TEMPO.CO, Jakarta - Agensi riset pasar YouGov melakukan riset atas permintaan Google yang melibatkan lebih dari 13 ribu responden di 11 pasar Asia untuk mempelajari kebiasaan online pengguna internet yang kurang aman. Survei yang dilakukan pada September 2021 itu menunjukkan lebih dari 92 persen responden mengaku memiliki kebiasaan online tidak aman, di antaranya menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak platform.
Kendati pelanggaran data pribadi pengguna internet banyak terjadi, hanya sedikit orang yang aware terhadap kondisi ini. Padahal data pribadi yang dibobol oleh pihak yang tidak bertanggung jawab riskan digunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Menggunakan kata sandi untuk banyak platform merupakan kebiasaan online tidak aman yang paling banyak pengguna internet lakukan, termasuk di Indonesia. Selain itu, banyak pengguna internet menggunakan sandi yang mudah ditebak.
Parahnya lagi, sejumlah responden mengaku membagikan sandi kepada orang lain. Product Marketing Manager, Google Indonesia, Amanda Chan mengatakan sangat tidak aman membagikan sandi kepada orang lain demi kemudahan, menggunakan sandi yang sama untuk berbagai layanan, dan membuat sandi yang mudah ditebak. “Kita membuat informasi pribadi kita, termasuk data pembayaran, sangat tidak aman,” katanya.
Melansir dari Antara, Google melaporkan 79 persen responden di Indonesia mengaku menggunakan sandi yang sama untuk beberapa situs, bahkan 2 dari 5 orang mengaku menggunakan sandi yang sama untuk 10 situs yang berbeda. Dari 79 persen responden tersebut, 40 persen mengaku melakukannya sebab khawatir tidak dapat mengingat sandi, sedangkan 30 persennya beralasan demi kemudahan.
Selain memakai sandi yang sama, separuh dari responden lokal juga mengaku menggunakan sandi yang mudah ditebak dengan memadukan hal-hal yang paling gampang diretas. Bahkan hampir 1 dari 4 orang mengaku mencatat sandi mereka di dalam aplikasi catatan di ponsel, yang umumnya tidak dienkripsi secara default. Para pengguna internet yang memakai sandi yang sama ini dua kali lebih mungkin menjadi korban pencurian data keuangan online.
Kebiasaan tidak aman lainnya yang sering dilakukan oleh para pengguna internet saat online adalah membagikan sandi kepada orang lain. Riset yang dilakukan YouGov menemukan bahwa 3 dari 5 responden membagikan sandi kepada teman atau keluarga, khususnya untuk akun platform streaming, layanan pesan-antar makanan, dan situs e-commerce. Sebanyak 74 persen responden yang menyimpan informasi keuangan secara online mengaku membagikan sandi kepada teman dan keluarga.
Semua kebiasaan buruk ini mungkin telah menjadi sebab hampir 2 dari 3 responden di Indonesia pernah mengalami pelanggaran data atau mengenal seseorang yang pernah mengalaminya. Selain kebiasaan online tidak aman tersebut, survei juga mengungkapkan bahwa alam transaksi online, 3 dari 4 orang mengaku pernah melakukan transaksi di halaman yang tidak ditandai dengan simbol aman, yang memungkinkan kepada penjahat siber untuk melakukan penipuan atau mencuri informasi dan melakukan pembelian dengan uang mereka.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Survei Google: 89 Persen Pengguna Internet Pakai Kata Sandi Lemah