TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 26 Oktober 2021, diisi berita yang beragam. Dimulai dari Kalimantan Tengah di mana gubernur setempat mengaku memerintahkan jajarannya untuk menurunkan tarif tes PCR hingga di bawah Rp 300 ribu. Alasannya, demi normalisasi penerbangan di daerah itu.
Berita terpopuler kedua adalah perkembangan Covid-19 di Iran. Sebuah studi mengungkap hampir semua warga di negara itu telah terinfeksi, dan sebagian bahkan lebih dari sekali, namun kekebalan komunitas atau herd immunity tak tercapai.
Berita terpopuler ketiga adalah artikel terbaru tentang penutupan operasional kampus Bintan Tourism Institute (BTI) yang berlokasi di Kijang, Bintan, Kepulauan Riau. Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bintan, Robby Kurniawan, membantah berada di baliknya yakni pengambilalihan lahan dan bangunan untuk dijadikan sebagai kantor Dinas Kesbangpol dan Dinas Lingkungan Hidup.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 26 Oktober 2021,
1. Demi Normalisasi Penerbangan, Gubernur Kalteng Minta PCR di Bawah Rp 300 Ribu
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran memerintahkan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Silvanus Palangka Raya agar menurunkan tarif tes PCR di bawah Rp 300 ribu guna menormalisasikan penerbangan di Kalimantan Tengah.
Penegasan itu dikatakan Sugianto Sabran kepada wartawan usai penyerahan bantuan untuk parpol di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Selasa, 26 Oktober 2021.
“Kemarin saya sudah perintahkan Direktur RSUD Doris Sylvanus untuk menurukan tarif PCR, kalau perlu di bawah Rp 300 ribu karena ini demi kepentingan masyarakat Kalteng. Tapi ini masih akan saya akan rapatkan lagi, untuk bisa tidak tarifnya di bawah Rp 300 ribu, ”ujarnya.
2. Studi Covid-19 Iran, Semua Warga Sudah Terinfeksi tapi Belum Herd Immunity
Hampir semua orang di Iran telah terinfeksi virus corona Covid-19 sepanjang masa pandemi ini. Sebagian bahkan telah mendapatkan infeksinya lebih dari sekali. Namun, tetap saja herd immunity tak terjadi di negara ini. Sebaliknya, Iran kini menghadapi bayang-bayang gelombang kematian yang terbaru lagi, kali ini karena virus varian Delta.
Iran termasuk negara pertama di dunia setelah Cina yang disapu pandemi Covid-19. Sayangnya, vaksinasi tergolong lambat dimulai di dalam negerinya. Per Juli 2021, hanya sekitar tiga persen dari populasi di negara itu yang sudah mendapatkan dosis vaksin lengkap. Mahan Ghafari dari University of Oxford mengungkap data itu, sedangkan Johns Hopkins University menyatakan angka vaksinasi dosis lengkap itu kini telah bertambah menjadi 23 persen.
Sebuah badan pemikir di Amerika Serikat menilai langkah mitigasi Covid-19 Iran melambat dan tidak efektif. Respons yang ada juga banyak diwarnai pesan yang tak seragam dari otoritasnya. Belum lagi data resmi yang terbatas, membuat pemahaman efek Covid-19 di Iran semakin sulit.
3. Bupati Bantah Tutup Kampus Bintan Tourism Institute, Gubernur Usul Revitalisasi
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bintan, Kepulauan Riau, Robby Kurniawan membantah pihaknya telah menutup operasional kampus Bintan Tourism Institute (BTI) yang berlokasi di Kijang.
Robby menepis kabar beredar bahwa penutupan kampus pariwisata tersebut dipicu langkah Pemerintah Kabupaten Bintan yang mengambil alih lahan dan bangunan untuk dijadikan sebagai kantor Dinas Kesbangpol dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Sebelum mengambil alih aset pemkab itu, kami terlebih dahulu dapat informasi dari pihak manajemen BTI, mereka memang tidak ingin melanjutkan operasional kampus tersebut," kata Robby ditemui di Kantor RRI Tanjungpinang, Senin, 25 Oktober 2021.