TEMPO.CO, Jakarta - Hujan berkategori lebat hingga sangat lebat terjadi sebelum banjir bandang menyapu sebagian Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis siang 4 November 2021. Curah hujan saat terjadinya banjir itu terukur mencapai 80,3 milimeter dalam dua jam, yakni Pukul 14-16 WIB.
"Curah hujan yang terjadi di wilayah Kota Batu pada 4 November 2021 dan menimbulkan banjir bandang di wilayah tersebut, secara intensitas masuk kategori ekstrem,” Kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Miming Saepudin, kepada ANTARA, Jumat 5 November 2021.
Miming juga merujuk ke hasil analisis citra satelit dan radar cuaca dalam penjelasannya itu. Dia mengatakan adanya pertumbuhan awan hujan jenis cumulonimbus yang menghasilkan intensitas hujan di Kota Batu itu, dan juga Kabupaten Malang.
Berdasarkan informasi tertulis yang dibagikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari, banjir bandang juga terjadi di empat desa yang masuk dalam tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Malang pada Kamis sore.
Selain dipicu oleh faktor cuaca, banjir bandang di wilayah ini diduga juga karena adanya penyumbatan berupa material sampah kayu dan tumpukan bambu di hulu Sungai Susuh. Tingginya disebut Abdul hingga kurang lebih 20 meter.
Banjir bandang tersebut dilaporkan telah menyebabkan dua warga meninggal dunia dan saat ini masih dalam tahap identifikasi.
Adapun di Kota Batu, sebanyak enam orang telah ditemukan sebagai korban meninggal. Sebanyak tiga orang lainnya masih hilang. Sebagai langkah percepatan penanganan banjir bandang Kota Batu, tim gabungan terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan dengan menyusuri anak sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.
Tim SAR gabungan bersama warga membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat banjir bandang di Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat 5 November 2021. Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kota Batu hingga hari kedua pencarian korban banjir bandang, tim SAR berhasil menemukan enam jenazah korban dan tiga korban masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Sementara itu, tim yang lainnya juga fokus dalam pembersihan material lumpur dan puing yang hanyut terbawa aliran banjir bandang dari wilayah hulu di lereng Gunung Arjuno.
Baca juga:
Angin Kencang 80 Kilometer Per Jam Juga Pernah Hajar Kota Batu