Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuaca yang Tidak Biasa: Hujan Darah di Kerala dan Penjelasannya

image-gnews
IIustrasi fenomena hujan darah (blood rain) di Kerala, India, 2001. Mysteryofindia.com
IIustrasi fenomena hujan darah (blood rain) di Kerala, India, 2001. Mysteryofindia.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca yang tidak biasa dilaporkan terjadi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Minggu 31 Oktober 2021. Video viral di media sosial menunjukkan hujan lokal hanya turun mengguyur satu mobil di area terbuka sebuah hotel.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah memberi keterangan keilmuannya menanggapi fenomena cuaca tersebut. BMKG menyatakan tak bisa memastikan kebenaran kejadian hujan itu karena butiran air hujan seperti yang terlihat dalam video dan dugaan awan yang menjadi sumbernya tidak klop.

Menurut BMKG, butiran air dalam video menunjukkan kesamaan dengan peristiwa hujan lebat yang biasa dihasilkan oleh awan cumulonimbus, dan awan itu tidak mungkin cakupannya sempit. Hujan dari awan cumulonimbus dengan cakupan yang tidak luas, maka akan ditemukan hujan dengan intensitas ringan ditandai dengan butiran lebih kecil. “Kondisi tersebut tidak ditemukan pada video yang beredar karena hujan yang jatuh pada area cakupan sempit dan intensitas lebat.”

Peristiwa cuaca yang tidak biasa bukan cuma hujan yang ekstrem lokal. Beberapa lainnya juga pernah digolongkan yang sama termasuk fenomena ‘hujan darah’ yang pernah membuat geger masyarakat di India. Bedanya, fenomena yang terjadi di negara bagian Kerala pada 2001 silam itu belakangan bisa dijelaskan.

Kekuatan massa udara konvektif, yang biasa menciptakan awan-awan hujan, diyakini berada di balik proses terjadinya hujan darah. Kekuatan itu bisa sangat besar dan mengejutkan, termasuk mampu mengangkat material seperti pasir atau bahkan benda-benda kecil, dan membuat mereka berpindah tempat yang cukup jauh.

Dalam kasus hujan darah, angin atau badai yang kuat bisa menyeret serta debu dan pasir mengangkasa. Saat melayang-layang di udara, benda-benda itu bisa terjebak dalam sirkulasi udara di atmosfer, di mana mereka bisa terbawa sejauh ribuan mil. Pada akhirnya debu, pasir atau benda lain itu akan jatuh kembali karena gravitasi, atau terjebak dalam awan hujan di mana mereka akan tercampur titik-titik air.

Saat benda-benda itu jatuh sebagai hujan, butiran airnya bisa saja menciptakan warna merah. Para ahli mengatakan dalam air hujan darah di Kerala, India, pada 2001 lalu adalah debu dari gurun pasir atau alga berukuran mikroskopis yang larut dalam butiran air hujan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hujan itu menjadi langka atau tak biasa karena butuh konsentrasi debu atau alga dalam jumlah yang sangat besar dalam air hujan untuk bisa membuatnya berwarna. Umumnya, hanya ada kandungan debu dalam butiran air hujan, itupun dalam konsentrasi bentuk terlarutnya yang tak sampai membuat air hujan berubah warna. Konsentrasi itu baru tampak saat butiran air hujan membekas pada mobil atau kaca dan memperlihatkan lapisan tipis debu.

Video viral perlihatkan hujan lokal yang terjadi dan hanya mengguyur satu mobil.

Hipotesis lain penyebab hujan darah adalah keberadaan zat asing dari luar angkasa menumpang meteorit menembus atmosfer Bumi. Spekulasi ini sejalan dengan kesaksian adanya bunyi ledakan yang keras sebelum terjadinya hujan.

Namun, pada 2013, para peneliti memastikan temuan kesamaan DNA dalam sel di kandungan hujan darah itu yang sesuai dengan Trentepohlia annulata, jenis alga merah yang biasa ditemukan di banyak perairan di dunia. Masalahnya, para peneliti belum sepenuhnya yakin bagaimana alga-alga merah itu bisa sampai ke awan.

INTERESTING ENGINEERING, METOFFICE.GOV.UK

Baca juga:
Diteliti, Pestisida dari Mikroba Asli Indonesia untuk Atasi Layu Fusarium Tanaman Hias

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

5 menit lalu

Kereta berkecepatan tinggi Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. (ANTARA/Fitra Ashari)
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.


BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

37 menit lalu

Pengendara kendaraan bermotor menembuh cuaca hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa 30 Januari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino Southern Oscillation (ENSO) akan melemah dan berangsur ke kondisi netral pada tahun ini. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

13 jam lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

18 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

18 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

20 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

22 jam lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

23 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

1 hari lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

1 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.