TEMPO.CO, Jakarta - BMKG telah memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih dapat terjadi di seluruh 34 wilayah provinsi di Indonesia pada pekan ini. BMKG menyampaikan ini saat membuat prakiraan cuaca untuk periode 5-11 November 2021, tepatnya pascabencana banjir bandang di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, dan banjir di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan untuk hari ini, Minggu 7 November 2021, sebanyak 13 provinsi masuk daftar berpotensi dampak banjir dan banjir bandang karena intensitas hujan tersebut. BMKG menyatakannya dalam Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk periode 5-7 November. Ke-13 wilayah provinsi dengan kategori Siaga itu adalah Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
BMKG mengimbau masyarakat di setiap wilayah agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode yang telah diprakirakannya itu. “Waspada banjir, banjir bandang, tanah longsor, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” bunyi keterangan tertulis yang dibuat Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, Jumat 5 November 2021 tersebut.
BMKG menjelaskan banjir yang telah merendam lahan persawahan dan permukiman penduduk di wilayah Kecamatan Alor Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada 3 November lalu. Analisis kondisi cuaca di wilayah Alor menunjukkan adanya curah hujan intensitas lebat-sangat lebat disertai kilat/petir sebelum banjir terjadi. Curah hujan terukur di sekitar Pailelang mencapai 103 mm dalam periode 24 jam atau tergolong ekstrem.
“Kondisi cuaca ekstrem di wilayah Alor dipicu oleh pertumbuhan awan hujan jenis Cb (Cumulonimbus) yang cukup intens dan merata sehingga menimbulkan curah hujan sedang-lebat yang terjadi dalam durasi yang cukup lama.”
Sedangkan banjir bandang di sebagian wilayah Kota Batu dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, terjadi pada 4 November. Hasil hasil analisis cuaca BMKG juga menunjukkan adanya peran hujan kategori sangat lebat mencapai 80,3 mm yang terjadi dalam periode sekitar 2 jam (pengukuran jam 13.55 - 16.05 WIB).
“Analisis citra satelit dan radar cuaca menunjukkan adanya pertumbuhan awan hujan dengan jenis Cb (awan cumulonimbus) yang cukup intens dengan sebaran hujan potensi lebat hingga sangat lebat di wilayah Kota Batu-Malang.”
Baca juga:
Guncangan Gempa M6,0 Bolaang Mongondow Dirasa Cukup Lama