Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Babi Berjanggut, Satwa Hutan Kalimantan Bukan Cuma Orang Utan

image-gnews
Babi hutan di Desa Nanga Betung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (FOTO/PRCF INDONESIA)
Babi hutan di Desa Nanga Betung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (FOTO/PRCF INDONESIA)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satwa penghuni hutan di Kalimantan tak sebatas orang utan ataupun bekantan. Dua jenis satwa itu memang lebih kerap muncul dalam pemberitaan--biasanya terkait konflik pembukaan lahan untuk perkebunan atau deforestasi, sebagai korban. 

Seperti di lokasi lain, hutan Kalimantan yang masih relatif terjaga juga menyimpan kekayaan hayati alias biodiversitas. Hutan itu menjadi rumah bagi beragam satwa. Tim patroli hutan desa di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menjadi saksi keanekaragaman satwa tersebut. 

Hutan desa adalah program pengelolaan hutan yang berbasis masyarakat. Sedang cerita kesaksian ini digali dari tim pendamping hutan desa dari kelompok People Resources and Conservation Foundation (PRCF) Indonesia. Mereka melakukan patroli untuk mendata konservasi dan potensi-potensi dari hutan yang ada.

Diawali dari hutan di Desa Nanga Lauk  sejak 2019 dan belakangan pendampingan beserta kegiatan patroli di dalamnya juga dilakukan di Desa Nanga Betung dan Desa Tanjung. Kalau di Nanga Lauk, sebagian besar areal hutannya adalah rawa, sementara di Nanga Betung dan Tanjung adalah hutan pegunungan. 

Berikut ini sejumlah satwa yang sering dijumpai dan didata oleh tim patroli di hutan-hutan itu:

1. Babi Berjanggut (Sus barbatus)

Saat menulis laporannya pada September lalu, PRCF Indonesia mengabarkan kalau belum lama sebelumnya tim patroli hutan Desa Nanga Betung berjumpa dengan seekor babi hutan. Jenis babi berjanggut itu dicatat dan diabadikan lewat kamera. “Babi berjanggut bisa dikatakan satwa endemik yang banyak ditemukan di seluruh hutan di Kabupaten Kapuas Hulu,” bunyi isi laporan itu seperti dikutip dari laman resmi PRCF, Minggu 31 Oktober 2021.

2. Beruang Madu (Helarctos malayanus)

Satwa ini kerap ditemukan tim patroli lewat jejak telapak kaki dan bekas cakaran di batang pohon. “Kebetulan di Kapuas Hulu banyak madu dan menjadi salah satu makanan favorit beruang,” kata isi laporan yang dibuat.

Beruang madu Kalimantan. (REUTERS/David Moir/wt)

Untuk melihat wujud fisiknya, PRCF menyebut kebutuhan pengintaian secara intensif. Sejauh ini, tim hanya sebatas patroli dan mencatat serta mendokumentasikan satwa maupun fauna yang ditemukan.

3. Lutung Sentarum (Presbytis chrysomelas cruciger)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lutung Sentarum atau Langur Borneo ditemukan di Desa Nanga Lauk pada awal Juni 2020. Kemunculan satwa ini sempat terekam oleh salah satu personel PRCF Indonesia di pinggiran hutan. Kelasi, begitu satwa itu disebut, terlihat berada di atas pohon karet. 

4. Orang Utan (Pongo pygmaeus)

Orang utan atau dalam bahasa lokal disebut mawas pernah muncul di hutan Desa Nanga Lauk. Pada September 2019 lalu, orang utan itu mengejutkan tim patroli hutan. Setahun berikutnya, persisnya pada 20 Maret 2020 lalu, orang utan muncul kembali. Adanya orang utan ini menjadi kabar gembira buat warga Nanga Lauk maupun PRCF Indonesia sebagai pendamping.

Satu orangutan jantan bersama pasangan dan anaknya bergelantungan di atas pohon saat hendak diselamatkan tim gabungan IAR Indonesia dan BKSDA Kalimantan Barat di Jalan Pelang-Tumbang Titi Km 9 di Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Minggu, 2 Februari 2020. ANTARA/HO/IAR Indonesia-Heribertus Suciadi

5. Aneka Burung

Burung juga sering dijumpai tim patroli hutan. Di antara yang sering dijumpai dan telah didata adalah burung Cico (Agithina viridissima), Kuncit (Anthreptes malacensis), Rui (Anthracoceros albirostris), Cucak hijau (Chloropsis sonnerati), Merbah (Pycnonotus sp), Pekaka (Pelargopsis capensis), dan Elang Bau (Haliastur indus).

6. Hewan melata

Herpetofauna berupa jenis amfibi dan reptil. Tim patroli juga sering berjumpa dengan hewan jenis ini, di antaranya Biawak (Varanus salvator), Ular Ngail, dan Kura-kura bergerigi (Cyclemis dentata).

Baca juga:
Pohon Raksasa di Pedalaman Kalimantan yang Kejutkan Tim Hutan Desa


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


HUT ke-71, Gembira Loka Yogyakarta Gelar Event Lari sambil Lihat Satwa

5 hari lalu

Wisatawan berekreasi ke Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta pada Minggu, 16 Mei 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
HUT ke-71, Gembira Loka Yogyakarta Gelar Event Lari sambil Lihat Satwa

Peserta tidak hanya diajak berlari santai di tengah rimbunnya Gembira Loka yang mirip hutan dengan pepohonan besar.


Medan Zoo dalam Sorotan, Kini Tengah Revitalisasi dan Memiliki Magical Forest Dhuna Glow

13 hari lalu

Seekor kuda berada di luar kandang yang tak terawat di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Sabt, 20 Januari 2024. Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menutup sementara Medan Zoo selama dilakukan proses pembangunan dan perbaikan. ANTARA FOTO/Yudi
Medan Zoo dalam Sorotan, Kini Tengah Revitalisasi dan Memiliki Magical Forest Dhuna Glow

Wali Kota Medan, Bobby Nasution, sempat memutuskan Medan Zoo ditutup sementara Februari lalu. Bagaimana kondisinya sekarang?


Dahulu Pernah Pelihara Berbagai Jenis Burung Dilindungi, Zulhas Ungkap Peliharaannya Kini Sisa 3 Ekor

19 hari lalu

Kunjungan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ke Sentra Rendang Asese, Kota Padang, Minggu, 7 Juli 2024. Saat kunjungan tersebut Zulkifli Hasan juga melakukan dialog dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). TEMPO/Fachri Hamzah.
Dahulu Pernah Pelihara Berbagai Jenis Burung Dilindungi, Zulhas Ungkap Peliharaannya Kini Sisa 3 Ekor

Zulhas mengungkapkan kondisi terkini satwa perliharaannya yang ada di vila Farras Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.


Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

20 hari lalu

Seekor landak Jawa (Hystrix javanica) dalam kandang habituasi saat akan dilepas ke habitat alaminya di Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 24 Oktober 2023. Tepat di hari Owa Internasional, Aspinnal Foundation Indonesia melepas liar 16 satwa endemik Pulau Jawa yang terdiri diri 2 ekor owa Jawa, 11 ekor landak Jawa (Hystrix javanica), 3 ekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus), seekor trenggiling Jawa (manis javanica), termasuk 2 ekor elang ular bido (Spilornis cheela) di Gunung Tilu. TEMPO/Prima Mulia
Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

Selain landak Jawa, berikut adalah daftar hewan yang dilindungi di Indonesia dan tidak boleh dipelihara.


Rekomendasi Wisata Kuliner dengan Pemandangan Satwa Asia, Afrika, hingga Amerika

22 hari lalu

De'Savanna Restaurant di Royal Safari Garden. (Dok. Royal Safari Garden)
Rekomendasi Wisata Kuliner dengan Pemandangan Satwa Asia, Afrika, hingga Amerika

Bagi pecinta kuliner, resort tematik dan keluarga ini menghadirkan beragam wisata kuliner dengan pengalaman kuliner yang berkesan


BKSDA Selidiki Kasus Penjualan Satwa Koleksi Lembaga Konservasi di Madiun

30 hari lalu

Gerenuk adalah sejenis antelop yang ditemukan di Tanduk Afrika dan kawasan Danau Besar di Afrika Timur. Gerenuk memiliki leher, kaki, dan badan yang ramping. TInggi gerenuk bisa mencapai 80-105 dan berat 28-52 kilogram. Gerenuk jantan memiliki tanduk yang melengkung dengan panjang 25-44 sentimeter. dailymail.co.uk
BKSDA Selidiki Kasus Penjualan Satwa Koleksi Lembaga Konservasi di Madiun

Dalam investigasinya, BKSDA menemukan ada enam satwa di lembaga konservasi di Madiun yang diduga dijual.


PNM Peduli Hijaukan Kalimantan dengan Ribuan Mangrove dan Terumbu Karang

32 hari lalu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program PNM Peduli melakukan penanaman 2.000 pohon Mangrove dan konservasi 200 bibit terumbu karang di Kalimantan, Kamis 22 Agustus 2024. Dok. PNM
PNM Peduli Hijaukan Kalimantan dengan Ribuan Mangrove dan Terumbu Karang

PNM Peduli tanam mangrove dan terumbu karang untuk mendukung komunitas lokal tingkatkan perekonomian melalui ekowisata.


Daftar Formasi CPNS Kemenpora 2024 dan Kisaran Gajinya

44 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Daftar Formasi CPNS Kemenpora 2024 dan Kisaran Gajinya

Deretan formasi CPNS Kemenpora 2024 untuk lulusan D3, D4, dan S1.


Politikus Gerindra Ahmad Riza Patria Diduga Terlilit Utang US$ 950.000 untuk Proyek Batu Bara di Kalimantan

45 hari lalu

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Ahmad Riza Patria saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Politikus Gerindra Ahmad Riza Patria Diduga Terlilit Utang US$ 950.000 untuk Proyek Batu Bara di Kalimantan

Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria diduga tak membayar utang 950.000 USD atau Rp 14,7 miliar kepada pengusaha Budi Pranoto


Yayasan BOS: 300 Orang Utan Siap Dilepasliarkan usai Jalani Masa Perawatan

45 hari lalu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur melepasliarkan empat orangutan ke Hutan Lindung Gunung Batu Mesangat di Kalimantan Timur pada 13 Juni 2024. (ANTARA/HO-KLHK)
Yayasan BOS: 300 Orang Utan Siap Dilepasliarkan usai Jalani Masa Perawatan

Menurut Yayasan BOS, orang utan yang akan dilepasliarkan itu sebagian merupakan hasil penyelamatan dari dampak konflik satwa dengan manusia.