Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PLTS Mangkrak di Pulau Tunda, Salah Siapa?

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 kWh di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, yang dibangun pada 2018 telah mangkrak dan hanya beroperasi selama delapan bulan. Kredit: RESD
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 kWh di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, yang dibangun pada 2018 telah mangkrak dan hanya beroperasi selama delapan bulan. Kredit: RESD
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peralatan-peralatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 kWh di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, tampak tidak terurus pada akhir pekan terakhir Oktober lalu. Rumput alang-alang dibiarkan tumbuh mengerubuti panel surya. Pelat nama PLTS juga sudah hilang dihancurkan warga yang kecewa karena PLTS hanya berfungsi sesaat, delapan bulan dari semestinya 5-8 tahunan.

PLTS tersebut sebenarnya unit terbaru dari dua PLTS yang dibangun di Pulau Tunda. PLTS pertama berkapasitas 25 kWh dibangun pada tahun 2013, sedangkan PLTS terbaru yang kini mangkrak itu dibangun pada tahun 2018. "Sekarang yang terpakai yang 2013, yang 2018 rusak baterainya," ujar Hasim, Kepala Desa Wargasara di Pulau Tunda.

Menurut Hasim, akibat rusaknya PLTS tersebut, kebutuhan listrik warga pun tidak tercukupi. "Saat ini warga menggunakan listrik hanya untuk kebutuhan mendasar, lampu atau televisi, lainnya tidak bisa," ujarnya.

Rais, salah satu warga yang juga operator PLTS, mengatakan awalnya PLTS dengan kapasitas 50 kWh itu diharapkan bisa beroperasi maksimal untuk memenuhi kebutuhan warga, sementara pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang telah dibangun sebelumnya secara swadaya masyarakat hanya digunakan untuk emergensi.

Sayangnya, kerusakan yang terjadi membuat warga harus bergantung pada PLTS lama berkapasitas 25 kWh yang masih bisa berjalan, namun kapasitas baterainya sebagian sudah rusak karena dimakan usia.

Padahal, menurut Rais, kehidupan warga di Pulau Tunda yang sudah semimodern, membutuhkan listrik yang lebih besar. Dia menghitung satu rumah sekurangnya memiliki delapan item, seperti lampu, pompa air, dispenser, kipas angin. "Saat ini masyarakat sudah butuh watt listrik yang besar," ujarnya.

Kepala Badan Usaha Milik Desa Wargasara, Jarwo, mengatakan akibat rusaknya PLTS itu pemakaian listrik warga sangat dibatasi mengandalkan PLTD pada waktu malam.

Kenyataannya, dengan keterbatasan pasokan PLTS dan PLTD, warga awalnya hanya diberi daya 350 watt sepanjang malam yang digunakan untuk tiga lampu. "Itu kondisinya jam 3 pagi sudah mati, makanya saya tambah sekarang menjadi 550 watt dengan biaya masih sama Rp 3.500 per malam," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Jarwo, kebutuhan standar pemakaian listrik warga semalam sebesar 1.000 watt agar bisa digunakan dari malam hingga sore hari berikutnya. Penjatahan daya listrik kepada warga juga disesuaikan dengan jatah BBM solar yang tersedia sebanyak 120 liter setiap malam.

Andre Susanto, pakar dan instruktur proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) yang didukung oleh Pemerintah Swiss, memastikan penyebab kerusakan PLTS karena baterainya tidak cocok. "Baterainya tidak didesain untuk pemakaian PLTS yang ada. Tipe baterainya tidak cocok dengan chargernya, mungkin bisa jalan beberapa bulan, tapi kemudian rusak," ujar Andre.

Menurutnya, baterai yang digunakan seharusnya tidak untuk PLTS tersebut. "Perangkat-perangkat PLTS yang ada di dunia belum mengakui baterai itu bisa dipakai untuk charger mereka," ujarnya.

Sementara solar charge controler (seperti kepala charger untuk ponsel) bisa dipakai untuk PLTS 25 kWh yang lebih lama. PLTS tersebut menggunakan baterai NS yang berbeda dengan baterai PLTS 50 kWh merek Fluidic. Baterai NS tersebut masih berjalan meski sudah berusia delapan tahun.

Hasim mengatakan sudah mengajukan penggantian baterai ke Pemerintah Kabupaten Serang. "Jawabnya, mudah-mudahan bisa, bila ada anggaran di 2023," ujarnya. Untuk sementara, warga Pulau Tunda, tetap harus bertahan dalam redup.

Baca:
Kalimantan Timur Jadi Proyek Percontohan PLTS 100 MW

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

1 hari lalu

Kesiagaan Penuh PLN Jaga Keandalan Listrik di Momen Libur Lebaran
PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.


PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

6 hari lalu

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo ketika memberikan keterangan kepada media usai Apel Siaga Kelistrikan Idulfitri 1444 H di halaman Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu, 5 April 2023. TEMPO/Riri Rahayu
PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

PLN juga menggunakan alat khusus berupa kamera jarak jauh untuk mendeteksi kerusakan pada peralatan di Gardu Induk.


7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

Apa yang harus dilakukan agar rumah tetap aman saat mudik lebaran?


7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

8 hari lalu

ilustrasi listrik di rumah (pixabay.com)
7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

PT PLN memberikan tips bagi masyarakat untuk memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik lebaran.


Sukses Garap PLTS Bandara dan Tol, PTBA Jajaki PLTS Semen Padang hingga Timah

13 hari lalu

Warga melintas di bawah panel surya yang berada di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Irigasi Tanjung Raja yang dibangun melalui dana CSR PT Bukit Asam Tbk di Desa Tanjung Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis 18 November 2021. PLTS yang memiliki kapasitas sebesar 16 kilowatt tersebut dipergunakan untuk menghidupkan pompa air yang menyalurkan air dari Sungai Enim ke lahan persawahan milik warga yang berjarak sekitar satu kilometer dengan ketinggian sekitar 30 meter. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sukses Garap PLTS Bandara dan Tol, PTBA Jajaki PLTS Semen Padang hingga Timah

PT Bukit Asam atau PTBA ingin memperluas bisnis di sektor penyediaan energi bersih.


Lima Langkah Amankan Listrik saat Mudik

14 hari lalu

Ilustrasi Token Listrik. Tempo/Tony Hartawan
Lima Langkah Amankan Listrik saat Mudik

Ini lima langkah mengamankan listrik rumah saat ditinggal mudik lebaran.


Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

19 hari lalu

Suasana kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada H-3 Lebaran atau 19 April 2023, yang merupakan puncak arus mudik Lebaran 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.


Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen

21 hari lalu

Area panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS di Terminal Bus Jatijajar Kota Depok, Selasa 26 Maret 2024. Tempo/Ricky Juliansyah
Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen

Terminal Bus Jatijajar Kota Depok menyatakan telah sejak Januari lalu memanfaatkan teknologi pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS.


ITS Luncurkan PLTS Apung Laut Pertama, Diklaim Tahan Sapuan Gelombang

27 hari lalu

Purwarupa panel surya apung laut buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Dok. ITS)
ITS Luncurkan PLTS Apung Laut Pertama, Diklaim Tahan Sapuan Gelombang

ITS luncurkan purwarupa PLTS Apung Laut yang tahan terhadap terjangan gelombang. Peneliti siapkan proyek serupa dengan skala yang lebih besar.


PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

28 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.