TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan Translational Genomics Research Institute (TGen)—afiliasi dari City of Hope, Amerika Serikat—untuk pertama kalinya mendokumentasikan secara genetik penularan Covid-19 di antara hewan peliharaan. Temuan itu dipublikasikan dalam jurnal One Health dan penelitiannya masih berlangsung.
Studi TGen merupakan salah satu dari lima studi percontohan nasional yang memeriksa Covid-19 pada hewan. Studi TGen, bagaimanapun, adalah satu-satunya yang memasukkan pengurutan genom virus dari sampel hewan peliharaan dan manusia.
"Studi kasus ini adalah contoh pertama yang kami dapatkan dari proyek yang menunjukkan kemungkinan penularan virus dari pemilik ke hewan peliharaan di rumah," kata Hayley Yaglom, seorang Epidemiolog TGen dan penulis utama studi tersebut.
Tingkat pengujian ini dihasilkan dari upaya keseluruhan TGen untuk memantau virus dan variannya yang berpotensi lebih berbahaya dengan mengurutkan sebanyak mungkin sampel manusia yang positif dari virus tersebut. Para peneliti menyimpulkan bahwa virus menyebar dari induk hewan peliharaan ke anjing atau kucing, atau keduanya.
Hewan-hewan itu dikurung di sebuah apartemen dan oleh karena itu memiliki sedikit atau tidak ada kesempatan untuk terkena virus, sehingga sangat tidak mungkin hewan peliharaan itu menginfeksi pemiliknya. Dalam setiap kasus yang diperiksa dalam penelitian ini, orang tua hewan peliharaan lah yang pertama kali menunjukkan gejala Covid-19.
“Di seluruh dunia, tidak ada kasus penularan Covid-19 yang terdokumentasi dari hewan peliharaan ke induknya,” katanya.
Para peneliti tidak dapat mengetahui apakah anjing atau kucing yang terinfeksi terlebih dahulu, atau jika yang satu menginfeksi yang lain, meskipun itu kemungkinan. Anjing dan kucing khusus ini adalah teman yang memiliki kontak dekat satu sama lain, kata para peneliti.
Dalam studi kasus Arizona, pemilik hewan peliharaan, kucing dan anjing semuanya terinfeksi dengan jenis virus corona yang identik, B.1.575, versi awal dan biasa-biasa saja dari SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
Kurang dari 25 kasus yang terdokumentasi dari warga Arizona yang terinfeksi dengan jenis ini, menurut informasi yang diambil dari dasbor pelacakan varian Covid-19 yang dikelola TGen untuk CDC dan ADHS. “Hingga saat ini, lebih dari 46.000 sampel positif warga Arizona dengan Covid telah diurutkan,” tertulis dalam penelitian.
Termasuk studi kasus ini, peneliti Arizona menguji 61 hewan peliharaan—39 anjing dan 22 kucing—yang tinggal di 24 rumah tangga. Ada 14 kasus positif Covid-19 pada hewan peliharaan di antara enam rumah tangga.
Studi ini akan berlanjut hingga sisa tahun 2021, dan akan dilanjutkan pula hingga 2022 jika para peneliti memperoleh dana tambahan. Ini akan memungkinkan mereka untuk melanjutkan upaya pendidikan dan penjangkauan, memperkuat pengawasan aktif terhadap virus tersebut.
PHYS | ONE HEALTH
Baca:
Vaksinasi Covid-19 untuk Anak, IDAI: Bisa Dilakukan di Sekolah dan PAUD
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.