TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang sedikitnya sudah tiga kali banjir besar merendam sebagian wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sepanjang tahun ini. Banjir yang tidak wajar, begitu sebagian kalangan menilainya.
Berita terpopuler selanjutnya tentang kerusakan lingkungan maupun bentang alam terjadi masif di beberapa titik tak jauh dari bantaran Sungai Kapuas dan Melawi di Kalimantan Barat. Kerusakan itu membuat daya dukung lingkungan drop sehingga diduga menjadi faktor pemicu banjir besar di banyak wilayah di Kalimantan Barat sebulan terakhir.
Selain itu, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Reini Wirahadikusumah, viral karena fotonya dijual di OpenSea, sebuah platform perdagangan non-fungible token (NFT). NFT merupakan salah satu medium pengamanan aset digital atau token yang berfungsi untuk merepresentasikan kepemilikan seseorang atas suatu aset.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno.
1. Sungai Kapuas, Perkebunan Sawit dan Banjir yang tak Wajar di Kapuas Hulu
Sedikitnya sudah tiga kali banjir besar merendam sebagian wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sepanjang tahun ini. Banjir yang tidak wajar, begitu sebagian kalangan menilainya.
Data Badan Nasional Penanggulangan Banjir (BNPB) menunjukkan Kapuas Hulu bukan satu-satunya wilayah yang sedang menanggung dampak pembukaan dan perusakan hutan secara massif di Kalimantan Barat. Dampak itu berupa luapan Sungai Kapuas dan Melawi yang tak tertanggungkan.
"Beberapa masyarakat mengatakan bahwa daerahnya yang dulu tidak pernah kebanjiran, pada tahun ini kebanjiran, sehingga tidak sedikit dari mereka yang tidak siap yang mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit," kata Hermas R. Mering, penggiat lingkungan di Kapuas Hulu, Senin 15 November 2021.
Dikatakan Hermas, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kapuas Hulu September 2021, banjir merendam hingga 10 kecamatan. Sedangkan pada banjir bulan ini, per Senin itu, 12 kecamatan. Total sebanyak lebih dari 12 ribu keluarga atau 38 ribu jiwa yang terdampak.
2. Hutan Rusak atau Hujan Lebat di Balik Banjir Besar Kalimantan Barat?
Kerusakan lingkungan maupun bentang alam terjadi masif di beberapa titik tak jauh dari bantaran Sungai Kapuas dan Melawi di Kalimantan Barat. Kerusakan itu membuat daya dukung lingkungan drop sehingga diduga menjadi faktor pemicu banjir besar di banyak wilayah di Kalimantan Barat sebulan terakhir.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito mengungkap itu dalam keterangannya, Selasa 16 November 2021. Dia dan timnya melakukan pemantauan udara kondisi Daerah Aliran Sungai Kapuas dan Melawi yang melintasi wilayah Provinsi Kalimantan Barat pada Selasa sepekan sebelumnya.
“Kalau kita melihat dan mengevaluasi itu, maka bencana hidrometeorologi sebenarnya bencana yang bisa kita cegah. Dengan apa? Dengan penggunaan ruang hidup yang benar, kemudian perilaku masyarakat kita yang memahami tentang penggunaan alam dan seisinya itu untuk kehidupannya,” ujar Ganip.
Seusai meresmikan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 di Banten, Selasa, Presiden Joko Widodo berjanji akan mengembalikan daerah tangkapan hujan yang rusak itu mulai tahun depan. Dia menyebut rencana persemaian dan penghijauan kembali di daerah-daerah hulu sungai.
3. Foto Rektor ITB Dijual Sebagai Aset Digital NFT, Apa Itu NFT?
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Reini Wirahadikusumah, viral karena fotonya dijual di OpenSea, sebuah platform perdagangan non-fungible token (NFT). NFT merupakan salah satu medium pengamanan aset digital atau token yang berfungsi untuk merepresentasikan kepemilikan seseorang atas suatu aset.
Dilansir dari ethereum.org, NFT berbeda dengan token lain karena secara khusus berfungsi untuk mengamankan suatu aset unik yang tidak bisa digantikan, seperti karya seni, benda antik, benda koleksi, hingga real estate. Sesuai dengan namanya, NFT merupakan token yang non-fungible atau tidak bisa digantikan. NFT tidak bisa digantikan dengan token atau medium pengamanan aset digital lain karena NFT diamankan oleh Ethereum Blockchain.
NFT pada dasarnya merupakan cryptocurrency, seperti bitcoin, ethereum, dan sebagainya. Namun, NFT memiliki beberapa perbedaan dengan cryptocurrency lain, salah satunya adalah sifat tidak tergantikan dari NFT. Cryptocurrency biasa dan mata uang konvensional bersifat fungible atau bisa digantikan dan dipertukarkan. Sebab, nilai dari cryptocurrency dan mata uang konvensional ditentukan oleh nilai mereka sendiri, sementara nilai dari NFT ditentukan oleh aset unik yang direpresentasikannya. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Baca:
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pakar Sangsi Petir Lubangi Tangki, Banjir
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.