TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah perusahaan robotika baru-baru ini memamerkan robot anjing yang dilengkapi dengan senapan sniper di konvensi tahunan Asosiasi Angkatan Darat AS di Washington, D.C.
Tentu, robot berkaki empat itu mungkin terlihat seperti anak yang baik, tetapi ia mengemas senapan sniper built-in yang mampu menyerang target dari jarak tiga perempat mil (1,2 kilometer). Layanan tersebut dapat mengoperasikan sistem senjata robotik ini dari jarak jauh. Yang penting, itu hanya akan melibatkan target dengan izin dari manusia.
Robot anjing Vision 60 Q-UGV. Kredit: The Drive
Robot anjing ini, yang dikenal sebagai Vision 60, berasal dari Ghost Robotics yang berbasis di Philadelphia, sebuah startup yang berfokus pada robot berkaki. Sebelumnya, robot Vision 60 terlihat dalam dinas militer AS selama latihan Angkatan Udara AS tahun 2020 di Pangkalan Angkatan Udara Nellis di Nevada.
Di sana, mesin ini membantu membangun barisan keamanan. Pangkalan udara—seringkali membutuhkan landasan pacu yang panjangnya ribuan kaki—sehingga sulit untuk berpatroli secara efektif, dan robot anjing membuatnya lebih mudah untuk mengandalkan lebih sedikit manusia untuk pekerjaan itu.
Vision 60 versi baru yang dipersenjatai ini dilengkapi dengan Special Purpose Unmanned Rifle (SPUR). Ini adalah senapan sepuluh tembakan yang ditempatkan dalam Creedmoor 6,5 milimeter—sebuah peluru presisi jarak jauh baru, kaliber menengah, kecepatan tinggi.
Creedmoor dikenal di kalangan menembak karena memiliki lintasan balistik yang relatif datar, menjadikannya lebih sebagai putaran "hit-what-you-see" pada rentang yang lebih panjang daripada kartrid lama seperti .308 Winchester. Pengendali manusia robot bertanggung jawab atas SPUR; lingkup termal elektro-optik 30X membantu dalam akuisisi dan membidik target senjata.
Vision 60 sangat mirip dengan Spot, robot anjing yang terkenal di internet dari Boston Dynamics yang berbasis di Waltham, Massachusetts. Kedua robot berkaki empat itu terlibat dalam latihan September 2020 di Pangkalan Angkatan Udara Nellis. Kesamaannya tidak berhenti di situ, keduanya dapat menaiki tangga, menavigasi medan yang rumit, dan memperbaiki diri sendiri jika jatuh.
Vision 60 dan Spot masing-masing memiliki muatan maksimum 31 pound. Kedua robot memiliki kecepatan tertinggi yang sama, yaitu 5,24 kaki per detik, tetapi Ghost Robotics mengklaim Vision 60 pada akhirnya akan mendapatkan kemampuan untuk berlari dengan kecepatan 9,84 kaki per detik, atau 6,71 mil per jam.
Vision 60 mampu melakukan operasi kendali jarak jauh atau otonom. Dalam mode kendali jarak jauh, operator manusia akan memilih target dan kemudian melepaskan tembakan. Namun, kebijakan militer AS saat ini tentang sistem otonom melarang keterlibatan target otomatis. Jadi, sistem senjata otonom seperti Vision 60 dapat mengarahkan senapan snipernya ke target (dan menghitung solusi penembakan), tetapi tidak dapat melepaskan tembakan. Hanya manusia yang bisa melakukan itu.
Baca:
Siswa MTsN 1 Tangsel Juara Kompetisi Robotik Madrasah, Bikin Robot Sikoru
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.