Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosen dan Mahasiswa ITB Mengajar Tanam Kangkung di Pulau Maratua

image-gnews
Kangkung (wikipedia)
Kangkung (wikipedia)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menempuh jarak sekitar 1.500 kilometer dari Bandung untuk mengajarkan sebagian warga di Pulau Maratua, Kalimantan Timur, menanam sayur. Upaya kemandirian pangan wilayah itu ditantang oleh kondisi daratan karst dan keterbatasan air tanah. Rintisan pertanian tanpa lahan itu dimulai dari Kampung Payung-payung pada Oktober 2021.

Bekerja sama dengan pemerintahan setempat, tim dosen dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB yaitu Aos, Agus Dana Permana, Mia Rosmiati, dan seorang mahasiswanya, mengajarkan bertani sayur menggunakan polybag. Metode itu dinilai paling sesuai dengan kondisi tempat dan pengetahuan warga. “Kebutuhan akan sayuran tinggi, potensinya sekarang tergantung dari luar pulau yaitu Berau,” kata ketua tim Aos, Jumat 19 November 2021.

Menurutnya, Pulau Maratua merupakan lokasi tujuan wisata bahari. Sayuran yang didatangkan itu untuk konsumsi warga maupun turis. “Di sana seikat kangkung harganya Rp 15 ribu,” ujar Mia Rosmiati, anggota tim. Selain bibit kangkung, tim ikut membawa bibit sawi hijau, dan sayuran lain, termasuk aneka tanaman bumbu dapur serta buah pepaya.

Bibit yang ditanam di polybag itu awalnya ditempatkan di demplot kemudian disebar ke pekarangan 20 warga peserta. Untuk mengisi polybag itu, warga mengumpulkan tanah dari berbagai tempat. Di pulau karst itu, lapisan topsoil tergolong jarang. Sebaran lokasi tanah tidak merata dan kedalamannya pun dangkal.

Adapun jenis tanaman yang dipilih tergolong hemat air, minimal sehari disiram dua kali. “Di pulau karst, air dan tanah itu mahal,” kata Aos.

Nutrisi untuk tanamannya menggunakan pupuk organik buatan sendiri dari limbah alam di hutan. Hasilnya, sayuran seperti kangkung dan sawi hijau bisa panen lebih cepat yaitu sekitar 4 pekan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rintisan pertanian tanpa lahan dikenalkan tim dosen dan mahasiswa ITB kepada warga di Pulau Maratua, Kalimantan Timur, Oktober 2021. Selama ini, kebutuhan sayuran untuk warga dan turis didatangkan dari luar pulau itu. (FOTO/Dok.Tim ITB)

Kini setelah tim kembali ke Bandung, interaksi dan bimbingan pertanian terus berlanjut lewat sambungan telekomunikasi. “Pada periode berikutnya akan kita tingkatkan ke hidroponik,” ujar Aos.

Metode pertanian yang dimaksud membutuhkan listrik untuk mengalirkan nutrisi lewat pompa secara menerus. Masalahnya, pasokan listrik di Pulau Maratua belum penuh. Dari pagi hingga sore nihil setrum. “Jam 6 sore baru nyala sampai jam 6 pagi mati lagi,” kata Aos. Kabarnya baru tahun depan listrik bisa mengalir sepanjang hari.

Baca juga:
Hadapi Bajak Laut, Kapal Perang Rusia juga Gunakan Strobe Weapon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beasiswa Amartha STEAM Fellowship, Benefit Rp 22 Juta untuk Mahasiswa UI, ITB, IPB, UGM, dan UB

34 menit lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Beasiswa Amartha STEAM Fellowship, Benefit Rp 22 Juta untuk Mahasiswa UI, ITB, IPB, UGM, dan UB

Pendaftaran beasiswa Amartha STEAM Fellowship telah dibuka pada 27 Maret hingga 15 Juni 2024.


Kalimantan Timur Jadi Penerima Pertama Dana Karbon FCPF di Asia Pasifik

2 jam lalu

Monyet liar di hutan Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu, 28 Agustus 2019. Di kawasan yang akan menjadi lokasi ibu kota negara baru Indonesia itu masih banyak ditemui monyet-monyet liar. ANTARA
Kalimantan Timur Jadi Penerima Pertama Dana Karbon FCPF di Asia Pasifik

Kalimantan Timur menjadi penerima dana karbon pertama Forest Carbon Partnership Facility di Asia Pasifik.


Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

19 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

ITB menyatakan tidak ada mahasiswanya yang terlibat program Ferienjob ke Jerman.


Otorita IKN Sebut Majelis Adat Dayak Nasional Dukung IKN, Kenali Ikon Panglima-panglima Suku Dayak

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Pimpinan Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Panglima Jilah (kanan) saat menghadiri acara temu akbar Pasukan Merah TBBR di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa 29 November 2022. Dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo mengatakan kepada ribuan prajurit Pasukan Merah TBBR bahwa dukungan masyarakat Suku Dayak sangat dibutuhkan dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Otorita IKN Sebut Majelis Adat Dayak Nasional Dukung IKN, Kenali Ikon Panglima-panglima Suku Dayak

Selain itu, suku Dayak juga terkenal dengan panglima perangnya yang memiliki kekuatannya masing-masing.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

1 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Top 3 Tekno: Kongres Drone di Cina, ITB Jaring Pendaftar SNBP 2024, Pedoman SNBP 2024

2 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. wikipedia.org
Top 3 Tekno: Kongres Drone di Cina, ITB Jaring Pendaftar SNBP 2024, Pedoman SNBP 2024

Dua dari tiga artikel Top 3 Tekno berkaitan dengan pengumuman SNBP 2024.


Pengumuman SNBP 2024, ITB Sisihkan Hampir 14 Ribu Pendaftar

2 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Nerdasarkan Prestasi. FOTO/X
Pengumuman SNBP 2024, ITB Sisihkan Hampir 14 Ribu Pendaftar

ITB menerima sebanyak 1.950 calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau SNBP 2024.


Hakim Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur Bebaskan Terdakwa Korupsi, Kejati Kaltim Tempuh Kasasi

2 hari lalu

Ilustrasi palu sidang pengadilan. legaljuice.com
Hakim Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur Bebaskan Terdakwa Korupsi, Kejati Kaltim Tempuh Kasasi

Atas putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur itu, terjadi gelombang unjuk rasa di Samarinda yang memprotes vonis bebas terdakwa korupsi itu.


Otorita IKN Berniat Pindahkan Kawanan Beruk dari Jalanan Samboja, Ini Alasannya

3 hari lalu

Sejumlah beruk (Macaca nemestrina) berkumpul di Jalan Samboja-Sepaku yang masuk ke dalam koridor satwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin, 14 Maret 2022. Pada koridor satwa IKN Nusantara direncanakan akan dibangun underpass dan flyover sebagai perlintasan satwa liar. ANTARA/Hafidz Mubarak
Otorita IKN Berniat Pindahkan Kawanan Beruk dari Jalanan Samboja, Ini Alasannya

Otorita berusaha memindahkan sekelompok beruk dari jalanan utama IKN. Dianggap menjadi hama bila terlalu banyak yang turun ke jalan.


Polemik Pembangunan IKN, Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Polemik Pembangunan IKN, Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Pembangunan IKN disorot publik belakangan ini, pasalnya ada dugaan tindakan penggusuran masyarakat adat di wilayah Pemaluan, Kaltim.