TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana Bulan Sebagian yang juga bisa diamati di Indonesia pada hari ini, Jumat 19 November 2021, merupakan yang terlama. Rekor total durasinya selama 6 jam 1 menit 29 detik. “Gerhana dengan total durasi terpanjang selama hampir enam abad,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan Bandung, Kamis 18 November 2021.
Gerhana Bulan Sebagian nanti tercatat yang paling lama waktunya, terhitung sejak 18 Februari 1440. Dari situs Langit Selatan, gerhana bulan sebagian yang durasi total gerhananya setara baru akan terjadi pada 30 November 2039. Durasi saat itu pun masih akan sedikit lebih pendek daripada 2021.
“Gerhana 2039 itu 1,4 menit lebih cepat dibanding yang sekarang,” katanya. Adapun rekor baru waktu terpanjang Gerhana Bulan Sebagian baru akan pecah pada 8 Februari 2669. Panjang waktunya telah bisa diperhitungkan dua menit melebihi yang sekarang.
Gerhana Bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Gerhana Bulan Sebagian terjadi saat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra (bayangan utama) Bumi. “Obskurasi atau permukaan bulan yang berada dalam bayang-bayang Bumi mencapai 99,1 persen,” ujar Avivah,
Dengan kata lain, menurutnya, hampir seluruh permukaan bulan akan berada dalam umbra selama 3 jam 28 menit 23 detik. Saat itu, bulan yang tertutupi bayangan bumi bisa jadi akan terlihat kemerahan. Namun soal warna, akan dipengaruhi banyak faktor seperti cakupan awan di bumi, kondisi polusi di atmosfer.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) punya catatan yang agak berbeda. Total durasi gerhana dari awal sampai akhir selama 6 jam 5 menit 7 detik. Adapun lama waktu dari mulai fase Gerhana Bulan Sebagian hingga akhir selama 3 jam 29 menit 1 detik.
CATATAN.
Artikel ini telah diubah pada Jumat, 19 November 2021, Pukul 09.55 WIB. Perubahan pada keterangan waktu gerhana yang akan terjadi dan wawancara yang dilakukan pada bagian deskripsi dan paragraf pertama. Terima kasih.