Twitter Verifikasi Akun Menkeu Norwegia yang ternyata Palsu, kok Bisa?

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial Twitter memverifikasi akun palsu Trygve Slagsvold Vedum, Menteri Keuangan Norwegia yang baru. Padahal Vedum belum pernah memiliki akun di Twitter.

Kepala Komunikasi di Kantor Perdana Menteri, Anne Kristin Hjuske, menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena ada kesalahan pelaporan dari Kantor Perdana Menteri dan Otoritas Keamanan Norwegia (NSM). “Jadi secara keliru memberikan akun untuk diverifikasi,” ujarnya kepada NRKbeta, Selasa 23 November 2021.

Sebelumnya, menurut pemberitaan yang ada, beberapa akun palsu yang meniru identitas Vedum muncul sejak dia terpilih sebagai menteri pada September lalu. Ternyata ada satu yang kemudian diverifikasi oleh Twitter. Kemudian, pada bulan lalu, Kementerian Keuangan membuat unggahan yang menginformasikan bahwa menterinya sebenarnya tidak memiliki akun.

“Kami ingin menginformasikan bahwa Menteri Keuangan Trygve Slagsvold Vedum tidak memiliki Twitter pribadi. Akun yang muncul atas namanya adalah palsu dan akan dilaporkan,” cuit Kementerian Keuangan.

Akun palsu Vedum sempat mengunggah pernyataan yang menentang kebijakan partai politik Vedum. Akun palsu itu juga dinilai berpotensi mengacak-acak beberapa kebijakan di bidang politik.

Saat ini, Hjuske menegaskan, akun tersebut telah dihapus dan memastikan tidak ada lagi akun palsu yang diverifikasi. “Selanjutnya, kami sedang meninjau rutinitas pelaporan kami untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi,” kata Hjuske.

Kantor Perdana Menteri dan NSM bertanggung jawab untuk memverifikasi akun media sosial politikusi setelah pemilihan baru-baru ini. Akun palsu itu rupanya menipu keduanya, dan mengirimkan akun tersebut ke Twitter untuk diverifikasi.

Twitter juga baru-baru ini mengubah proses verifikasinya untuk secara khusus mencegah pembuatan akun palsu. Ini dilakukan Mei lalu setelah hampir empat tahun merombak sistem tapi kemudian sempat menghentikannya setelah salah memverifikasi beberapa akun palsu.

NRKBeta, THE VERGE

Baca juga:
Lembaga Riset Siber: Data Personel Polri Dijual Bebas di Forum Internet