TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta mulai mempersiapkan kewaspadaan dini terhadap potensi bencana seiring naiknya intensitas curah hujan sepekan terakhir. Mereka fokus kepada sejumlah sungai besar yang seluruhnya dikelilingi permukiman padat penduduk, terutama Kali Code.
“Saat ini sudah ada 16 titik EWS (early warning system) di tepi sungai- sungai beraliran besar di Yogyakarta yang jadi pendeteksi dini potensi bencana, khususnya banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat, Senin 1 November 2021.
Hidayat mengatakan dari 16 titik EWS itu, sebaran alat paling banyak ditempatkan di Sungai Code yakni sebanyak tujuh titik. Sungai atau Kali Code yang membelah tengah Kota Yogyakarta merupakan penampung utama aliran Sungai Boyong yang berhulu di kaki Gunung Merapi.
Jika Sungai Boyong meluap akibat banjir lahar dingin, maka bisa turut meningkatkan debit Kali Code. Ini seperti yang terjadi pada 2010. “Selain di Sungai Code, untuk alat EWS juga kami pasang di Sungai Winongo sebanyak empat titik dan di Sungai Gajah Wong sebanyak lima titik,” kata Hidayat.
Dia menuturkan, dari pengecekan pada awal pekan ini, seluruh peralatan pendukung untuk menangani bencana itu masih berfungsi baik. Alat EWS akan memberikan peringatan dini kepada masyarakat sepanjang bantaran sungai apabila ada potensi luapan air sungai.
Jika ada peringatan EWS warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman. “Sistem EWS pakai baterai solar cell dan kondisi cuaca kadang mendung, sebelumnya sempat ada alat mati namun sudah langsung perbaiki,” kata Hidayat.
Ketinggian air di Kali Code saat meluap pada 22 April 2015. Twitter.com/@Ipmdiy
Selain mengandalkan EWS, pemantauan kondisi sungai juga dibantu dengan beberapa kamera CCTV maupun posko pemantauan langsung di hulu. “Ada potensi ancaman lahar dingin mengalir ke sungai-sungai di Kota Yogyakarta jika terjadi hujan deras,” kata dia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah menyatakan kehadiran kembali fenomena La Nina pada musim hujan tahun ini sampai Februari 2022. Dampaknya adalah peningkatan intensitas curah hujan.
Baca juga:
BMKG Beberkan Pengaruh La Nina di Yogyakarta: Jangan Terkecoh saat Hujan Berkurang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.