Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Epidemiolog Bicara Covid-19 Akhir Tahun: Ada Lonjakan, tapi Tidak Tinggi

image-gnews
Ekspresi warga usai disuntikan vaksin Covid-19 oleh petugas kesehatan di Dieng Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat 5 November 2021. TEMPO/Fajar Januarta
Ekspresi warga usai disuntikan vaksin Covid-19 oleh petugas kesehatan di Dieng Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat 5 November 2021. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Tonang Dwi Ardyanto, memprediksi bahwa akhir tahun dan awal tahun depan akan ada lonjakan kasus infeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Menurutnya, itu adalah hal yang alamiah, karena ada gelombang siklus imunitas terhadap virus.

Selain itu, Tonang melanjutkan, ada juga peluang munculnya varian baru virus. “Selection pressure, setelah beberapa lama kasus rendah, ada risiko virus yang berhasil lolos dan menjadi varian baru. Jadi memang alamiah akan ada lonjakan. Hanya tidak tinggi,” ujar dia dalam grup WhatsApp Liputan Covid-19, Senin, 22 November 2021.

Dokter spesialis patologi klinis itu juga menerangkan mengapa lonjakan yang terjadi tidak tinggi, salah satunya karena prevalensi antibodi sudah relatif tinggi, baik dari infeksi alami maupun vaksinasi. Menurut dia, kondisi itu mempersempit peluang gerak virus, sekaligus mempersempit ruang bermutasi.

“Prevalensi dari infeksi alami, tidak mudah diukur secara akurat, tapi bisa diprediksi bervariasi antartempat, sedang dari cakupan vaksinasi, lebih mudah dihitung secara lebih akurat,” katanya.

Selain itu, kedua prevalensi antibodi itu juga ada area yang bercampur, karena sebagian dari yang pernah terinfeksi, sudah mendapat vaksinasi, dan pemberian vaksinasi terhadap penyintas Covid-19. 

Dia menambahkan, biasanya angka cakupan vaksinasi 40 persen sebagai ambang psikologis, dengan estimasi proporsi orang dengan antibodi dari infeksi alami tapi belum mendapatkan vaksinasi sekitar 10-20 persen populasi. Dengan modal itu, kasus mulai bisa dikontrol. Selanjutnya ketika cakupan makin tinggi, kontrol makin kuat, sampai akhirnya pandemi bisa dikendalikan.

“Tapi belum tentu, dan sangat mungkin tidak bisa sampai benar-benar nol kasus. Tapi sudah sedemikian rendah, sehingga sistem pelayanan kesehatan kita mampu mengatasinya,” tutur Tonang.

Saat ini, terhadap populasi, 32,62 persen di antaranya sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19. Sebanyak 16,64 persen lainnya sudah mendapatkan satu dosis. Target sebenarnya pemerintah di akhir 2021 ini adalah 62 persen dari sasaran atau 47,48 persen dari populasi sudah tervaksinasi dua dosis. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat capaian per hari ini, Tonang berharap bisa mencapai minimal 40 persen dosis lengkap di akhir 2021 ini. “Realistis, sulit kita mencapai 47,48 persen di akhir 2021. Modal minimal 40 persen di akhir tahun tersebut sangat berharga untuk menghadapi risiko lonjakan di awal 2022 setelah periode libur Natal dan Tahun Baru,” kata dia.

Selain itu, masih relatif banyak juga yang belum memiliki antibodi terhadap Covid-19, artinya ruang gerak virus masih ada, sehingga harus dipersempit dengan melakukan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas).

“Jangan sampai virus mendapatkan ruang nyaman untuk bermutasi. Dengan demikian, risiko munculnya varian baru yang signifikan dapat kita kurangi,” ujar Tonang.

Namun, ada hal yang perlu dikhawatirkan. Meskipun saat ini angka positif sudah di bawah satu persen, jumlah tes belum benar-benar menggambarkan kondisi kasus di Indonesia. Hal ini, menurutnya, sudah sering dibahas dan tidak perlu diperdebatkan lagi. “Kenyataannya memang demikian.”

Yang lebih penting sekarang adalah protokol kesehatan dan vaksinasi. “Insyaallah gelombang selanjutnya tidak setinggi gelombang-gelombang sebelumnya, begitu juga seterusnya, gelombang akan makin rendah,” tutur Tonang.

Baca:
Kebijakan PPKM Level 3 Libur Nataru, Mantan Direktur WHO Usul 5 Hal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pendaftaran Bakal Calon Rektor UNS Dibuka 2 Mei 2024, Terbuka Kesempatan Dosen dari PTNBH Lain

1 hari lalu

Jajaran Majelis Wali Amanat (MWA) dan Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UNS Solo menggelar konferensi pers di Kampus UNS Solo, Jawa Tengah, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pendaftaran Bakal Calon Rektor UNS Dibuka 2 Mei 2024, Terbuka Kesempatan Dosen dari PTNBH Lain

Pendaftaran bakal calon rektor UNS dibuka mulai 2 hingga 28 Mei 2024. Dosen dari berbagai PTNBH lain dipersilakan mendaftar.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

1 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

2 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

8 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

9 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

11 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

12 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

12 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

12 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.