edukasi bisa diterima oleh masyarakat modern terutama kalangan milenial. Dia juga yang pernah menyebutkan atraksi semacam Glow bukanlah hal baru dalam pengelolaan kebun raya di dunia.

Ery juga berusaha meyakinkan bahwa lampu-lampu yang digunakan di area Glow Kebun Raya Bogor merupakan lampu ramah lingkungan yang dampak cahayanya rendah. Sehingga, menurutnya, aman untuk pohon karena lampu-lampu juga dipasang di pohon-pohon pilihan sesuai rekomendasi ahli di LIPI--sekarang bagian dari BRIN.

Wisata malam dan atraksi Glow berkembang menjadi pro dan kontra setelah sejumlah mantan Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor mengkritik pengelolaan kebun raya terkini. Ditulis melalui surat bernomor 1-Istimewa, mereka menyatakan kritik berdasarkan pengamatan, serta adanya masukan dan keluhan di media sosial dari berbagai lapisan masyarakat.

Satu dari tiga pengelolaan yang disebut dalam surat adalah wisata atraksi sinar lampu di waktu malam, Glow, yang dinilai berpotensi mengubah keheningan malam Kebun Raya Bogor. Menurut mereka, nyala dan kilau lampu dikhawatirkan akan mengganggu kehidupan hewan dan serangga penyerbuk.

Baca juga:
Studi Covid-19 di Iran Temukan Semua Warga Sudah Terinfeksi Namun Belum Herd Immunity


Selalu 
update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

5 jam lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

8 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

9 jam lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

10 jam lalu

Teripang. klikdokter
Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.


BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

1 hari lalu

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.


Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.


BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

1 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

3 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung


BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

3 hari lalu

Warga Kampung Muncul, Tangsel, menolak penutupan akses jalan di depan kantor BRIN,  Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup