Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi di Brasil: Obat Antidepresi Efektif Tekan Gejala Covid-19

image-gnews
Petugas medis merawat pasien di ruang gawat darurat rumah sakit Nossa Senhora da Conceicao yang penuh sesak karena wabah Covid-19, di Porto Alegre, Brazil, 11 Maret 2021. [REUTERS / Diego Vara]
Petugas medis merawat pasien di ruang gawat darurat rumah sakit Nossa Senhora da Conceicao yang penuh sesak karena wabah Covid-19, di Porto Alegre, Brazil, 11 Maret 2021. [REUTERS / Diego Vara]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi di Brasil menemukan kalau orang-orang yang didiagnosa positif Covid-19 cenderung tak lagi membutuhkan rawat inap berkepanjangan jika mereka telah diberikan obat antidepresi fluvoxamine. Hasil itu seperti yang telah dipublikasikan tim peneliti yang dipimpin Gilmar Reis dari Pontificia Universidade Catolica de Minas Gerais dalam Jurnal The Lancet yang terbit online 27 Oktober 2021.

Dimulai pada Januari 2021, uji dilakukan melibatkan 1.497 orang dewasa di Brasil yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan belum pernah divaksin. Setiap individu itu memiliki gejala dan memiliki sedikitnya satu kriteria yang menempatkannya dalam kelompok berisiko tinggi untuk mengembangkan gejala yang semakin berat.

Kepada sebagian dari mereka, secara acak, diberikan fluvoxamine sebanyak dua kali sehari selama 10 hari. Sebagian lainnya hanya mendapatkan plasebo. Sebanyak 58 persen dari relawan atau responden dalam uji ini adalah perempuan.

Dalam kelompok penerima fluvoxamine lalu dianalisis dan 10,6 persen di antaranya didapati masih harus menerima perawatan darurat setelah enam jam atau harus dirawat inap di rumah sakit. Dalam kelompok penerima plasebo, jumlah yang seperti itu sebanyak 15,7 persen.

"Lalu, ada satu pasien Covid-19 yang meninggal dalam kelompok penerima fluxamine dan 12 orang dalam kelompok penerima plasebo," bunyi hasil studi itu.

Fluvoxamine adalah jenis antidepresan dalam kelas serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) yang biasanya diresepkan untuk mengobati depresi. Penggunaan obat ini memiliki efek antiperadangan, mengurangi produksi sitokin atau senyawa kimia yang bisa memicu respons imun yang berlebihan dan berbahaya pada pasien Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil uji di Brasil disebut konsisten dengan uji sebelumnya dengan skala yang lebih kecil di Amerika Serikat yang menggunakan dosis fluvoxamine yang lebih tinggi dan melibatkan kelompok relawan dengan risiko lebih rendah. Hasil studi di Amerika menunjukkan gejala seluruh 80 pasien Covid-19 penerima obat ini tak ada yang bertambah parah, dibandingkan dengan kelompok 72 pasien lainnya penerima plasebo yang enam di antaranya bertambah parah.

Observasi yang lebih luas di Prancis juga melaporkan terjadinya pengurangan penggunaan intubasi ataupun angka kematian karena pemberian antidepresan yang sama. Dalam studi ini melibatkan 7.230 pasien Covid-19 di rumah sakit.

“Uji yang kami lakukan menemukan fluvoxamine, jenis obat yang sudah ada banyak di pasaran dan tidak mahal, mengurangi kebutuhan perawatan lebih jauh dalam populasi berisiko tinggi,” bunyi kesimpulan Reis dkk. “Pengobatan dengan fluvoxamine selama 10 hari hanya butuh sekitar US$ 4 (tak sampai Rp 60 ribu).”

Masih belum jelas mekanisme seperti apa yang terjadi dari pemberian fluvoxamine terhadap penyakit Covid-19. Dugaannya adalah aksi antiperadangan melalui aktivasi S1R, sebuah protein membran chaperone di reticulum endoplasmik yang terlibat di banyak fungsi seluler sel, termasuk pengaturan produksi sitokin dalam merespons pemicu peradangan.

NEW SCIENTIST, THE LANCET

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

1 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

3 hari lalu

Raden Ajeng Kartini bersama dua saudarinya Kardinah dan Roekmini. Wikipedia/Tropenmuseum
Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

4 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

10 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.