Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Penemuan Plastik, Bahan Ringan dan Tahan Air yang Sekarang Diperangi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kemasan plastik. Shutterstock
Ilustrasi kemasan plastik. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Sampah plastik menjadi salah satu permasalahan lingkungan terbesar di dunia yang dihadapi di abad ke-21. Sifatnya yang sukar terurai dan mengandung bahan kimia berbahaya, membuat limbah plastik bersifat merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati laut, Selain itu, sampah plastik turut serta dalam menciptakan perubahan iklim di dunia.

Meskipun demikian, plastik merupakan bahan yang multifungsi dan mudah digunakan. Sebelum menjadi bahan yang banyak digunakan dalam sehari-hari, ternyata plastik memiliki sejarah panjang yang mengiringinya. Lantas, bagaimana sejarah ditemukannya plastik?

Plastik merupakan akronim dari plianle and easily shaped, atau dalam bahasa Indonesia bermakna lentur dan mudah dibentuk. Melansir laman sciencehistory.org, sejatinya, plastik mengarah kepada bahan yang disebut polimer. Bahan ini mudah ditemukan di alam bebasm salah satunya di bahan pembentuk dinding sel tumbuhan bernama selulosa.

Seiring perkembangan waktu, manusia akhirnya menemukan polimer sintetik berbahan dasar atom karbon yang disediakan oleh minyak bumi dan bahan bakar fosil. Polimer inilah yang saat ini dikenal dengan nama plastik tang memiliki sifat tahan lama, kuat, ringan, dan fleksibel.

Penemu polimer sintetis tersebut adalah John Wesley Hyatt pada 1869. Penemuannya diilhami oleh sayembara yang diadakan perusahaan New York berupa hadiah 10.000 USD bagi siapa saja yang dapat menemukan bahan pengganti gading gajah liar sebagai bahan utama. Hyatt pun mencampurkan selulosa dengan kapur barus yang akhirnya dapat meniru fungsi bahan alam, seperti kulit penyu, tanduk, dan gading. Hyatt menamakan bahan plastiknya seluloid.

Penemuan Hyatt dianggap sebagai penemuan revolusioner yang dapat membuat materi baru sekaligus menjadi bahan subtitusi dari bahan alam. Berbagai iklan memuji penemuannya karena dianggap melindungi kelangkaan sumber daya alam. Sejak saat itu, plastik terus mengalami revolusi.

Dilansir laman plasticseurope.org, perkembangan plastik ditemukan oleh Leo Baekeland bernama Bakelite yang dikenal dengan slogan ‘bahan seribu kegunaan’. Berbeda dengan penemuan Hyatt sebelumnya, Leo benar-benar menemukan plastik sintetis penuh pertama tanpa kandungan molekul alam. Kelebihan penemuannya yakni dapat dijadikan isolator listrik, tahan panas, tahan lama, dan dapat diproduksi masal mekanis. 

Keberhasilan kedua tokoh ini membuat banyak perusahaan kimia berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan polimer baru. Dijelaskan laman waste4change.com, selama Perang Dunia II, ditemukan beberapa bahan baru dari polimer sintesis diantaranya, Nylon ditemukan oleh Wallace Carothers pada 1935 sebagai sutra sintetis. Di Amerika Serikat, produksi plastik meningkat hingga 300 persen. Saat ini, bahan plastik menjadi bahan yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sampah plastik menjadi persoalan lingkungan hidup. 

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Simak ini Arti Simbol Angka pada Kemasan Plastik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 jam lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/rst)
Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

3 hari lalu

Dua orang penyelam mengumpulkan sampah yang telah diambil dari dasar laut saat aksi bersih  pantai di Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu, 27 Januari 2024. Aksi yang digelar Gerakan Selamatkan Lingkungan Hidup yang melibatkan Polairud Polda Maluku Utara tersebut sebagai upaya melindungi ekosistem bawah laut dari pencemaran sampah sekaligus mengampanyekan laut bebas sampah plastik. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

6 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

12 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.


Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

20 hari lalu

Petugas Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya menunjukkan sampah impor terpapar limbah asal Australia di Terminal Petikemas Surabaya, 9 Juli 2019. Sampah plastik itu tercampur ke dalam sampah kertas (waste paper) yang diimpor dari negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong oleh sejumlah pabrik kertas untuk bahan baku kertas baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.


Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

27 hari lalu

Sampah sachet dari lima perusahaan mencemari perairan Jakarta. Foto Tim Brand Audit
Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Dari total timbunan sampah plastik, ditaksir sekitar 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch.


Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

29 hari lalu

Nelayan mendorong perahunya melewati tumpukan sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

Sampah plastik mengancam kesehatan dan lingkungan. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi berkampanye melalui program Green Ramadan.


Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

30 hari lalu

Ha Long Bay Vietnam (Pixabay)
Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

Sampah plastik cenderung lebih banyak muncul di kawasan Ha Long Bay pada September hingga Mei, bertepatan dengan musim pariwisata.