TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang meluas mendorong Pemerintah Kota Palangka Raya menetapkan status tanggap darurat per Senin, 15 November 2021. Tercatat sebanyak 17 kelurahan di wilayah kota itu yang sudah terendam banjir.
"Untuk lebih rincinya nanti kita menunggu hasil rapat bersama pihak terkait," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, saat mengumumkan status tanggap darurat itu, Senin.
Dijelaskannya, penetapan status hingga 25 November tersebut akan melihat kondisi banjir yang ada di Kota Palangka Raya yang per hari itu sudah dilaporkan setinggi satu meter di berbagai lokasi. "Untuk ini yang akan kita rapatkan. Bagaimana mekanismenya dan sampai kapan status ini akan ditetapkan," ucapnya.
Menurut Farid, Pemerintah Kota Palangka Raya telah mendirikan posko pengungsian di sejumlah titik. Mereka tersebar di gedung sekolah dasar, puskesmas, juga pasar.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, menerangkan 17 kelurahan yang terendam banjir tersebar di empat kecamatan, yakni Bukit Batu, Pahandut, Sebangau, dan Jekan Raya. "Selama empat hari ini banjir yang terjadi sudah cukup berdampak pada sejumlah wilayah dengan ketinggian yang bervariasi," katanya.
Terpisah, Polda Kalimantan Tengah meminta warga tak melintas Jalan Trans Kalimantan di Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau. Penyebabnya, banjir yang semakin tinggi hingga hampir mencapai satu meter karena hujan yang terus terjadi selama sepekan ini.
Anggota Polda Kalimantan Tengah dan Polres Pulpis mengatur arus lalu lintas ruas Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Palangka Raya dan Desa Bukit Rawi terendam banjir, Sabtu 13 November 2021. ANTARA/HO-Humas Polda Kalteng
Jalan itu merupakan akses penting yang menghubungkan Palangka Raya dengan sejumlah Kabupaten yang berada di DAS Barito seperti Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Murung Raya dan juga Gunung Mas. Penutupan membuat kendaraan harus memutar, menjadikan perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh 4-6 jam menjadi sekitar 15 jam karena harus melewati sejumlah wilayah kabupaten di Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, Jalan Lintas Kalimantan - Kuala Kurun di Kabupaten Gunung Mas sudah lebih dulu ditutup karena alasan yang sama. "Kami imbau kepada warga untuk tidak berpergian jika tidak ada keperluan mendesak," kata juru bicara Polda Kalimantan Tengah, Komisaris Besar Eko Saputro.
Baca juga:
Jalan Trans Kalimantan juga Sudah Terendam Banjir September lalu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.