Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kain Sutra yang Direkayasa Bikin Kulit Lebih Adem 12 derajat Celsius

image-gnews
Seorang pekerja memotong pola dari kain sutra yang akan digunakan untuk membuat pakaian APD yang dirancang oleh desainer Zhou Li, di sebuah studio di tengah pandemi wabah Virus Corona di Beijing, Tiongkok, 17 Mei 2020. REUTERS/Tingshu Wang
Seorang pekerja memotong pola dari kain sutra yang akan digunakan untuk membuat pakaian APD yang dirancang oleh desainer Zhou Li, di sebuah studio di tengah pandemi wabah Virus Corona di Beijing, Tiongkok, 17 Mei 2020. REUTERS/Tingshu Wang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Cina dan Amerika Serikat merekayasa kain sutra hingga membuatnya terasa adem dan sejuk meski digunakan di luar ruangan, di bawah sorot terik matahari. Dalam penelitian yang dilakukan, kain sutra itu mampu menjaga suhunya lebih dingin 12,5 derajat Celsius daripada kain katun.

Hasil penelitian itu dianggap kabar gembira di tengah cuaca panas yang semakin kerap terjadi. Sementara, diperkirakan 15 persen dari konsumsi listrik global habis untuk kebutuhan menjaga ruangan-ruangan tetap sejuk. Kain sutra yang direkayasa itu boleh jadi jawaban atas pencarian para ilmuwan atas cara-cara yang bisa mendinginkan tubuh tanpa perlu listrik.

Jia Zhu dari Nanjing University, Cina; Shanhui Fan dari Stanford University, AS, dan sejumlah koleganya yang lain berada di balik eksperimen rekayasa sutra itu. Mereka terinspirasi oleh sutra alami yang dirasa sejuk di kulit karena kemampuannya memantulkan kembali sebagian besar radiasi matahari yang datang kepadanya—terutama gelombang cahaya tampak dan inframerah. Kain dari serat protein kepompong ulat sutra itu juga bersifatmelepaskan panas.

Zhu dkk lalu merekayasa sutra untuk memblok lebih banyak radiasi matahari—hingga sekitar 95 persen. Caranya, mengikatkan ke serat kain sutera itu partikel nano aluminium oksida yang bersifat memantulkan gelombang ultraviolet.

Ketika para peneliti itu menempatkan kain sutra yang sudah direkayasa ini di bawah sinar matahari, mereka menemukan kalau suhu di baliknya bisa 3,5 derajat lebih sejuk daripada suhu udara sekitarnya. Penyebabnya, sutra yang semakin mampu merefleksikan sebagian besar radiasi matahari yang datang.

Seperti yang dipublikasikan dalam Jurnal Nature 8 November 2021, ini adalah serat kain pertama yang dikembangkan yang tetap menjaga suhu udara lebih dingin daripada suhu udara sekelilingnya ketika berada di bawah sinar matahari.

Zhu dkk juga mensimulasikan penggunaan kain sutra itu menyelimuti kulit dan tubuh manusia. Kulit tiruan dibuat dari karet silikon yang membungkus sebuah pemanas untuk meniru kehangatan tubuh manusia. Hasilnya, kain sutra itu menjaga suhu ‘tubuh’ lebih dingin 8 derajat Celsius saat di bawah sorot langsung sinar matahari dibandingkan kain sutra murni. Dibandingkan penggunaan kain katun, dia menjaga kulit 12,5 derajat lebih dingin.

Di bagian final dari eksperimennya, para peneliti itu merancang baju kaos lengan panjang dan berkerah dari bahan sutra rekayasa itu kemudian meminta seorang relawan mengenakannya di tengah terik matahari, suhu udara 37 derajat Celsius. Citra inframerah menunjukkan baju itu tetap adem. Citra yang lain dari relawan yang mengenakan jenis baju serupa dari sutra murni maupun katun menunjukkan suhu yang menghangat dan menjadi panas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga menghalau sinar matahari dengan pakaiannya saat melakukan aktivitas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Indonesia akan mengalami panas selama kurang lebih satu minggu dengan suhu mencapai 37 derajat Celcius. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

“Mengenakan kain sutra yang direkayasa itu di hari yang panas, di bawah terik matahari, orang akan merasa jauh lebih adem daripada mengenakan tekstil biasa seperti katun,” kata Zhu.

Zhu menambahkan, kain sutra yang sudah direkayasa itu nyaman dikenakan, dengan aerasi yang baik, dan bisa dicuci dan dikeringkan berulang kali tanpa terurai. “Secara biaya juga efektif untuk dibuat dan bisa diproduksi massal,” katanya. Sedangkan Fan mengatakan, kain didesain terutama untuk menjaga orang-orang tetap sejuk saat di luar ruangan dan terpapar sinar matahari, ketimbang dalam ruangan seperti rumah dan kantor.

NEW SCIENTIST, NATURE

Baca juga:
Perkenalkan Bombyx, Robot Ulat Sutra dari Laboratorium Facebook 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

5 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

13 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

14 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Groundbreaking Keenam di IKN, Kepala OIKN: Ada Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa hingga Universitas dari Malaysia

22 jam lalu

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono saat wawancara dengan Tempo di Palmerah, Jakarta, Senin 21 Maret 2022. Tempo/Tony Hartawan
Groundbreaking Keenam di IKN, Kepala OIKN: Ada Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa hingga Universitas dari Malaysia

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono buka suara soal peletakan batu pertama (groundbreaking) tahap keenam di ibu kota baru itu dalam waktu dekat.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.