TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mewanti-wanti masyarakat khususnya kalangan lanjut usia atau lansia usia 50 tahun ke atas untuk berhati-hati seiring munculnya kembali klaster-klaster Covid-19 baru di wilayah Yogyakarta.
“Yang perlu diperhatikan saat klaster baru muncul khususnya lansia, karena biasanya mereka punya penyakit penyerta yang bisa memberatkan gejalanya,” kata Sultan Senin 8 November 2021.
Klaster yang belakangan jadi sorotan antara lain klaster takziah yang di antaranya menerjang Kabupaten Bantul lalu meluas di Kabupaten Sleman, Gunungkidul, dan Kulon Progo. Selain itu juga klaster sekolah yang membuat semua sekolah di Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul dihentikan sementara pembelajaran tatap mukanya.
Sultan memperkirakan anak-anak sekolah mungkin terpapar sebagian besar tanpa gejala mengingat mereka yang menggelar tatap muka saat ini sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan umumnya tak memiliki penyakit penyerta.
“Kalau untuk anak sekolah kekhawatirannya mungkin tak terlalu tinggi, karena OTG (tanpa gejala), sehingga hanya perlu isolasi dan diberi vitamin. Tapi untuk yang lansia kan perlu diobati khusus untuk penyakit penyertanya,” kata Sultan.
Untuk kasus klaster sekolah, Sultan telah menginstruksikan agar menunggu situasi benar-benar mereda bagi sekolah yang siswanya banyak terpapar. “Paling tidak (untuk tatap muka kembali) setelah menjalani dua kali swab dan hasilnya negatif,” kata dia.
Sultan menuturkan dengan temuan klaster sekolah di Kabupaten Bantul, baik di Kecamatan Sedayu, Sanden dan Bantul, pihaknya meminta agar sekolah ikut menjaga Covid-19 tak meluas.
Sultan turut menyoroti penularan di salah satu sekolah madrasah di Kecamatan Sanden, Bantul, yang dipicu adanya guru nekat mengajar meski sudah dinyatakan positif Covid-19 sehingga menulari para siswanya. "Semoga dia (guru) itu bisa paham dengan yang dimaksud menjaga kesehatan," kata Sultan.
Adapun Kepala Dinas Sosial Yogyakarta Endang Padmintarsih menyatakan pemerintah daerah November ini telah menyiagakan kembali puluhan selter isolasi untuk karantina pasien Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala.
Selter ini sempat dinonaktifkan menyusul tren penularan kasus yang menurun drastis di Yogyakarta sepanjang Oktober dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 2. “Saat ini ada sekitar 32 selter di lima kabupaten/kota Yogyakarta yang kembali aktif,” kata dia.
Baca:
Kasus Covid-19 Naik, Yogyakarta Gencarkan Skrining Acak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.