TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial memberikan ruang yang luas bagi siapapun yang ingin berbagi dan mencari informasi. Informasi yang dapat ditemui dan dibagikan di media sosial pun beragam, mulai dari informasi tertulis hingga informasi berbentuk gambar atau video. Meskipun menghadirkan kebebasan dalam berbagai dan mencari informasi, media sosial juga menghadirkan beberapa dampak buruk dari kebebasan tersebut.
Dilansir dari beberapa sumber, beberapa pengguna media sosial pernah menjadi korban kejahatan karena informasi yang mereka bagikan. Sebagai contoh, dilansir dari brightside.me, seseorang yang membagikan alamat pribadinya di media sosial bisa menjadi korban kejahatan karena pelakunya mengetahui secara persis lokasi korban. Selain itu, sebagaimana dilansir dari brokerlink.ca, berbagi informasi yang cukup sensitif, seperti nomor dan kartu identitas bisa berakibat pada pencurian identitas.
Berbagai kemungkinan bahaya tersebut mengimplikasikan bahwa beberapa informasi seharusnya tidak dibagikan di media sosial. Dilansir dari urbo.com, berikut adalah beberapa informasi yang seharusnya tidak dibagikan di media sosial:
Rencana Liburan
Pengguna media sosial kerap membagikan rencana liburannya, entah untuk sekadar berbagi kesenangan atau tujuan lain. Namun, pengguna media sosial lain yang memiliki niat buruk dapat memanfaatkan informasi tersebut. Dengan membagikan informasi rencana liburan, penjahat bisa mengetahui kapan rumah orang yang membagikan informasi tersebut kosong atau ke mana orang itu akan pergi.
Foto yang Dibagikan Tanpa Izin
Membagikan foto tanpa izin merupakan kebiasaan yang cukup sering dilakukan di media sosial. Padahal, izin dari seseorang yang memiliki hak terkait dengan foto tersebut sangatlah penting. Apabila sebuah foto dibagikan tanpa izin, seseorang bisa saja menggugat orang yang membagikan foto tersebut. Sebab, informasi yang terkandung dalam foto tersebut bisa jadi merupakan informasi yang sensitif dan tidak seharusnya menjadi konsumsi publik.
Keluhan Pekerjaan
Tak jarang, beberapa orang menjadikan media sosial sebagai tempat berkeluh kesah. Namun sayangnya, media sosial bukanlah tempat berkeluh kesah yang baik. Dalam beberapa kasus, orang yang berkeluh kesah mengenai pekerjaannya di media sosial justru mendapat masalah di tempat kerjanya. Bahkan, beberapa di antaranya dipecat. Sebab, bos perusahaan tempatnya bekerja bisa melihat keluh kesahnya di medial sosial.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca: Aktif di Media Sosial, Kenali 3 Etika Penting dalam Bermedia Sosial Berikut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.