Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Manfaat Lubang Biopori, Bisa Kurangi Risiko Banjir

Reporter

image-gnews
Program Gerakan 400 Lobang Resapan (Biopori) dan Bank Sampah, di wilayah Cakung, Jakarta Timur (27/12)
Program Gerakan 400 Lobang Resapan (Biopori) dan Bank Sampah, di wilayah Cakung, Jakarta Timur (27/12)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBiopori merupakan istilah yang tak semua familier bagi tiap orang . Namun belakangan, istilah biopori menjadi makin dikenal teritama bagi daerah yang rawan banjir saat musim hujan.

Hal ini karena, lubang biopori yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah, yang berfungsi sebagai sumur resapan dan dibuat dengan tujuan untuk mengatasi genangan air.

Lubang biopori yang memiliki kedalaman sedalam 80-100 cm dengan diameter 10-30 cm, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lubang tersebut dimaksudkan sebagai lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah. Bukan hanya itu lubang ini juga merupakan cara lain untuk menghentikan banjir.

Menurut sda.pu.go.id, ada beberapa manfaat dari pembuatan lubang biopori, yaitu berikut penjelasannya :

1. Dapat Mengurangi Sampah Organik.
Beberapa manfaat dari lubang biopori telah dijelakan sebelumnya, namun manfaat lain dari pembuatan biopori lainnya yaitu salah satunya dapat mengurangi sampah organik dari rumah ke TPA atau Tempat Pembuangan Akhir. Hal ini karena, ketika anda membuat lubang, salah satu proses yang harus dilakukan adalah memasukkan sampah organic kedalam lubang biopori tersebut.

2. Membantu Menyuburkan Tanah.
Pada proses memasukkan sampah organik pada lubang biopori, ternyata sampah organik tersebut dapat membantu menyuburkan tanah. Hal ini disebabkan oleh, karena terjadi proses biologis yang akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Dengan terbentuknya pupuk kompos di dalam lubang, tentu akan membuat tanah menjadi lebih subur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Memantu Mencegah Terjadinya Banjir.
Sebelumnya telah disebutkan juga dan tujuan sebenarnya dari pembuatan lubang bipori ini adalah untuk dapat mengurangi adanya air yang menggenang contohnya banjir. Dan dengan membuat lubang resapan biopori, dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah. Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah. Cacing yang masuk ke dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat meresap ke dalam tanah.

4. Mempengaruhi Jumlah Air Tanah.
Berlanjut pada cacing-cacing yang dapat membuat terowongan-terowongan kecil dalam tanah, ternyata akan dapat meningkatnya luas permukaan tanah. Hal ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.

ASMA AMIRAH

Baca: Manfaat Lubang Biopori Bisa Kurangi Sampah dan Mencegah Banjir

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Jakarta Utara Targetkan Masyarakat Tak Pakai Air Tanah 2030

57 hari lalu

Pekerja tengah melakukan perawatan air bersih di Instalasi Pengolahan Air 1 Pejompongan Pam Jaya, Jakarta, Jumat 29 September 2023. PAM Jaya akan menambah instalasi pengolahan air minum di Ciliwung, Pesanggrahan, dan Buaran untuk mencapai target 100 persen cakupan air di Jakarta pada 2030. Tempo/Tony Hartawan
Pemerintah Jakarta Utara Targetkan Masyarakat Tak Pakai Air Tanah 2030

Pemkot Jakarta Utara menargetkan masyarakat tidak pakai air tanah 2030. Selain karena kesehatan, setiap tahun permukaan tanah juga terus turun.


Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

19 Februari 2024

Air minum isi ulang. TEMPO/Arif Fadillah
Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

Viral di media sosial mengenai isu bromat yang terkandung pada air minum dalam kemasan.


Studi: 60 Persen dari 500 Lebih Sumber Air Tanah di Lampung dan Bekasi Tercemar E. coli

7 Februari 2024

Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com
Studi: 60 Persen dari 500 Lebih Sumber Air Tanah di Lampung dan Bekasi Tercemar E. coli

Perlu dilakukan pemeringkatan kota berdasarkan tingkat risiko patogen pada rumah tangga yang menggunakan air tanah.


Kaleidoskop 2023 Bencana Hidrometeorologi: Banjir Bandang Semarang hingga Cegah Genangan dengan Lubang Biopori

28 Desember 2023

Mobil terseret banjir bandang di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada 7 November 2022. TEMPO/Jamal Abdul Nasser
Kaleidoskop 2023 Bencana Hidrometeorologi: Banjir Bandang Semarang hingga Cegah Genangan dengan Lubang Biopori

Bencana hidrometeorologi yang kerap melanda Indonesia adalah banjir dan tanah longsor.


Jakarta Tidak bisa Bebas Banjir karena Permukaan Tanah Turun, Heru Budi Perketat Izin Gedung Tinggi

20 November 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Sekda Joko Agus Setyono dan jajaran Pemprov DKI meninjau tiga lokasi kegiatan 'Bakti Kita Untuk Jakarta', yaitu Kali Segmen BNI City; Kali Duri, Jakarta Barat; Waduk Pluit, Jakarta Utara; dan PHB Menteng, Jakarta Selatan pada Ahad, 19 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Jakarta Tidak bisa Bebas Banjir karena Permukaan Tanah Turun, Heru Budi Perketat Izin Gedung Tinggi

Heru Budi sebut Jakarta tidak bisa terbebas dari banjir karena permukaan tanah terus mengalami penurunan 12 sampai 18 cm per tahun.


Tak kalah Bergizi dari Ulat Sagu, Ulat Jerman Berpotensi Jadi Pangan Alternatif

15 November 2023

Mahasiswa menunjukkan larva serangga jenis kumbang mealworm atau dikenal dengan sebutan ulat jerman (Zhopobas Morio) untuk bahan pembuatan minyak goreng di Laboratorium Agrokimia Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijala, Malang, Jawa Timur 13 April 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Tak kalah Bergizi dari Ulat Sagu, Ulat Jerman Berpotensi Jadi Pangan Alternatif

ulat jerman punya kandungan protein sehingga bisa jadi makanan alternatif


Ini Arti 5 Warna Tempat Sampah, Beda untuk Sampah Organik dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun

9 November 2023

Ilustrasi tempat sampah. Foto: easy2buyusa
Ini Arti 5 Warna Tempat Sampah, Beda untuk Sampah Organik dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun

Warna pada tempat sampah memiliki arti masing-masing. Berikut 5 warna tempat sampah dan peruntukannya.


Jakarta Pusat Wajibkan Gedung Perkantoran Punya Sumur Resapan untuk Cegah Banjir

9 November 2023

Kondisi sumur resapan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Desember 2021. TEMPO/Ridho Fadilla
Jakarta Pusat Wajibkan Gedung Perkantoran Punya Sumur Resapan untuk Cegah Banjir

Pemkot Jakarta Pusat akan mendata gedung perkantoran apakah sudah punya sumur resapan atau belum. Bisa mencegah terjadinya banjir.


Daftar 10 Provinsi Penghasil Sampah Terbanyak 2022, Peringkat 3 Besar: Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat

8 November 2023

Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gunungan sampah di TPA Putri Cempo, Solo, Jawa Tengah, Ahad, 17 September 2023. Kebakaran tersebut diduga karena cuaca panas yang memicu gas metan di dalam sampah, sedangkan luasan gunungan sampah yang terbakar diperkirakan mencapai dua hektar. ANTARA/Mohammad Ayudha
Daftar 10 Provinsi Penghasil Sampah Terbanyak 2022, Peringkat 3 Besar: Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat

Jawa Tengah menjadi penghasil sampah terbanyak disusul, Jawa Timur dan Jawa Barat. Berikut daftar 10 provinsi dengan jumlah sampah terbanyak 2022.


Sumur Resapan Tetap jadi Andalan Jakarta Antisipasi Banjir

8 November 2023

Pengendara motor melintas di Jalan Durian Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 23 November 2021. Sumur resapan yang mengambil sebagian ruang badan jalan itu kerap menghambat pengguna lalu lintas. TEMPO/Daniel Christian D.E
Sumur Resapan Tetap jadi Andalan Jakarta Antisipasi Banjir

Pemkot Jakarta Pusat meminta pengelola gedung membangun sumur resapan. Pemkot Jaktim sudah membangun 4 ribu sumur resapan