Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosen ITB Rancang Bangunan untuk Pengeringan Kopi, Menjebak Sinar Matahari

image-gnews
Green house pengering kopi gagasan tim dosen ITB yang dibangun Komunits Petani Kopi Gunung Geulis Jatinangor akhir Oktober 2021. (Dok.Istimewa)
Green house pengering kopi gagasan tim dosen ITB yang dibangun Komunits Petani Kopi Gunung Geulis Jatinangor akhir Oktober 2021. (Dok.Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tim dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang bangunan khusus untuk tempat pengeringan kopi bertenaga surya. Bangunan itu hasil pengembangan green house yang difungsikan untuk menjebak energi sinar matahari.

“Tujuannya agar kadar air buah kopi menyusut hingga tersisa 10-12 persen,” kata Yayat Hidayat, ketua tim Pengabdian pada Masyarakat Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, Senin 1 November 2021.

Bangunan didesain agar panas dari sinar matahari yang masuk ke bangunan itu terperangkap di dalam. Untuk menciptakan kondisi itu, bangunan harus tertutup rapat, termasuk akses hanya dari sebuah pintu. Pengecualian kerapatan bangunan hanya untuk penempatan ventilator untuk mencegah udara basah atau beruap masuk dalam sirkulasi udara.

Bangunan itu kini sudah didirikan oleh Komunits Petani Kopi Gunung Geulis di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang pada Sabtu, 30 Oktober 2021. Menurut Yayat, pembangunan itu dilakukan secara mandiri oleh warga mulai dari desain, penggunaan bahan, hingga selesai. "Tim dosen hanya menyampaikan ilmunya dalam pertemuan dengan komunitas," katanya

Tempat pengeringan buah kopi itu seluas 11 x 4 meter dengan tinggi 2 meter --menyesuaikan kapasitas produksi kopi hasil panen yang akan dikeringkan. Kerangkanya dari bahan bambu. Sementara penutupnya dari atap hingga sekeliling bangunan dari plastik ultraviolet bening atau transparan. Plastik itu lazim digunakan petani untuk penyemaian tanaman.

“Prinsipnya hemat energi dan ramah lingkungan disingkat Herang,” ujar Yayat. Herang dalam bahasa Sunda berarti jernih atau bercahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di dalam ruangan, dibuat rak-rak panjang dari bilah bambu setinggi tiga tingkat untuk tempat mengeringkan buah kopi. Dari perhitungan tim, panas matahari yang terjebak di ruangan itu bisa mencapai 40-60 derajat Celcius. Hawa panas selebihnya akan dikeluarkan lewat ventilator.

Agar mendapat panas matahari sepanjang bersinar dari pagi hingga petang, posisi bangunan mengarah utara-selatan dan bagian atasnya tidak terhalangi oleh bangunan lain atau pepohonan. Karena sangat tergantung pada alam, pengeringan yang efektif dilakukan pada musim kemarau. “Kalau musim hujan, petani menyimpan dulu kopinya,” kata dia.

Latar belakang pembuatan green house pengering kopi itu, kata Yayat, karena proses pengeringan buah kopi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas produk kopi olahan. Kualitas hasil pengeringan diketahui saat biji kopi disangrai (roasting).

“Problem utama pengeringan buah kopi adalah terjadinya suatu kondisi di mana di luarnya kering tapi di dalamnya masih basah,” katanya.

Selain itu ada juga proses pengeringan buah kopi yang tidak berhasil menurunkan kadar airnya. Meskipun sudah dijemur, tapi kadar airnya masih tetap tinggi. “Itu karena uap air yang sudah keluar masuk lagi ke buah kopi,” ujarnya sambil menambahkan Green House Herang berusaha mengatasi permasalahan pengeringan kopi itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

7 jam lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

17 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

2 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

2 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

2 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

3 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.


Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

3 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

Ketika mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art, New York, AD Pirous terpana.


Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

3 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

11 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.