TEMPO.CO, Jakarta - LRT Jabodebek menghentikan sementara uji coba dinamis pengoperasian kereta ringannya untuk kepentingan investigasi menyusul peristiwa tabrakan di Stasiun Harjamukti Cibubur-Ciracas, Senin, 25 Oktober 2021. Dugaan sementara, masinis di satu kereta (trainset) telat mengerem sehingga tabrakan tak terhindarkan.
Pengumpulan data investigasi hingga evakuasi kereta-kereta yang mengalami kerusakan oleh PT INKA diperkirakan butuh sepuluh hari. Setelah perbaikan selesai, tim penguji berencana akan segera kembali melakukan uji coba prasarana untuk memastikan kelayakan operasional kereta.
Peristiwa di Stasiun Harjamukti mengingatkan kepada tabrakan kereta ringan yang terjadi di Malaysia pada 24 Mei lalu. Saat itu dua rangkaian saling bertabrakan (head-on) dalam terowongan, antara Stasiun Kampung Baru dan KLCC, hingga menyebabkan 210 penumpangnya terluka. Sebanyak enam di antaranya kritis.
Dalam hasil investigasi yang diumumkannya 10 Juni lalu, Menteri Transportasi Malaysia Wee Ka Siong menyebut masinis dan operator di pusat kontrol sama-sama telah mengabaikan prosedur operasional standar hingga menyebabkan kecelakaan tersebut. Mereka tak saling berkomunikasi sehingga membuat satu rangkaian LRT yang seharusnya menuju depo bergerak dalam mode otomatis ke arah yang salah.
Sedang rangkaian kereta yang kedua, yang memuat penumpang, juga dirilis dari stasiun tanpa informasi yang akurat tentang adanya rangkaian kereta di depannya. Kecelakaan itu menyebabkan jalur LRT Kelana Jaya ditutup selama hampir sepekan sebelum kembali beroperasi kembali per 28 Mei.
Tabrakan terjadi antara dua rangkaian LRT berlawanan arah yang berjalan di satu rel di Kelana Jaya Line, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 24 Mei 2021. Jumlah penumpang dalam LRT tersebut sebanyak 213 orang dan 166 orang dinyatakan luka ringan dan 47 orang luka berat. Twitter.com
Kecelakaan itu dicatat sebagai yang terburuk sejak Malaysia mulai mengoperasikan LRT pada 1996. Beberapa insiden lainnya seperti rangkaian kereta yang terhenti mendadak di tengah jalur atas berbagai sebab, membuat para penumpangnya terkatung-katung beberapa saat. Pada 2008, kejadian itu menyebabkan satu rangkaian kereta ditabrak dari belakang oleh rangkaian lainnya.
Dua kereta LRT di Malaysia saling bertabrakan. Sebanyak 210 orang mengalami cedera dalam kecelakaan kereta yang penyebabnya belum diketahui itu. Sumber: Twitter/ Bernama
Pada 2006, satu rangkaian LRT kosong penumpang menerabas penghalang di satu stasiun di ujung jalur. Satu keretanya menggantung di udara pada ketinggian 25 meter.
CNA, FMT
Baca juga:
Indonesia Mau Bikin Kereta Cepat Sendiri, Kecepatan Maksimal 230 Km/Jam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.